Soal Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi, Iran Tolak Laporan PBB

Sabtu, 13 Juni 2020 - 04:38 WIB
loading...
Soal Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi, Iran Tolak Laporan PBB
Iran menolak laporan PBB yang menyatakan senjatanya digunakan dalam penyerangan ke fasilitas minyak Arab Saudi tahun lalu. Foto/Asianews
A A A
TEHERAN - Iran menolak laporan PBB yang mengatakan rudal jelajahnya digunakan dalam serang fasilitas minyak Arab Saudi tahun lalu. Iran menyebut laporan tersebut dibuat di bawah pengaruh Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menjelaskan di Dewan Keamanan bahwa rudal jelajah yang digunakan dalam beberapa serangan di fasilitas minyak dan bandara internasional di Arab Saudi pada tahun lalu berasal dari Iran. (Baca: AS Sita Persenjataan Asal Iran Terkait Serangan ke Saudi )

Dalam laporan tersebut, Guterres juga mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa beberapa item senjata dan bahan yang disita AS di bulan November 2019 dan Februari 2020 berasal dari Iran.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Iran Iran mengatakan Teheran menyangkal tuduhan Sekretariat PBB yang tampaknya telah dibuat di bawah tekanan politik dari AS dan rezim Saudi.'

"Menariknya, ... laporan itu muncul pada saat Amerika Serikat bekerja untuk merancang resolusi berbahaya guna memperpanjang embargo senjata terhadap Iran," kata pernyataan itu seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (13/6/2020).

Iran pada hari Rabu menyerukan Rusia dan China untuk menolak desakan Washington untuk memperpanjang embargo senjata yang diberlakukan PBB, yang akan berakhir pada bulan Oktober di bawah perjanjian nuklir Teheran dengan enam kekuatan dunia pada 2015 lalu.

Presiden AS Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan 2015 pada 2018 dan pemerintahannya telah mengambil garis keras dengan PBB untuk memperluas dan memperkuat embargo terhadap Iran. AS mengatakan mencabutnya akan membiarkan Teheran memperoleh senjata yang dapat memicu konflik di Timur Tengah.

Dalam surat 22 Mei Guterres mengatakan, utusan Teheran untuk PBB mengatakan belum ada kebijakan Iran untuk mengekspor senjata yang relevan melanggar embargo senjata dari Dewan Keamanan dan negara itu akan terus bekerja sama secara aktif dengan PBB dalam hal ini.

Duta Besar A.S. untuk PBB Kelly Craft mengatakan ia akan mengedarkan rancangan resolusi untuk memperpanjang embargo senjata Iran segera. Jika Washington tidak berhasil, ia telah mengancam untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran di bawah kesepakatan nuklir, meskipun negara itu telah keluar dari kesepakatan. Para diplomat mengatakan Washington kemungkinan akan menghadapi pertempuran yang sulit untuk mewujudkan hal itu.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)