Survei Ungkap Warga Eropa Takut Rusia Serang Ukraina Tahun Ini
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR) telah merilis hasil survey terbaru yang menunjukkan mayoritas warga di negara-negara seperti Jerman, Polandia, dan Swedia menduga invasi Rusia ke Ukraina "mungkin" terjadi sebelum akhir tahun ini.
Namun, ketika ditanya apakah mereka ingin negara mereka terlibat dalam "membela" Ukraina, hanya responden Polandia yang mungkin setuju.
Mayoritas responden yang disurvei di Polandia, Rumania, Swedia, Jerman, Italia, dan Prancis percaya invasi ke Ukraina "sangat" atau "cukup" mungkin terjadi tahun ini, dengan warga Polandia dan Rumania paling takut akan invasi.
Lebih dari 70% responden dari Polandia percaya invasi bisa terjadi, sementara lebih dari 60% responden Rumania memiliki keyakinan yang sama.
“Di Polandia, karena alasan sejarah dan geografi, responden melihat prospek invasi Rusia sebagai krisis eksistensial,” ungkap para penyusun hasil survey, dilansir RT.com pada Rabu (9/2/2022).
Jika misalnya “invasi” seperti itu benar-benar terjadi, meski disangkal Moskow sedang direncanakan, responden Eropa menginginkan NATO, Uni Eropa (UE), atau Amerika Serikat (AS) untuk datang membantu Ukraina.
Lebih dari 60% mengatakan NATO “harus membela” Ukraina, sementara 60% dan 54% menginginkan pertahanannya masing-masing berasal dari UE atau AS.
Saat mayoritas responden melihat situasi Ukraina sebagai ancaman keamanan bagi kawasan secara keseluruhan, sebagian besar tidak ingin melihat negara mereka sendiri terlibat dalam skenario invasi.
Dari negara-negara yang disurvei, hanya Polandia yang memiliki mayoritas (65%) yang percaya bahwa negara mereka harus membela Ukraina jika invasi terjadi.
Lebih dari 40% responden dari Swedia, Prancis, dan Italia percaya negara mereka harus membela Ukraina.
Mayoritas responden dari Finlandia percaya mereka “tidak boleh membela” Ukraina, sementara hanya 21% yang ingin pemerintah mereka membela negara.
Namun, sebagian besar responden Polandia melihat NATO atau Uni Eropa sebagai “pembela utama” Ukraina.
Polandia juga satu-satunya negara di mana mayoritas responden mengatakan dampak negatif dari "membela" Ukraina sepadan, yang berpotensi memicu penurunan ekonomi, pengungsi, dan biaya energi yang lebih tinggi.
Jajak pendapat ECFR dilakukan akhir bulan lalu pada 5.529 responden dari Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, dan Swedia.
Namun, ketika ditanya apakah mereka ingin negara mereka terlibat dalam "membela" Ukraina, hanya responden Polandia yang mungkin setuju.
Mayoritas responden yang disurvei di Polandia, Rumania, Swedia, Jerman, Italia, dan Prancis percaya invasi ke Ukraina "sangat" atau "cukup" mungkin terjadi tahun ini, dengan warga Polandia dan Rumania paling takut akan invasi.
Lebih dari 70% responden dari Polandia percaya invasi bisa terjadi, sementara lebih dari 60% responden Rumania memiliki keyakinan yang sama.
“Di Polandia, karena alasan sejarah dan geografi, responden melihat prospek invasi Rusia sebagai krisis eksistensial,” ungkap para penyusun hasil survey, dilansir RT.com pada Rabu (9/2/2022).
Jika misalnya “invasi” seperti itu benar-benar terjadi, meski disangkal Moskow sedang direncanakan, responden Eropa menginginkan NATO, Uni Eropa (UE), atau Amerika Serikat (AS) untuk datang membantu Ukraina.
Lebih dari 60% mengatakan NATO “harus membela” Ukraina, sementara 60% dan 54% menginginkan pertahanannya masing-masing berasal dari UE atau AS.
Saat mayoritas responden melihat situasi Ukraina sebagai ancaman keamanan bagi kawasan secara keseluruhan, sebagian besar tidak ingin melihat negara mereka sendiri terlibat dalam skenario invasi.
Dari negara-negara yang disurvei, hanya Polandia yang memiliki mayoritas (65%) yang percaya bahwa negara mereka harus membela Ukraina jika invasi terjadi.
Lebih dari 40% responden dari Swedia, Prancis, dan Italia percaya negara mereka harus membela Ukraina.
Mayoritas responden dari Finlandia percaya mereka “tidak boleh membela” Ukraina, sementara hanya 21% yang ingin pemerintah mereka membela negara.
Namun, sebagian besar responden Polandia melihat NATO atau Uni Eropa sebagai “pembela utama” Ukraina.
Polandia juga satu-satunya negara di mana mayoritas responden mengatakan dampak negatif dari "membela" Ukraina sepadan, yang berpotensi memicu penurunan ekonomi, pengungsi, dan biaya energi yang lebih tinggi.
Jajak pendapat ECFR dilakukan akhir bulan lalu pada 5.529 responden dari Finlandia, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, dan Swedia.
(sya)