Rusia: Jerman Negara yang Diduduki, 30.000 Tentara AS di Sana

Rabu, 09 Februari 2022 - 15:20 WIB
loading...
A A A
Zakharova menambahkan bahwa ini tidak hanya mengambil bentuk ancaman finansial, tetapi "didukung oleh 30.000 sepatu bot Amerika di lapangan."

“Mengapa Berlin membiarkan dirinya diperlakukan seperti ini adalah pertanyaan untuk ditanyakan kepada Jerman, tetapi kenyataannya adalah bahwa itu bukan hubungan yang setara,” tutur Zakharova.

“Upaya Washington memblokir Berlin dari membeli gas alam Rusia melalui pipa Nord Stream 2 menunjukkan penghinaan total terhadap kepentingan Jerman,” ungkap dia.

Dia menambahkan, “Jerman membutuhkan gas ini bukan karena mereka menyukai Rusia atau ingin menyenangkan kita, mereka hanya membutuhkannya, itulah yang memberi makan ekonomi mereka, itu adalah sumber daya yang menjadi sandaran pengembangan industri mereka, itulah yang mereka butuhkan untuk hidup, pada dasarnya… masalah vital.”

Sebaliknya, Washington berusaha mempersenjatai Jerman agar membeli gas alam cair (LNG) dari AS.

“Namun, harga LNG Amerika jauh lebih tinggi, sehingga AS mengatakan kepada Jerman untuk mengenakan pajak lebih banyak kepada rakyat dan menutupi selisihnya melalui subsidi,” ungkap juru bicara Kemlu Rusia itu.

“Pembicaraan macam apa itu? Pasar bebas apa yang Anda bicarakan? Atau ekonomi liberal, atau WTO?” tanya dia, mencatat bahwa ini benar-benar menggunakan energi sebagai pengaruh politik, persis seperti apa yang AS tuduhkan ingin dilakukan Rusia.

Dalam pandangan Zakharova, seluruh Eropa tidak lebih baik. Dia menunjuk kepemimpinan AS yang memaksa anggota NATO Eropa dan memerintahkan mereka untuk membelanjakan 2% dari PDB mereka untuk militer atau lainnya.

“Dan mereka berbicara seperti itu kepada semua orang,” tegas Zakharova.

“Rusia, China dan beberapa negara lain menolak untuk diperintah. Tetapi kebanyakan dari mereka, jika Anda mengambil UE, menyerah begitu saja. Sudah lama tidak ada pembicaraan tentang kepentingan berdaulat,” papar dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0888 seconds (0.1#10.140)