Tonga Terapkan Lockdown, Ibu Kota Nukualofa bak Kota Hantu

Kamis, 03 Februari 2022 - 23:55 WIB
loading...
Tonga Terapkan Lockdown, Ibu Kota Nukualofa bak Kota Hantu
Tonga terapkan lockdown, Ibu Kota Nukualofa bak kota hantu. FOTO/Geographic Media
A A A
NUKUALOFA - Jalan-jalan Tonga yang baru saja dilanda gempa bumi dan tsunami kosong dan sunyi pada Kamis (3/2/2022), yang menjadi hari pertama diterapkannya penguncian penuh. Keputusan lockdown diambil Tonga setelah dua pekerja dermaga didiagnosis dengan COVID-19 .

"Biasanya jalan ini akan antre dengan kendaraan dan orang. Tetapi, seperti yang Anda lihat, semua toko tutup. Semuanya tutup - pangkalan taksi, toko, supermarket, itu tutup," kata jurnalis lokal, Marian Kupu saat dia berdiri di persimpangan jalan yang sepi di ibukota. "Ini kota hantu di Nuku'alofa," lanjutnya, seperti dikutip dari Reuters.



Ada kekhawatiran masuknya kapal dan pesawat internasional yang mengirimkan air, tempat berlindung, dan makanan yang sangat dibutuhkan setelah letusan gunung berapi yang menghancurkan bulan lalu telah meningkatkan risiko wabah pandemi di negara Pasifik yang terisolasi itu. Tonga sebelumnya hanya mencatat satu kasus COVID-19.

“Tapi, pekerja tepi laut yang terinfeksi tidak dipekerjakan di dermaga yang digunakan oleh Angkatan Laut asing untuk mengirimkan bantuan,” kata Curtis Tu'ihalangingie, wakil kepala misi Tonga di Australia.

Kepala Operasi Gabungan Angkatan Pertahanan Australia, Greg Bilton, mengatakan, sampel dari pekerja dermaga akan dikirim ke Australia untuk pengujian guna memverifikasi asal strain. Tiga kasus lainnya diidentifikasi dalam sebuah keluarga, stasiun radio Tonga BroadcomFM melaporkan pada hari Rabu.



Orang-orang Tonga telah mengantri di luar bank dan pom bensin pada hari Rabu menjelang penguncian yang dimulai pada pukul 6 sore. "Tonga telah dilanda dua bencana," kata Fe'iloakitau Tevi, kepala staf di Kementerian Luar Negeri Tonga.

“Yang pertama tentu saja erupsi dan yang kedua adalah penemuan kasus COVID-19. Ada lockdown dan menurut saya itu hal yang baik. Kita perlu tracking dan lakukan tracing terhadap mereka yang kontak dengan yang pertama. dua kasus COVID-19," lanjutnya.

(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)