Rusia Luncurkan Obat Covid-19, Avifavir

Jum'at, 12 Juni 2020 - 00:26 WIB
loading...
Rusia Luncurkan Obat...
Rusia meluncurkan obat Covid-19 pertama, Avifavir. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia pada hari Kamis (11/6/2020) meluncurkan obat yang telah mendapat persetujuan untuk mengobati pasien Covid-19 .

Lembaga Kekayaan Negara Rusia (RDIF) mengatakan obat yang diberinama Avifavir itu telah dikirim ke beberapa rumah sakit dan klinik di seluruh negeri. RDIF memiliki 50% saham dalam usaha patungan dengan produsen obat ChemRar yang menjalankan uji coba tersebut.

Kementerian Kesehatan Rusia memberikan persetujuan untuk penggunaan obat di bawah proses percepatan khusus sementara uji klinis. Kebijakan ini mempercepat uji klinis dan dengan lebih sedikit orang daripada di negara lain yang masih berlangsung.

Saat ini tidak ada vaksin untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru, dan uji coba manusia terhadap beberapa obat antivirus yang ada belum menunjukkan hal yang positif.

Pekan lalu, Ketua RDIF Kirill Dmitriev mengatakan kepada Reuters bahwa rencananya ChemRar akan memproduksi obat untuk mengobati sekitar 60.000 orang per bulan.

Dmitriev pada hari Kamis mengatakan lebih dari 10 negara telah mengajukan permintaan untuk pasokan Avifavir.

"Negosiasi sedang berlangsung untuk memasok obat ke hampir semua wilayah Rusia, dengan tujuh dari lebih dari 80 wilayahnya menerima pengiriman awal Kamis," Dmitriev menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/6/2020).

Dengan 502.436 kasus, Rusia memiliki jumlah kasus infeksi ketiga tertinggi di dunia setelah Brasil dan Amerika Serikat (AS). Namun, negara ini memiliki angka kematian resmi yang relatif rendah yaitu 6.532 - sesuatu yang telah menjadi fokus perdebatan.

Departemen Kesehatan Moskow pada hari Rabu meningkatkan jumlah kematiannya untuk bulan Mei, mengutip perubahan dalam cara menentukan penyebab kematian bagi pasien yang menderita masalah kesehatan lainnya.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah ada yang salah dengan data kematian resmi akibat virus Corona Rusia setelah Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengatakan minggu ini bahwa tingkat kematian Rusia yang rendah "sulit untuk dipahami."
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)