Hujan Salju Lebat Landa Turki, Bandara Istanbul Tutup

ISTANBUL - Bandara mega-Istanbul Turkiye ditutup untuk penerbangan pada Senin (24/1/2022), karena hujan salju lebat melanda kota itu.

"Penumpang yang terhormat, karena kondisi cuaca buruk, semua penerbangan di Bandara Istanbul telah dihentikan sementara untuk keselamatan penerbangan," tulis operator Bandara Istanbul IGA di Twitter.



Secara terpisah, maskapai penerbangan nasional Turkish Airlines menangguhkan operasinya di Bandara Istanbul hingga pukul 04.00 waktu setempat (01.00GMT) pada Selasa (25/1/2022), jelas Yahya Ustun, wakil presiden senior Turkish Airlines untuk hubungan media, mengatakan di Twitter.

Bandara Istanbul melayani lebih dari 37 juta penumpang tahun lalu, menjadi salah satu hub udara terpenting di dunia. Bandara ini melayani penerbangan dari Timur Tengah dan Afrika ke Eropa dan Asia.

Penutupan itu menimbulkan kesulitan besar bagi 16 juta penduduk kota terbesar di Turki, di mana mobil-mobil saling bertabrakan meluncur menuruni jalan yang curam dan tertutup hujan es dan jalan raya berubah menjadi tempat parkir.



Kantor gubernur Istanbul memperingatkan pengemudi bahwa mereka tidak akan dapat memasuki kota dari Thrace, sebuah wilayah yang membentang di bagian Eropa Turki hingga perbatasan barat dengan Bulgaria dan Yunani.

Pusat perbelanjaan tutup lebih awal, layanan pengiriman makanan ditutup dan kios bagel "simit" yang ikonik di kota itu kosong karena pemasok tidak dapat melewati salju.

Pejabat lalu lintas juga menutup jalan-jalan utama di sebagian besar Turki tengah dan tenggara, wilayah pegunungan yang pertama kali dilanda badai salju pekan lalu.



Sementara itu, beberapa penerbangan domestik dan internasional ke bandara Athena, Yunani juga dibatalkan. Sementara layanan kereta bawah tanah ke bandara dihentikan sebagian, karena beberapa di antaranya beroperasi di atas tanah.

Cuaca dingin dengan suhu di bawah nol derajat dan angin kencang terakhir melanda Athena pada Februari 2021, menewaskan empat orang di pulau Evia dan Kreta dan menyebabkan puluhan ribu rumah tanpa listrik selama berhari-hari.