Jerman Tolak Permintaan Senjata, Ukraina Kecewa
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman telah menolak seruan untuk memberikan Kiev senjata dalam seminggu di mana Inggris dan Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali komitmen mereka untuk membantu militer Ukraina di tengah meningkatnya ketegangan atas penumpukan pasukan Rusia di perbatasannya.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada surat kabar Welt am Sonntag pada hari Jumat bahwa ada konsensus di pemerintah bahwa pengiriman senjata ke Ukraina saat ini tidak membantu.
Sebelumnya Duta Besar Ukraina untuk Berlin, Andriy Melnyk, minggu ini mengatakan bahwa negaranya membutuhkan kapal untuk mempertahankan pantai Laut Hitam dan Laut Azov dari invasi Rusia. Ia mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa kapal Jerman adalah salah satu yang terbaik di dunia.
Sementara Lambrecht mengatakan Berlin "berpihak pada Kiev," dia mengatakan negaranya tidak akan memberikan dukungan militer untuk Ukraina dan menekankan bantuan lain yang akan diberikannya, seperti rumah sakit lapangan senilai USD6 juta.
"Kita harus melakukan segalanya untuk meredakan situasi," katanya, menunjukkan bahwa Jerman juga telah mengirimkan respirator ke Ukraina dan tentara Ukraina yang terluka dirawat di rumah sakit Jerman seperti dilansir dari Newsweek, Minggu (23/1/2022).
Penolakan itu membuat marah Kiev dan memanggil duta besar Jerman Anka Feldguzen ke Kementerian Luar Negeri Ukraina pada hari Sabtu.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengambil pengecualian atas komentar Panglima Angkatan Laut Jerman, Kai-Achim Schonbach, bahwa Crimea, yang direbut oleh Rusia pada 2014, tidak akan pernah kembali ke Ukraina, dan negara itu juga tidak akan pernah memenuhi kriteria keanggotaan NATO.
"Ada juga kekecewaan mendalam dengan posisi pemerintah Jerman yang tidak memberikan senjata pertahanan kepada Ukraina," kata Kiev, menurut sebuah terjemahan.
"Hari ini, lebih dari sebelumnya, ketegasan dan solidaritas Ukraina dan mitranya penting untuk mengekang niat destruktif Rusia," sambung pernyataan itu.
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock telah menolak permintaan senjata serupa dari Ukraina dengan Baerbock memberikan alasan sejarah selama kunjungan ke Kiev, yang menunjukkan bahwa peran Jerman dalam Perang Dunia Kedua membuatnya menjadi masalah sensitif, Defense News melaporkan.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan kepada surat kabar Welt am Sonntag pada hari Jumat bahwa ada konsensus di pemerintah bahwa pengiriman senjata ke Ukraina saat ini tidak membantu.
Sebelumnya Duta Besar Ukraina untuk Berlin, Andriy Melnyk, minggu ini mengatakan bahwa negaranya membutuhkan kapal untuk mempertahankan pantai Laut Hitam dan Laut Azov dari invasi Rusia. Ia mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa kapal Jerman adalah salah satu yang terbaik di dunia.
Sementara Lambrecht mengatakan Berlin "berpihak pada Kiev," dia mengatakan negaranya tidak akan memberikan dukungan militer untuk Ukraina dan menekankan bantuan lain yang akan diberikannya, seperti rumah sakit lapangan senilai USD6 juta.
"Kita harus melakukan segalanya untuk meredakan situasi," katanya, menunjukkan bahwa Jerman juga telah mengirimkan respirator ke Ukraina dan tentara Ukraina yang terluka dirawat di rumah sakit Jerman seperti dilansir dari Newsweek, Minggu (23/1/2022).
Penolakan itu membuat marah Kiev dan memanggil duta besar Jerman Anka Feldguzen ke Kementerian Luar Negeri Ukraina pada hari Sabtu.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengambil pengecualian atas komentar Panglima Angkatan Laut Jerman, Kai-Achim Schonbach, bahwa Crimea, yang direbut oleh Rusia pada 2014, tidak akan pernah kembali ke Ukraina, dan negara itu juga tidak akan pernah memenuhi kriteria keanggotaan NATO.
"Ada juga kekecewaan mendalam dengan posisi pemerintah Jerman yang tidak memberikan senjata pertahanan kepada Ukraina," kata Kiev, menurut sebuah terjemahan.
"Hari ini, lebih dari sebelumnya, ketegasan dan solidaritas Ukraina dan mitranya penting untuk mengekang niat destruktif Rusia," sambung pernyataan itu.
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock telah menolak permintaan senjata serupa dari Ukraina dengan Baerbock memberikan alasan sejarah selama kunjungan ke Kiev, yang menunjukkan bahwa peran Jerman dalam Perang Dunia Kedua membuatnya menjadi masalah sensitif, Defense News melaporkan.