Letusan Gunung Berapi Tonga Setara 1.000 Bom Nuklir AS di Hiroshima

Senin, 17 Januari 2022 - 11:44 WIB
loading...
A A A
Beberapa bagian Tonga mengalami pemadaman listrik, berdampak pada saluran telepon dan layanan Internet.

Menurut kedua ilmuwan, ukuran akurat dari total energi letusan Hunga Tonga-Hunga Ha'apai akan muncul ketika data dari banyak sumber dikumpulkan, tetapi sudah jelas bahwa ini adalah letusan yang signifikan.

"Mungkin tidak sebesar letusan Krakatau tahun 1883 yang terkenal di Indonesia, yang gelombang suaranya secara terukur mengelilingi dunia tujuh kali dengan instrumen hari itu, tetapi mungkin lebih besar daripada gunung berapi mana pun sejak Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991," papar kedua ilmuwan.

Letusan Krakatau sangat merusak sebagian besar karena tsunami yang ditimbulkannya dengan 36.000 orang tewas di pulau Sumatra dan Jawa yang berdekatan dengan Selat Sunda, tempat gunung berapi itu berada.

"Energi letusan Krakatau 1883 diperkirakan setara dengan bom nuklir 200 megaton–atau empat kali lebih besar dari bom hidrogen terbesar yang pernah diledakkan di Bumi," lanjut kedua ilmuwan Australia.

"Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai mungkin tidak menandingi Krakatau, tetapi energi ledakannya kemungkinan akan menjadi urutan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat–setara dengan 1.000 bom Hiroshima."

Menurut mereka, akan sangat menarik untuk melihat kapan pengukuran satelit dari gumpalan abu Hunga Tonga-Hunga Ha'apai tersedia.

"Dari sini, kita dapat memperkirakan jumlah total gas individu seperti belerang dioksida yang telah dimasukkan gunung berapi ke atmosfer," imbuh para ilmuwan.

Sulfur dioksida adalah kebalikan dari gas rumah kaca–dan dalam jumlah besar yang dapat dikeluarkan gunung berapi, letusan mampu mendinginkan Bumi dengan cara yang terukur.

Hal itu terlihat di Pinatubo pada tahun 1991-1992, terutama setelah letusan gunung Tambora (Sumbawa, Indonesia; 1815) dan Krakatau yang benar-benar dahsyat, yang menyebabkan gagal panen global pada tahun-tahun berikutnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)