AS Konfirmasi Jet Siluman F-22 Cegat 4 Pembom Berkemampuan Nuklir Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa beberapa pesawat jet tempur siluman F-22 Raptor telah mencegat empat pesawat pembom Tu-95MS Rusia di dekat Alaska, Rabu. Empat pesawat Moskow yang diintersepsi itu memiliki kemampuan membawa bom nuklir.
Konfirmasi ini disampaikan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD). Menurut Komando NORAD, rombongan pesawat Moskow datang dengan dua formasi pada Rabu pagi.
Formasi pertama adalah dua pesawat pembom Tu-95MS, dua jet tempur, satu pesawat peringatan dini dan pesawat kontrol udara Rusia yang datang dalam jarak 20 mil laut dari pantai Alaska. Rombongan pesawat ini memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska dan dicegat oleh beberapa jet tempur F-22 Raptor yang didukung oleh pesawat tanker AS.
Formasi kedua adalah dua pesawat pembom Tu-95MS, sebuah pesawat peringatan dini dan sebuah pesawat kontrol udara yang datang dalam jarak 32 mil laut. "Pesawat-pesawat militer Rusia tetap berada di wilayah udara internasional dan mereka tidak pernah memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika Serikat," kata Komando NORAD dalam sebuah pernyataan yang dilansir CNN, Kamis (11/6/2020).
Komandan NORAD, Jenderal Terrence J. O'Shaughnessy, berkata; "Mencegat beberapa pesawat Rusia menunjukkan kesiapan dan kemampuan pasukan NORAD untuk mempertahankan Tanah Air."
"Patroli udara terbang melindungi area dekat negara-negara kami dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami terus melaksanakan misi pertahanan Tanah Air kami dengan kemampuan dan kapasitas yang sama dengan yang selalu kami bawa ke pertempuran," kata O'Shaughnessy. (Baca: Terbang Dekat Perbatasan, Jet F-22 AS Kawal Pembom Tu-95M Rusia )
Versi Rusia
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui terjadi interaksi antara pesawat-pesawat militer kedua negara di dekat Alasa. Kementerian itu mengatakan beberapa jet tempur F-22 Raptor Angkatan Udara AS dikerahkan untuk mengawal sejumlah pesawat pembom strategis Moskow selama penerbangannya di wilayah udara internasional di dekat perbatasan kedua negara.
"Empat pesawat strategis Tu-95MS Angkatan Udara Rusia yang membawa rudal dalam penerbangan jarak jauh melakukan penerbangan terencana di atas perairan netral Laut Chukchi, Laut Bering, Laut Okhotsk, dan bagian utara Samudra Pasifik. Pada tahap tertentu dari penerbangan, pesawat-pesawat Rusia dikawal oleh jet-jet tempur F-22 Angkatan Udara AS," bunyi pernyataan kementerian tersebut. (Baca juga: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS yang Jatuh Harganya Rp2,1 Triliun )
Menurut kementerian itu, empat pesawat Tu-95MS melakukan penerbangan 11 jam. Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan penerbangan Angkatan Udara-nya selalu dilakukan dengan kepatuhan ketat pada peraturan internasional.
Bagi Moskow, penerbangan di dekat perbatasan kedua negara merupakan hal wajar. Sebagai contoh, pada Mei lalu pesawat-pesawat pembom strategis AS melakukan lima penerbangan di sepanjang perbatasan Rusia.
Peristiwa di dekat Alaska seperti mengulang kejadian serupa pada April ketika militer AS mengerahkan beberapa jet tempur siluman F-22 untuk mencegat sepasang pesawat patroli Rusia yang terbang di wilayah tersebut.
Konfirmasi ini disampaikan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD). Menurut Komando NORAD, rombongan pesawat Moskow datang dengan dua formasi pada Rabu pagi.
Formasi pertama adalah dua pesawat pembom Tu-95MS, dua jet tempur, satu pesawat peringatan dini dan pesawat kontrol udara Rusia yang datang dalam jarak 20 mil laut dari pantai Alaska. Rombongan pesawat ini memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska dan dicegat oleh beberapa jet tempur F-22 Raptor yang didukung oleh pesawat tanker AS.
Formasi kedua adalah dua pesawat pembom Tu-95MS, sebuah pesawat peringatan dini dan sebuah pesawat kontrol udara yang datang dalam jarak 32 mil laut. "Pesawat-pesawat militer Rusia tetap berada di wilayah udara internasional dan mereka tidak pernah memasuki wilayah udara kedaulatan Amerika Serikat," kata Komando NORAD dalam sebuah pernyataan yang dilansir CNN, Kamis (11/6/2020).
Komandan NORAD, Jenderal Terrence J. O'Shaughnessy, berkata; "Mencegat beberapa pesawat Rusia menunjukkan kesiapan dan kemampuan pasukan NORAD untuk mempertahankan Tanah Air."
"Patroli udara terbang melindungi area dekat negara-negara kami dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami terus melaksanakan misi pertahanan Tanah Air kami dengan kemampuan dan kapasitas yang sama dengan yang selalu kami bawa ke pertempuran," kata O'Shaughnessy. (Baca: Terbang Dekat Perbatasan, Jet F-22 AS Kawal Pembom Tu-95M Rusia )
Versi Rusia
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui terjadi interaksi antara pesawat-pesawat militer kedua negara di dekat Alasa. Kementerian itu mengatakan beberapa jet tempur F-22 Raptor Angkatan Udara AS dikerahkan untuk mengawal sejumlah pesawat pembom strategis Moskow selama penerbangannya di wilayah udara internasional di dekat perbatasan kedua negara.
"Empat pesawat strategis Tu-95MS Angkatan Udara Rusia yang membawa rudal dalam penerbangan jarak jauh melakukan penerbangan terencana di atas perairan netral Laut Chukchi, Laut Bering, Laut Okhotsk, dan bagian utara Samudra Pasifik. Pada tahap tertentu dari penerbangan, pesawat-pesawat Rusia dikawal oleh jet-jet tempur F-22 Angkatan Udara AS," bunyi pernyataan kementerian tersebut. (Baca juga: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS yang Jatuh Harganya Rp2,1 Triliun )
Menurut kementerian itu, empat pesawat Tu-95MS melakukan penerbangan 11 jam. Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan penerbangan Angkatan Udara-nya selalu dilakukan dengan kepatuhan ketat pada peraturan internasional.
Bagi Moskow, penerbangan di dekat perbatasan kedua negara merupakan hal wajar. Sebagai contoh, pada Mei lalu pesawat-pesawat pembom strategis AS melakukan lima penerbangan di sepanjang perbatasan Rusia.
Peristiwa di dekat Alaska seperti mengulang kejadian serupa pada April ketika militer AS mengerahkan beberapa jet tempur siluman F-22 untuk mencegat sepasang pesawat patroli Rusia yang terbang di wilayah tersebut.
(mas)