Mengapa Putri-putri Cantik Kerajaan Arab Saudi Ini Tak Berhijab?

Minggu, 16 Januari 2022 - 00:18 WIB
loading...
A A A
Putri Sara menjalankan organisasi amal lokal, yaitu Down's Syndrome Riyadh Charity, di Arab Saudi pada pertengahan 2000-an.

Ayahnya sebenarnya pesaing takhta kerajaan, namun pada akhirnya Abdullah bin Abdulaziz al-Saud yang menjadi raja pada Agustus 2005. Putri Sara menerima keputusan itu.

Dia saat itu mengatakan kepada AFP, "Kami, orang-orang Saudi, menginginkan mekanisme suksesi yang lebih jelas...Semua (anggota keluarga kerajaan) menyetujui Putra Mahkota Abdullah mengingat dia adalah yang tertua dan paling berkualitas. Pangeran Sultan juga setuju untuk menjadi putra mahkota. Tapi apa yang terjadi selanjutnya?"

Dia menemani ayahnya ketika dia menjadi duta besar untuk UNICEF, mengunjungi kamp-kamp pengungsi.

Cirikhas penampilan Putri Sara adalah berambut panjang tanpa hijab.

Aturan Pakaian

Pada 2018, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pernah angkat bicara soal aturan berbusana bagi perempuan Arab Saudi.

Dia mengatakan kaum perempuan di Arab Saudi tidak perlu mengenakan penutup kepala atau abaya hitam—jubah longgar, panjang penuh simbol kesalehan Islam—selama pakaian mereka layak dan sopan.

Komentar calon raja Saudi ini sejalan dengan reformasinya yang ini melihat kerajaan memberikan perluasan hak-hak perempuan termasuk keputusan untuk mengizinkan perempuan menghadiri acara olahraga publik campuran dan hak untuk mengemudikan mobil di jalan raya.

"Hukumnya sangat jelas dan diatur dalam hukum syariah (hukum Islam): bahwa wanita mengenakan pakaian yang sopan dan terhormat, seperti pria," kata Pangeran MBS dalam wawancaranya dengan stasiun televisi CBS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)