Kata Khamenei, Ini Sebab Permusuhan Mendalam AS dan Iran

Selasa, 11 Januari 2022 - 15:01 WIB
loading...
Kata Khamenei, Ini Sebab...
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bicara penyebab permusuhan mendalam antara Iran dan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menjelaskan mengapa permusuhan mendalam antara negaranya dengan Amerika Serikat (AS) tak kunjung tuntas.

Dia juga menolak untuk menghilangkan slogan "Matilah Amerika" yang begitu populer di Iran.

"Permusuhan dan dendam mendalam Amerika terhadap Iran berasal dari sudut pandang revolusioner dan religius rakyat Iran tentang isu-isu dunia saat ini. Itulah sebabnya AS, 'kekuatan arogan' terkemuka, menentang Republik Islam Iran," kata Khamenei dalam pidatonya, sebagaimana dikutip dari AFP, Selasa (11/1/2022).



Iran saat ini sedang bernegosiasi dengan negara-negara kekuatan dunia, termasuk AS, di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Kesepakatan yang telah rusak itu secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Khamenei menegaskan bahwa bernegosiasi tidak berarti menyerah pada musuh.

“Tidak menyerah kepada musuh adalah salah satu prinsip revolusi Islam. Namun, mengadakan pembicaraan dan bernegosiasi dengan musuh pada saat tertentu tidak berarti menyerah. Kami tidak pernah menyerah sejauh ini, dan kami tidak akan pernah menyerah,” kata Khamenei.

Dalam pidatonya, Khamenei tidak secara langsung menyampaikan perundingan di Wina, tetapi ini adalah pertama kalinya dia berbicara soal negosiasi secara umum sejak dimulainya kembali perundingan JCPOA pada akhir November 2021.

Pemimpin Tertinggi menyampaikan pidato pada peringatan pemberontakan rakyat Qom melawan rezim Pahlavi pada tahun 1977.

“Adalah hal lain untuk bernegosiasi, berbicara, dan berinteraksi dengan musuh, tetapi kami tidak dan tidak akan menyerah pada paksaan dan kata-kata musuh. Mereka ingin melemahkan ini, dan mereka ingin meremehkan prinsip-prinsip penting ini. Ini adalah bagian dari perang lunak yang luas dan beragam dari musuh yang mereka kejar," papar Khamenei.

Dia memperingatkan bahwa musuh sedang mencoba untuk mengikis tanggapan Iran terhadap prinsip-prinsip revolusi Islam melalui kampanye propaganda besar-besaran di dunia maya dan media berbasis asing.

Pemimpin Tertinggi itu meminta para intelektual, akademisi, dan aktivis media sosial untuk menghadapi kampanye tersebut.

Lebih lanjut, Khamenei mengomentari pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada peringatan tahun kedua, dengan mengatakan itu adalah kesalahan perhitungan oleh Amerika Serikat.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Viral Transjakarta Melaju...
Viral Transjakarta Melaju di Jalurnya Kena Tilang ETLE, Ini Penjelasan Polisi
Kejagung Tetapkan 1...
Kejagung Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Suap Vonis Korupsi Minyak Goreng di PN Jakpus
UGM Tegaskan Jokowi...
UGM Tegaskan Jokowi Kuliah di Fakultas Kehutanan, Lulus 1985
Berita Terkini
Hamas Tolak Usulan Gencatan...
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata yang Mendesak Pejuang Palestina Menyerah
42 menit yang lalu
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
2 jam yang lalu
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Ini Sebut PM Netanyahu Adalah Musuh Zionis
3 jam yang lalu
Siapa Anwar Sadat? Presiden...
Siapa Anwar Sadat? Presiden Mesir yang Mengakui Israel tapi Dimusuhi Rakyatnya Sendiri
4 jam yang lalu
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
6 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
9 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved