Media Korut Serukan Militer Bersatu Dukung Kim Jong-un
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) menandai 10 tahun naiknya Kim Jong-un ke tampuk kekuasaan dengan menyerukan 1,2 juta tentara negara itu untuk bersatu di belakangnya. Demikian laporan media yang dikelola oleh pemerintah.
Surat kabar Rodong Sinmun — corong resmi Partai Buruh yang berkuasa — mendesak para pemimpin militer dan tentara negara tertutup itu dalam sebuah editorial untuk menjadi benteng yang tak tertembus dan dinding anti peluru dalam membela Kim Jong-un dengan kesetiaan dan hidup mereka.
Rodong Sinmun memuji “kepemimpinan energik” Kim Jong-un dalam meluncurkan serangan di seluruh negara itu untuk kemajuan baru dan melompat ke depan.
Rodong Sinmun juga menyerukan untuk membangun militer yang lebih modern dan maju yang berfungsi sebagai penjaga yang dapat diandalkan.
“Dengan dia di dalam van, pembangunan negara sosialis yang kuat pasti akan muncul sebagai pemenang dan masa depannya cerah,” lanjut editorial itu seperti dikutip dari New York Post, Kamis (30/12/2021).
Kim Jong-un menjadi pemimpin tertinggi Korut pada 29 Desember 2011, setelah kematian pendahulu dan ayahnya, Kim Jong-il, pada 17 Desember tahun yang sama karena serangan jantung.
Peringatan itu datang ketika para pemimpin Korut mengadakan konferensi politik terbesar di mana para pejabat diharapkan untuk membahas hubungan Pyongyang dengan Amerika Serikat (AS) dan masalah yang disebabkan oleh pandemi virus Corona.
Surat kabar Rodong Sinmun — corong resmi Partai Buruh yang berkuasa — mendesak para pemimpin militer dan tentara negara tertutup itu dalam sebuah editorial untuk menjadi benteng yang tak tertembus dan dinding anti peluru dalam membela Kim Jong-un dengan kesetiaan dan hidup mereka.
Rodong Sinmun memuji “kepemimpinan energik” Kim Jong-un dalam meluncurkan serangan di seluruh negara itu untuk kemajuan baru dan melompat ke depan.
Rodong Sinmun juga menyerukan untuk membangun militer yang lebih modern dan maju yang berfungsi sebagai penjaga yang dapat diandalkan.
“Dengan dia di dalam van, pembangunan negara sosialis yang kuat pasti akan muncul sebagai pemenang dan masa depannya cerah,” lanjut editorial itu seperti dikutip dari New York Post, Kamis (30/12/2021).
Kim Jong-un menjadi pemimpin tertinggi Korut pada 29 Desember 2011, setelah kematian pendahulu dan ayahnya, Kim Jong-il, pada 17 Desember tahun yang sama karena serangan jantung.
Peringatan itu datang ketika para pemimpin Korut mengadakan konferensi politik terbesar di mana para pejabat diharapkan untuk membahas hubungan Pyongyang dengan Amerika Serikat (AS) dan masalah yang disebabkan oleh pandemi virus Corona.
(ian)