Parahnya Krisis di Iran, Wanita Jual Rambut untuk Memenuhi Kebutuhan
loading...
A
A
A
TEHERAN - Media Iran , Khorasan melaporkan, jumlahwanita miskin yang menjual rambut mereka telah meningkat di kota terbesar keduanegara itu Mashhad.
Menurut harian itu, wanita muda adalah kelompok mayoritas yang kerap menjual rambut mereka ke salon kecantikan mewah. Meski begitu, wanita berusia 60-an tahun juga menjual rambut mereka dengan harga hanya USD7 atau sekitar Rp99 ribu untuk menutupi biaya pengobatan mereka.
Harga yang lebih tinggi akan dibayar untuk rambut panjang milik gadis-gadis muda. Misalnya, harian tersebut melaporkan bahwa seorang ibu muda menerima $70 atau sekitar Rp992 ribu untuk rambut pirang panjang putrinya yang berusia 8 tahun.
"Selama empat bulan saya berdagang rambut, saya telah melihat begitu banyak kemiskinan dan ketidakberdayaan sehingga sekarang saya merasa tertekan," kata seorang penata rambut kepada harian itu.
"Perdagangan rambut panjang dan tebal adalah bisnis yang baik, tetapi Anda melihat adegan menyakitkan. Kebanyakan dari mereka yang menjual rambut mereka berasal dari pinggiran kota yang kurang mampu, dan kadang-kadang mereka sangat miskin sehingga mereka tidak bisa merawat rambut mereka dengan baik, dan saya bisa tidak membayar mereka banyak uang," imbuhnya seperti dilansir dari Middel East Eye, Jumat (24/12/2021).
Harian itu berbicara dengan orang-orang yang mengatakan bahwa mereka menggunakan uang dari menjual rambut untuk membeli obat, membayar biaya pendaftaran sekolah, membeli peralatan rumah tangga untuk pasangan yang baru menikah, dan menutupi biaya hidup sehari-hari.
Seperti diketahui, ekonomi Iran carut marut akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) setelah presiden terdahulu Donald Trump memutuskan keluar dari perjanjian nuklir 2015.
Langkah AS itu kemudian di balas Iran dengan menanggalkan sedikit demi sedikit kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut.
Lihat Juga: 5 Aksi Perang Intelijen Iran dan Israel, dari Penggulingan Pemerintah hingga Saling Tangkap
Menurut harian itu, wanita muda adalah kelompok mayoritas yang kerap menjual rambut mereka ke salon kecantikan mewah. Meski begitu, wanita berusia 60-an tahun juga menjual rambut mereka dengan harga hanya USD7 atau sekitar Rp99 ribu untuk menutupi biaya pengobatan mereka.
Harga yang lebih tinggi akan dibayar untuk rambut panjang milik gadis-gadis muda. Misalnya, harian tersebut melaporkan bahwa seorang ibu muda menerima $70 atau sekitar Rp992 ribu untuk rambut pirang panjang putrinya yang berusia 8 tahun.
"Selama empat bulan saya berdagang rambut, saya telah melihat begitu banyak kemiskinan dan ketidakberdayaan sehingga sekarang saya merasa tertekan," kata seorang penata rambut kepada harian itu.
"Perdagangan rambut panjang dan tebal adalah bisnis yang baik, tetapi Anda melihat adegan menyakitkan. Kebanyakan dari mereka yang menjual rambut mereka berasal dari pinggiran kota yang kurang mampu, dan kadang-kadang mereka sangat miskin sehingga mereka tidak bisa merawat rambut mereka dengan baik, dan saya bisa tidak membayar mereka banyak uang," imbuhnya seperti dilansir dari Middel East Eye, Jumat (24/12/2021).
Harian itu berbicara dengan orang-orang yang mengatakan bahwa mereka menggunakan uang dari menjual rambut untuk membeli obat, membayar biaya pendaftaran sekolah, membeli peralatan rumah tangga untuk pasangan yang baru menikah, dan menutupi biaya hidup sehari-hari.
Baca Juga
Seperti diketahui, ekonomi Iran carut marut akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) setelah presiden terdahulu Donald Trump memutuskan keluar dari perjanjian nuklir 2015.
Langkah AS itu kemudian di balas Iran dengan menanggalkan sedikit demi sedikit kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut.
Lihat Juga: 5 Aksi Perang Intelijen Iran dan Israel, dari Penggulingan Pemerintah hingga Saling Tangkap
(ian)