Tensi Memanas, Rusia Akan Adakan Latihan Terjun Payung Dekat Perbatasan Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Ratusan pasukan terjun payung Rusia akan mengadakan latihan di dekat perbatasan Ukraina minggu ini. Demikian laporan kantor berita Interfax mengutip kementerian pertahanan Rusia di tengah kebuntuan antara Moskow dan Barat mengenai aspirasi NATO di Kiev.
Sekitar 1.200 tentara dan lebih dari 250 kendaraan dan pesawat akan terlibat dalam latihan yang akan dibagi antara tempat pelatihan di Crimea - yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014 - dan provinsi Krasnodar di dekatnya.
Interfax mengutip kementerian yang mengatakan bahwa pasukan Rusia akan mensimulasikan merebut suatu daerah sebagai bagian dari operasi ofensif seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/12/2021).
Laporan ini muncul setelah sebelumnya stasiun televisi Ukraina melaporkan militer negara itu telah melakukan latihan perang yang melibatkan sistem rudal anti-tank Javelin buatan Amerika Serikat (AS) di daerah konflik dengan separatis di Ukraina timur. Latihan perang ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia.
Ukraina, yang berusaha untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sejak 2018 telah menerima serangkaian pengiriman amunisi dan rudal Javelin asal AS, yang memicu kritik dari Moskow.
Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di pos-pos dekat Ukraina. Kiev menuduh Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara dalam persiapan untuk kemungkinan serangan, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang membara di wilayah Donbass timur Ukraina dapat meletus menjadi perang terbuka antara kedua negara bertetangga itu.
Namun Rusia membantah merencanakan serangan apa pun tetapi menuduh Ukraina dan AS melakukan tindakan destabilisasi. Rusia juga menuntut agar tetangga selatannya itu tidak diterima menjadi anggota NATO dan tidak ada senjata ofensif yang dikerahkan di sana atau di negara-negara tetangga lainnya.
Sekitar 1.200 tentara dan lebih dari 250 kendaraan dan pesawat akan terlibat dalam latihan yang akan dibagi antara tempat pelatihan di Crimea - yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2014 - dan provinsi Krasnodar di dekatnya.
Interfax mengutip kementerian yang mengatakan bahwa pasukan Rusia akan mensimulasikan merebut suatu daerah sebagai bagian dari operasi ofensif seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/12/2021).
Laporan ini muncul setelah sebelumnya stasiun televisi Ukraina melaporkan militer negara itu telah melakukan latihan perang yang melibatkan sistem rudal anti-tank Javelin buatan Amerika Serikat (AS) di daerah konflik dengan separatis di Ukraina timur. Latihan perang ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia.
Ukraina, yang berusaha untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sejak 2018 telah menerima serangkaian pengiriman amunisi dan rudal Javelin asal AS, yang memicu kritik dari Moskow.
Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di pos-pos dekat Ukraina. Kiev menuduh Moskow mengumpulkan puluhan ribu tentara dalam persiapan untuk kemungkinan serangan, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik yang membara di wilayah Donbass timur Ukraina dapat meletus menjadi perang terbuka antara kedua negara bertetangga itu.
Namun Rusia membantah merencanakan serangan apa pun tetapi menuduh Ukraina dan AS melakukan tindakan destabilisasi. Rusia juga menuntut agar tetangga selatannya itu tidak diterima menjadi anggota NATO dan tidak ada senjata ofensif yang dikerahkan di sana atau di negara-negara tetangga lainnya.
(ian)