Bikin Shock! Dana Bantuan Covid Senilai Rp1.428 Triliun Dicuri Para Penjahat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dana bantuan Covid-19 senilai hampir USD100 miliar (Rp1.428 triliun) telah dicuri para penjahat sejak awal pandemi di Amerika Serikat (AS).
Laporan itu diungkapkan badan rahasia Amerika Serikat (AS), Secret Service, yang telah meluncurkan kampanye untuk mendapatkan kembali uang tersebut. RT.com melaporkan hal itu pada Rabu (22/12/2021).
Hampir USD100 miliar dari USD3,5 triliun yang diberikan pemerintah AS dalam program-program seperti Program Perlindungan Gaji dan program Pinjaman Bencana Cedera Ekonomi telah diambil secara curang, dengan hanya lebih dari USD2,3 miliar yang dipulihkan sejauh ini.
Secret Service memiliki lebih dari 900 investigasi aktif terhadap dana yang dicuri tersebut.
"Memalukan untuk berpikir bahwa individu akan mengambil keuntungan dari program ini dan menargetkan mereka untuk keuntungan pribadi mereka sendiri," ungkap Dotson pada CNBC.
“Saya telah berada di penegakan hukum selama lebih dari 29 tahun dan mengerjakan beberapa investigasi penipuan yang kompleks selama 20 tahun lebih dan saya belum pernah melihat sesuatu pada skala ini,” ujar Dotson bersikeras.
Dia mencatat, “Kerugiannya sangat tinggi karena potnya sangat besar.”
“Tidak diragukan lagi bahwa program-program tersebut mudah diakses secara online. Jadi, dengan itu, muncul peluang bagi aktor jahat untuk masuk ke dalam campuran itu,” papar dia.
Para pelaku criminal diduga termasuk kelompok kejahatan terorganisir, serta individu yang melihat program bantuan sebagai cara cepat kaya.
Seorang pria Texas ditangkap pekan lalu setelah dia menipu pemerintah sebesar USD3,3 juta dalam pembayaran bantuan, yang dia habiskan untuk membeli real estat, kendaraan mewah, dan jet pribadi.
Seorang pria Texas lainnya dijatuhi hukuman lebih dari sembilan tahun penjara pada November karena menghabiskan lebih dari USD1,6 juta dalam pembayaran bantuan untuk kehidupan mewah, termasuk jam tangan Rolex senilai USD14.000, mobil Lamborghini, dan para penari telanjang.
Laporan itu diungkapkan badan rahasia Amerika Serikat (AS), Secret Service, yang telah meluncurkan kampanye untuk mendapatkan kembali uang tersebut. RT.com melaporkan hal itu pada Rabu (22/12/2021).
Hampir USD100 miliar dari USD3,5 triliun yang diberikan pemerintah AS dalam program-program seperti Program Perlindungan Gaji dan program Pinjaman Bencana Cedera Ekonomi telah diambil secara curang, dengan hanya lebih dari USD2,3 miliar yang dipulihkan sejauh ini.
Secret Service memiliki lebih dari 900 investigasi aktif terhadap dana yang dicuri tersebut.
"Memalukan untuk berpikir bahwa individu akan mengambil keuntungan dari program ini dan menargetkan mereka untuk keuntungan pribadi mereka sendiri," ungkap Dotson pada CNBC.
“Saya telah berada di penegakan hukum selama lebih dari 29 tahun dan mengerjakan beberapa investigasi penipuan yang kompleks selama 20 tahun lebih dan saya belum pernah melihat sesuatu pada skala ini,” ujar Dotson bersikeras.
Dia mencatat, “Kerugiannya sangat tinggi karena potnya sangat besar.”
“Tidak diragukan lagi bahwa program-program tersebut mudah diakses secara online. Jadi, dengan itu, muncul peluang bagi aktor jahat untuk masuk ke dalam campuran itu,” papar dia.
Para pelaku criminal diduga termasuk kelompok kejahatan terorganisir, serta individu yang melihat program bantuan sebagai cara cepat kaya.
Seorang pria Texas ditangkap pekan lalu setelah dia menipu pemerintah sebesar USD3,3 juta dalam pembayaran bantuan, yang dia habiskan untuk membeli real estat, kendaraan mewah, dan jet pribadi.
Seorang pria Texas lainnya dijatuhi hukuman lebih dari sembilan tahun penjara pada November karena menghabiskan lebih dari USD1,6 juta dalam pembayaran bantuan untuk kehidupan mewah, termasuk jam tangan Rolex senilai USD14.000, mobil Lamborghini, dan para penari telanjang.
(sya)