Maroko dan Israel Bangun 2 Pabrik Drone Tempur dan Pengintai
loading...
A
A
A
AL AOULA - Maroko dan Israel sedang mempersiapkan membangun dua pabrik untuk pesawat tak berawak (drone) di wilayah Al-Aoula, Maroko. Media melaporkan rencana itu pada Jumat (17/12/2021).
Sumber resmi Maroko dan Israel mengatakan kepada Shephard Media bahwa pembangunan kedua pabrik itu telah sesuai perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani antara kedua negara pada 24 November.
“Kedua pabrik itu kemungkinan akan dibangun di wilayah timur laut dan selatan kerajaan," papar pernyataan sumber resmi itu.
Baca juga: Deretan Pangeran yang Bisa Jadi Raja Arab Saudi Jika Raja Salman Meninggal
“Drone yang diproduksi akan ditulis buatan Maroko. Drone dapat digunakan untuk melakukan serangan ofensif serta mengumpulkan informasi intelijen," ungkap sumber itu.
Baca juga: Raja-raja Arab Saudi dengan Umur Panjang, Nomor 1 Hampir 100 Tahun
Proyek bersama, menurut sumber itu, disepakati setelah beberapa bulan negosiasi dengan Aero Bluebird System dari Israel.
Bluebird Aero System dimiliki sebagian oleh Israel Aerospace Industrial dan dewan komisarisnya diketuai Amir Peretz, mantan menteri pertahanan Israel.
Sumber resmi Maroko dan Israel mengatakan kepada Shephard Media bahwa pembangunan kedua pabrik itu telah sesuai perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani antara kedua negara pada 24 November.
“Kedua pabrik itu kemungkinan akan dibangun di wilayah timur laut dan selatan kerajaan," papar pernyataan sumber resmi itu.
Baca juga: Deretan Pangeran yang Bisa Jadi Raja Arab Saudi Jika Raja Salman Meninggal
“Drone yang diproduksi akan ditulis buatan Maroko. Drone dapat digunakan untuk melakukan serangan ofensif serta mengumpulkan informasi intelijen," ungkap sumber itu.
Baca juga: Raja-raja Arab Saudi dengan Umur Panjang, Nomor 1 Hampir 100 Tahun
Proyek bersama, menurut sumber itu, disepakati setelah beberapa bulan negosiasi dengan Aero Bluebird System dari Israel.
Bluebird Aero System dimiliki sebagian oleh Israel Aerospace Industrial dan dewan komisarisnya diketuai Amir Peretz, mantan menteri pertahanan Israel.
(sya)