Kapal Induk Inggris Pulang Tanpa Jet Tempur Siluman F-35 Rp1,9 Triliun
loading...
A
A
A
LONDON - Kapal induk Inggris, HMS Queen Elizabeth , pulang ke markasnya di Portsmouth pada Kamis sore. Kepulangannya dirundung sedih karena sebuah jet tempur siluman F-35B seharga 100 juta poundsterling (lebih dari Rp1,9 triliun) telah jatuh di Laut Mediterania.
HMS Queen Elizabeth pulang setelah penempatan operasional perdananya.
Tak hanya kehilangan satu jet tempur mahal, pengerahan kapal induk terbesar yang penting itu juga menyebabkan perselisihan dengan Angkatan Laut Rusia.
Dua kapal perang, HMS Defender dan HMS Diamond, juga pulang dari pelayaran sejauh 26.000 mil.
Para kru kapal tersebut disambut di dalam negeri oleh keluarga dan teman-teman mereka yang telah mempersiapkan perayaan Natal. Mereka yang menyambut berbaris di sebuah dermaga di pangkalan Angkatan Laut Portsmouth.
Mengutip BBC, Jumat (10/12/2021), HMS Defender dan HMS Diamond tiba lebih awal. Sedangkan HMS Queen Elizabeth mendekati pangkalan sekitar pukul 15.30.
Mereka adalah bagian dari kekuatan sembilan kapal, tujuh di antaranya Inggris, yang berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth untuk penempatan selama 28 minggu pada bulan Mei. Saat itu, pra kru didoakan Ratu Elizabeth II yang naik ke kapal induk.
Pada bulan November 2021 lalu sebuah jet tempur siluman F-35B Lightning II jatuh di Laut Mediterania saat mencoba lepas landas dari dek penerbangan HMS Queen Elizabeth.
Pilotnya terlontar dan ditemukan selamat, tetapi jet tempur canggih itu tenggelam di dasar laut dan puing-puingnya baru ditemukan baru-baru ini.
Jet-jet tempur canggih tersebut dioperasikan oleh Skuadron 617 yang terkenal, juga dikenal sebagai skuadron "Dambusters".
Kunjungan ke kapal induk oleh Pangeran Charles yang dijadwalkan beberapa hari kemudian dibatalkan menyusul insiden tersebut.
Sebelumnya dalam pelayaran, kapal perusak Type 45; HMS Defender, terlibat dalam pertikaian dengan Angkatan Laut Rusia setelah berlayar di dekat Crimea pada bulan Juni.
Pada Juli lalu, sejumlah kapal di armada, termasuk kapal induk, dilanda wabah COVID-19, meski semua awaknya divaksinasi ganda.
Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) HMS Queen Elizabeth diawaki oleh 3.700 pelaut, penerbang, dan marinir dari pasukan gabungan Inggris, AS, dan Belanda.
Lihat Juga: 5 Perbedaan Mencolok Kehidupan Pangeran Harry sebelum dan sesudah Keluar dari Keluarga Kerajaan
HMS Queen Elizabeth pulang setelah penempatan operasional perdananya.
Tak hanya kehilangan satu jet tempur mahal, pengerahan kapal induk terbesar yang penting itu juga menyebabkan perselisihan dengan Angkatan Laut Rusia.
Dua kapal perang, HMS Defender dan HMS Diamond, juga pulang dari pelayaran sejauh 26.000 mil.
Para kru kapal tersebut disambut di dalam negeri oleh keluarga dan teman-teman mereka yang telah mempersiapkan perayaan Natal. Mereka yang menyambut berbaris di sebuah dermaga di pangkalan Angkatan Laut Portsmouth.
Mengutip BBC, Jumat (10/12/2021), HMS Defender dan HMS Diamond tiba lebih awal. Sedangkan HMS Queen Elizabeth mendekati pangkalan sekitar pukul 15.30.
Mereka adalah bagian dari kekuatan sembilan kapal, tujuh di antaranya Inggris, yang berangkat dari Pangkalan Angkatan Laut Portsmouth untuk penempatan selama 28 minggu pada bulan Mei. Saat itu, pra kru didoakan Ratu Elizabeth II yang naik ke kapal induk.
Pada bulan November 2021 lalu sebuah jet tempur siluman F-35B Lightning II jatuh di Laut Mediterania saat mencoba lepas landas dari dek penerbangan HMS Queen Elizabeth.
Pilotnya terlontar dan ditemukan selamat, tetapi jet tempur canggih itu tenggelam di dasar laut dan puing-puingnya baru ditemukan baru-baru ini.
Jet-jet tempur canggih tersebut dioperasikan oleh Skuadron 617 yang terkenal, juga dikenal sebagai skuadron "Dambusters".
Kunjungan ke kapal induk oleh Pangeran Charles yang dijadwalkan beberapa hari kemudian dibatalkan menyusul insiden tersebut.
Sebelumnya dalam pelayaran, kapal perusak Type 45; HMS Defender, terlibat dalam pertikaian dengan Angkatan Laut Rusia setelah berlayar di dekat Crimea pada bulan Juni.
Pada Juli lalu, sejumlah kapal di armada, termasuk kapal induk, dilanda wabah COVID-19, meski semua awaknya divaksinasi ganda.
Kelompok Tempur Kapal Induk (CSG) HMS Queen Elizabeth diawaki oleh 3.700 pelaut, penerbang, dan marinir dari pasukan gabungan Inggris, AS, dan Belanda.
Lihat Juga: 5 Perbedaan Mencolok Kehidupan Pangeran Harry sebelum dan sesudah Keluar dari Keluarga Kerajaan
(min)