7 Fakta Xi Mingze, Putri Cantik Presiden China yang Misterius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Xi Mingze adalah putri tunggal Presiden China Xi Jinping dan Ibu Negara Peng Liyuan. Meski menjadi putri cantik orang nomor satu pemimpin rezim komunis China , perempuan 29 tahun ini begitu misterius.
Sensor superketat China menyebabkan informasi pribadi Xi Mingze sangat sulit diakses dunia luar. Sedikit informasi umum tentangnya adalah sosoknya yang menjauh dari politik, bergaya hidup sederhana dan pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Berikut tujuh fakta tentang Xi Mingze dan kehidupannya:
1. Putri Tunggal Penguasa China
Xi Mingze lahir pada 25 Juni 1992. Dia putri tunggal dari Xi Jinping—Presiden China sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis China—dan Peng Liyuan, Ibu Negara China yang merupakan mantan penyanyi tradisional bergaya opera.
Menurut China Times, dia dijuluki "Xiao Muzi" oleh kakeknya—veteran revolusioner komunis dan mantan wakil perdana menteri Xi Zhongxun. "Dia menunjuknya sebagai sosok polos dan sopan yang berguna bagi masyarakat," tulis media China tersebut.
Surat kabar Taiwan pada 2012 pernah menulis sekilas profil Xi Mingze, yang disebut sebagai gadis sederhana dan suka bergaul, dengan hobi membaca dan fashion.
Layaknya anak para pemimpin dunia, Xi Mingze juga dikelilingi para pengawal China 24 jam sehari. Privasi perempuan muda ini juga dijaga ketat oleh ayahnya.
2. Kuliah di AS dengan Nama Samaran
Putri Xi Jinping ini pernah belajar bahasa Prancis di sekolah menengahnya, Sekolah Bahasa Asing Hangzhou, China.
Dia pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2010—setelah satu tahun studi sarjana di Universitas Zhejiang—untuk belajar di Universitas Harvard di Massachusetts dengan nama samaran.
The Washington Post pertama kali melaporkan pada bulan Mei tahun itu bahwa Xi Mingze adalah seorang sarjana di Ivy League Schools yang bergengsi. Namun, tak ada informasi detail selain gambaran umum tentangnya seperti "para pelajar menggambarkan dirinya rajin belajar dan bijaksana".
Pada tahun 2014, dia lulus dengan gelar Bachelor of Arts di bidang psikologi, dan sejak itu kembali ke China. Pada 2015, dia tinggal di Beijing.
Menurut koresponden Asahi Shimbun, Kenji Minemura, yang menghadiri upacara di Universitas Harvard, identitas aslinya hanya diketahui oleh segelintir dosen yang kurang dari sepuluh orang dan teman dekat.
3. Jauhi Pesta Mewah Anak Pejabat
Xi Mingze, selama studi di AS, memilih menjauhi gaya hidup glamor dan pesta mewah temannya sesama anak pejabat China. Dia pernah menghindari pesta yang digelar mahasiswa bernama Bo Guagua, putra politisi China; Bo Xilai.
4. Data Diri Disensor Ketat
Nyaris tak ada informasi pribadi detail tentang sosok Xi Mingze. Fotonya yang tanpa teks pernah sekali beredar secara luas di Weibo, yang kebetulan lolos dari sensor untuk beberapa saat.
Layanan pemantauan Universitas Hong Kong, Weiboscope, melaporkan bahwa gambar yang beredar itu akhirnya dilarang. Posting cerita tentang dirinya juga dilarang, diduga karena bisa memicu pertanyaan canggung tentang bagaimana Presiden Xi Jinping yang dengan gaji resmi sekitar USD13.000 mampu mengirim ratusan ribu dolar untuk putrinya ke salah satu universitas termahal di dunia.
5. Pembocor Data Xi Mingze Ditangkapi
Pada tahun 2019, seorang pengguna situs esuwiki bernama Niu Tengyu, bersama dengan 23 pemuda lainnya—beberapa di bawah usia 18 tahun yang terkait dengan situs web tersebut—ditangkap polisi di China atas tuduhan membocorkan gambar kartu identitas Xi Mingze di situs web bernama esu.wiki.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) China, Change, mengkritik dugaan penggunaan penyiksaan dan larangan tidur untuk mendapatkan pengakuan dari para tersangka.
Pada tanggal 30 Desember 2020, Pengadilan Rakyat Distrik Maonan di Maoming, provinsi Guangdong, menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Niu dan denda 130.000 RMB karena "menimbulkan pertengkaran dan menimbulkan masalah", "melanggar informasi pribadi warga", dan "menghasut subversi kekuasaan negara". Ke-23 orang lainnya diberi hukuman yang lebih ringan.
6. Pernah Tampil Bersama Ayahnya di Depan Umum
Pada 2015, Xi Mingze tampil di depan umum bersama orang tuanya sejak ayahnya berkuasa pada 2013. Mereka tampil bersama di desa terpencil Yanan di Liangjiahe, provinsi Shaanxi, untuk menyampaikan salam Tahun Baru Imlek kepada penduduk setempat.
Yanan adalah tempat Xi Jinping memulai karier politiknya pada tahun 1970-an setelah dikirim ke sana untuk masa enam tahun "pendidikan ulang", dan dijuluki sebagai tempat lahir revolusi merah.
7. Cuti Sekolah Jadi Relawan Bencana
Pada 2008, setelah gempa bumi Sichuan yang dahsyat, Xi Mingze yang kala itu remaja berusia 16 tahun meminta cuti sekolah untuk menghabiskan satu minggu guna membantu korban bencana, termasuk merawat para korban yang selamat. Hal itu diungkap ibunya; Peng Liyuan, kepada media setempat.
Ditanya apakah dia khawatir tentang keselamatan putrinya, Peng berkata; “Karena gempa bumi telah merenggut begitu banyak nyawa dan memicu bencana besar, putri saya harus pergi ke garis depan untuk membantu. Selama tujuh hari sebagai sukarelawan, dia bekerja keras dan tidak pernah mengeluh. Dia belajar banyak dan juga membuat banyak teman lokal. Dia mengatakan orang-orang di Sichuan ramah, kuat, dan baik hati."
Sensor superketat China menyebabkan informasi pribadi Xi Mingze sangat sulit diakses dunia luar. Sedikit informasi umum tentangnya adalah sosoknya yang menjauh dari politik, bergaya hidup sederhana dan pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Berikut tujuh fakta tentang Xi Mingze dan kehidupannya:
1. Putri Tunggal Penguasa China
Xi Mingze lahir pada 25 Juni 1992. Dia putri tunggal dari Xi Jinping—Presiden China sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis China—dan Peng Liyuan, Ibu Negara China yang merupakan mantan penyanyi tradisional bergaya opera.
Menurut China Times, dia dijuluki "Xiao Muzi" oleh kakeknya—veteran revolusioner komunis dan mantan wakil perdana menteri Xi Zhongxun. "Dia menunjuknya sebagai sosok polos dan sopan yang berguna bagi masyarakat," tulis media China tersebut.
Surat kabar Taiwan pada 2012 pernah menulis sekilas profil Xi Mingze, yang disebut sebagai gadis sederhana dan suka bergaul, dengan hobi membaca dan fashion.
Layaknya anak para pemimpin dunia, Xi Mingze juga dikelilingi para pengawal China 24 jam sehari. Privasi perempuan muda ini juga dijaga ketat oleh ayahnya.
2. Kuliah di AS dengan Nama Samaran
Putri Xi Jinping ini pernah belajar bahasa Prancis di sekolah menengahnya, Sekolah Bahasa Asing Hangzhou, China.
Dia pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2010—setelah satu tahun studi sarjana di Universitas Zhejiang—untuk belajar di Universitas Harvard di Massachusetts dengan nama samaran.
The Washington Post pertama kali melaporkan pada bulan Mei tahun itu bahwa Xi Mingze adalah seorang sarjana di Ivy League Schools yang bergengsi. Namun, tak ada informasi detail selain gambaran umum tentangnya seperti "para pelajar menggambarkan dirinya rajin belajar dan bijaksana".
Pada tahun 2014, dia lulus dengan gelar Bachelor of Arts di bidang psikologi, dan sejak itu kembali ke China. Pada 2015, dia tinggal di Beijing.
Menurut koresponden Asahi Shimbun, Kenji Minemura, yang menghadiri upacara di Universitas Harvard, identitas aslinya hanya diketahui oleh segelintir dosen yang kurang dari sepuluh orang dan teman dekat.
3. Jauhi Pesta Mewah Anak Pejabat
Xi Mingze, selama studi di AS, memilih menjauhi gaya hidup glamor dan pesta mewah temannya sesama anak pejabat China. Dia pernah menghindari pesta yang digelar mahasiswa bernama Bo Guagua, putra politisi China; Bo Xilai.
4. Data Diri Disensor Ketat
Nyaris tak ada informasi pribadi detail tentang sosok Xi Mingze. Fotonya yang tanpa teks pernah sekali beredar secara luas di Weibo, yang kebetulan lolos dari sensor untuk beberapa saat.
Layanan pemantauan Universitas Hong Kong, Weiboscope, melaporkan bahwa gambar yang beredar itu akhirnya dilarang. Posting cerita tentang dirinya juga dilarang, diduga karena bisa memicu pertanyaan canggung tentang bagaimana Presiden Xi Jinping yang dengan gaji resmi sekitar USD13.000 mampu mengirim ratusan ribu dolar untuk putrinya ke salah satu universitas termahal di dunia.
5. Pembocor Data Xi Mingze Ditangkapi
Pada tahun 2019, seorang pengguna situs esuwiki bernama Niu Tengyu, bersama dengan 23 pemuda lainnya—beberapa di bawah usia 18 tahun yang terkait dengan situs web tersebut—ditangkap polisi di China atas tuduhan membocorkan gambar kartu identitas Xi Mingze di situs web bernama esu.wiki.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) China, Change, mengkritik dugaan penggunaan penyiksaan dan larangan tidur untuk mendapatkan pengakuan dari para tersangka.
Pada tanggal 30 Desember 2020, Pengadilan Rakyat Distrik Maonan di Maoming, provinsi Guangdong, menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara kepada Niu dan denda 130.000 RMB karena "menimbulkan pertengkaran dan menimbulkan masalah", "melanggar informasi pribadi warga", dan "menghasut subversi kekuasaan negara". Ke-23 orang lainnya diberi hukuman yang lebih ringan.
6. Pernah Tampil Bersama Ayahnya di Depan Umum
Pada 2015, Xi Mingze tampil di depan umum bersama orang tuanya sejak ayahnya berkuasa pada 2013. Mereka tampil bersama di desa terpencil Yanan di Liangjiahe, provinsi Shaanxi, untuk menyampaikan salam Tahun Baru Imlek kepada penduduk setempat.
Yanan adalah tempat Xi Jinping memulai karier politiknya pada tahun 1970-an setelah dikirim ke sana untuk masa enam tahun "pendidikan ulang", dan dijuluki sebagai tempat lahir revolusi merah.
7. Cuti Sekolah Jadi Relawan Bencana
Pada 2008, setelah gempa bumi Sichuan yang dahsyat, Xi Mingze yang kala itu remaja berusia 16 tahun meminta cuti sekolah untuk menghabiskan satu minggu guna membantu korban bencana, termasuk merawat para korban yang selamat. Hal itu diungkap ibunya; Peng Liyuan, kepada media setempat.
Ditanya apakah dia khawatir tentang keselamatan putrinya, Peng berkata; “Karena gempa bumi telah merenggut begitu banyak nyawa dan memicu bencana besar, putri saya harus pergi ke garis depan untuk membantu. Selama tujuh hari sebagai sukarelawan, dia bekerja keras dan tidak pernah mengeluh. Dia belajar banyak dan juga membuat banyak teman lokal. Dia mengatakan orang-orang di Sichuan ramah, kuat, dan baik hati."
(min)