Pidato Perdana, Pemimpin Taliban Merengek Minta Bantuan Internasional

Minggu, 28 November 2021 - 20:30 WIB
loading...
Pidato Perdana, Pemimpin...
Perdana Menteri dalam pemerintahan Taliban, Mullah Mohammad Hassan Akhund. Foto/Russia Today
A A A
KABUL - Pemimpin Taliban untuk pertama kalinya menyampaikan pidato di televisi sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu. Dalam pidatonya, ia bersumpah untuk tidak ikut campur dalam permasalahan negara lain dan meminta bantuan internasional.

“Kami meyakinkan semua negara bahwa kami tidak akan ikut campur dalam urusan internal mereka dan kami ingin memiliki hubungan ekonomi yang baik dengan mereka,” Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu pendiri Taliban dan sekarang menjadi perdana menteri pemerintahnya, berjanji seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (28/11/2021).

Selama pidatonya selama 30 menit, Hassan bersikeras bahwa Taliban telah berusaha semaksimal mungkin untuk memecahkan masalah yang dihadapi rakyat Afghanistan. Ia pun menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang didukung Amerika Serikat (AS), menyebutnya sebagai pemerintahan yang terlemah di dunia.

Afghanistan menghadapi prospek bencana kemanusiaan, di mana menurut PBB setengah dari 38 juta penduduknya berada di ambang kelaparan. Inflasi telah di luar kendali dan harga pangan melonjak karena ekonomi negara yang tengah berjuang.



Kondisi itu semakin dilumpuhkan oleh sanksi dan penarikan bantuan asing setelah perebutan kekuasaan oleh Taliban ketika pasukan AS ditarik keluar dari negara itu. Bantuan luar negeri ini sebelumnya menyumbang hingga 75% dari anggaran Afghanistan di bawah pemerintahan sebelumnya.

“Kami meminta semua organisasi amal internasional untuk tidak menahan bantuan mereka dan membantu negara kami yang kelelahan,” kata pemimpin Taliban itu.

Dia juga mengulangi seruan kepada Washington untuk mencarikan dana USD10 miliar Afghanistan yang dibekukan sebagai tanggapan atas perubahan rezim di negara itu.

Pidato Hassan datang menjelang pembicaraan antara Taliban dan AS minggu depan di Ibu Kota Qatar, Doha. Kelompok itu sebelumnya mengatakan pihaknya berencana untuk mendorong pemerintahan Biden guna mengakui pemerintahnya dan mencari bantuan Amerika dalam membangun kembali Afghanistan selama negosiasi.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
Trump Tolak Rencana...
Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran, Apa Alasannya?
Bawa 159 Orang, Pesawat...
Bawa 159 Orang, Pesawat United Airlines Terbakar setelah Tabrak Seekor Kelinci
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-1B ke Semenanjung Korea, Korut Sebut Gertakan Sembrono
China kepada AS: Berhenti...
China kepada AS: Berhenti Mengancam dan Memeras!
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Terkunci saat Siram...
Terkunci saat Siram Tanaman, Perempuan Ini Terjebak di Balkon Apartemen 2 Hari
Rekomendasi
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
Hasil Piala Asia U-17...
Hasil Piala Asia U-17 2025: Drama Adu Penalti, Arab Saudi U-17 Kalahkan Korea Selatan U-17
RSIJ Cempaka Putih,...
RSIJ Cempaka Putih, FKUI, dan RSCM Kerja Sama Pendidikan dan Layanan Kesehatan
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
7 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
8 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
8 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
9 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
9 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
11 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Minta 50%...
Donald Trump Minta 50% Saham TikTok untuk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved