Malaysia Memulai Proses Penggantian Jet Tempur Hawk 108 dan 208

Kamis, 25 November 2021 - 20:30 WIB
loading...
Malaysia Memulai Proses Penggantian Jet Tempur Hawk 108 dan 208
Jet tempur Hawk 108 milik militer Malaysia. FOTO/Malaysian Defence
A A A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia telah memulai proses penggantian jet tempur Hawk 108 dan Hawk 208. Hal itu diungkapkan Menteri Senior Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein.

Hishammuddin mengatakan, pemerintah telah menyetujui pembelian pesawat tempur lead-in trainer/light combat aircraft (FLIT/LCA). Menurutnya, tender terbuka internasional untuk pembelian ini telah ditutup pada 6 Oktober dan sekarang sedang dalam proses evaluasi.



“Prosesnya sudah dimulai, dan ini sudah dalam perencanaan Royal Malaysian Air Force (RMAF) yang dituangkan dalam pengembangan kemampuan mereka 2055 atau dokumen kebijakan CAP55,” kata Hishammusin kepada Parlemen Malaysia, Kamis (25/11/2021), seperti dikutip dari Channel News Asia.

Hishammuddin telah ditanya oleh anggota parlemen Jerantut Ahmad Nazlan Idris, apakah Kementerian Pertahanan sedang mempertimbangkan untuk mengandangkan jet tempur Hawk dan status pengadaan pengganti pesawat.

Kantor berita Bernama melaporkan pada Desember tahun lalu, bahwa RMAF telah merencanakan pengadaan 36 pesawat (FLIT/LCA) secara bertahap, tergantung pada persetujuan pemerintah. Beberapa insiden yang melibatkan jet tempur RMAF Hawk telah dilaporkan selama bertahun-tahun.



Menurut Bernama ada sembilan insiden yang melibatkan jet yang terjadi antara tahun 1996 dan 2017. Insiden terbaru terjadi pada 16 November ketika sebuah pesawat Hawk 108 jatuh di pangkalan RMAF di Butterworth, Penang, menewaskan satu pilot dan melukai yang lain.

Menjawab pertanyaan tentang insiden tersebut, Hishammuddin mengatakan bahwa tidak ada rencana drastis untuk memindahkan pangkalan RMAF di daerah dengan kepadatan tinggi ke tempat lain.

Anggota parlemen Hulu Langat, Hasanuddin Mohd Yunus telah bertanya kepadanya apakah Kementerian Pertahanan akan meninjau status pangkalan RMAF yang terletak di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi seperti Butterworth, Labuan, dan Kuantan, untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan dari jet tempur yang jatuh seperti yang terjadi pada 16 November.



Hishammuddin mengatakan, semua landasan pacu RMAF telah sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan secara berkala diaudit oleh Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) dan RMAF sendiri.

Wakil kepala RMAF Mohd Asghar Khan Goriman Khan mengatakan, bahwa penyelidikan akan segera dilakukan pada kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 10 malam selama pelatihan penerbangan malam.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1181 seconds (0.1#10.140)