Pangeran Faisal bin Mussaid, Jual Narkoba dan Bunuh Raja Arab Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Cerita tentang keluarga kerajaan Arab Saudi tidak pernah lengkap tanpa kisah kontroversial yang menyelimuti kematian Raja Faisal bin Abdul Aziz. Raja ketiga Arab Saudi ini tewas pada 25 Maret 1975 lantaran dibunuh dengan cara ditembak keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Mussaid.
Pangeran Faisal bin Mussaid lahir di Riyadh, Arab Saudi, pada 4 April 1994 dan merupakan anak dari Pangeran Mussaid bin Abdul Aziz al-Saud.
Ia memiliki saudara laki-laki bernama Pangeran Khaled bin Mussaid, yang diduga meninggal dalam bentrokan massa di stasiun televisi Riyadh pada 1966.
Selain Pangeran Khaled, Faisal juga memiliki saudara laki-laki lain, Pangeran Bandar, dan seorang saudari perempuan, Putri Al Jawhara.
Melansir unofficialroyalty.com, Pangeran Faisal sempat mengenyam pendidikan di beberapa universitas di Amerika Serikat (AS). Selama dua semester, ia belajar di San Fransisco State College.
Dia digambarkan oleh teman-temannya sebagai pemuda yang pendiam, menyenangkan, dan tidak suka belajar.
Setelah itu, Pangeran Faisal melanjutkan pendidikannya di Universitas Colorado. Melansir berbagai sumber, Profesor Universitas Colorado Edward Rozek menggambarkannya sebagai murid dengan kemampuan pas-pasan.
Pangeran Faisal bin Mussaid lahir di Riyadh, Arab Saudi, pada 4 April 1994 dan merupakan anak dari Pangeran Mussaid bin Abdul Aziz al-Saud.
Ia memiliki saudara laki-laki bernama Pangeran Khaled bin Mussaid, yang diduga meninggal dalam bentrokan massa di stasiun televisi Riyadh pada 1966.
Selain Pangeran Khaled, Faisal juga memiliki saudara laki-laki lain, Pangeran Bandar, dan seorang saudari perempuan, Putri Al Jawhara.
Melansir unofficialroyalty.com, Pangeran Faisal sempat mengenyam pendidikan di beberapa universitas di Amerika Serikat (AS). Selama dua semester, ia belajar di San Fransisco State College.
Dia digambarkan oleh teman-temannya sebagai pemuda yang pendiam, menyenangkan, dan tidak suka belajar.
Setelah itu, Pangeran Faisal melanjutkan pendidikannya di Universitas Colorado. Melansir berbagai sumber, Profesor Universitas Colorado Edward Rozek menggambarkannya sebagai murid dengan kemampuan pas-pasan.