Eks Menlu Sudan Tuding Israel Dukung Kudeta Militer

Selasa, 23 November 2021 - 22:02 WIB
loading...
Eks Menlu Sudan Tuding...
Mantan Menteri Luar Negeri Maryam Al-Mahdi. Foto/Al Araby
A A A
KHARTOUM - Menteri luar negeri Sudan yang baru-baru ini mengundurkan diri mengklaim kudeta militer didukung oleh Israel . Ia juga menuduh bahwa Mesir pada awalnya mendukungnya sebelum mundur.

Berbicara kepada lembaga pemikir Dewan Atlantik yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Maryam Al-Mahdi menuduh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mencoba membenarkan kudetanya dengan menjilat Israel. Ia menuduh para menteri yang diberhentikan karena menentang Israel seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (23/11/2021).

Sudan dan Israel menormalkan hubungannya tahun lalu, menjadikannya salah satu dari empat negara Arab yang melakukannya pada tahun 2020. Tetapi upaya untuk membangun hubungan bilateral penuh antara kedua negara berjalan lambat, dibandingkan dengan jalan yang lebih mulus menuju normalisasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko.

Baca juga: Kembali Duduki Kursi PM, Hamdok Janjikan Jalan Menuju Demokrasi

Al-Mahdi menuduh bahwa pemerintah mengetahui dukungan Israel untuk kudeta ketika utusan AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, mengunjungi Israel untuk meminta pengaruhnya terhadap Burhan.

Dia mengatakan dukungan Israel untuk penggulingan pemerintah juga ditunjukkan melalui penunjukan Abu al-Qasim Muhammad Bartam ke Dewan Kedaulatan Sudan, yang dikatakan sebagai salah satu pendukung paling menonjol di Sudan untuk normalisasi dengan Israel.

Pada hari Senin, 12 anggota di pemerintahan Hamdok yang diberhentikan, termasuk al-Mahdi, mengumumkan pengunduran diri mereka, menolak untuk bekerja sama dengan para pemimpin kudeta. Hamdok diangkat kembali sebagai Perdana Menteri dalam kesepakatan yang dicapai dengan militer, yang juga melihat pembebasan lebih banyak pemimpin sipil.

Baca juga: Militer Sudan Setuju Kembalikan Abdalla Hamdok ke Kursi PM

Burhan mengumumkan keadaan darurat dan menggulingkan pemerintah pada 25 Oktober, dalam sebuah langkah yang mengubah transisi dua tahun ke pemerintahan sipil.

Tindakan ini memicu gelombang protes massal dengan lebih dari 40 orang tewas sejauh ini.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
7 Penyanyi yang Mendukung...
7 Penyanyi yang Mendukung Israel, Nomor 6 Blak-blakan Sebut Palestina Teroris
Pakistan Ungkap Jumlah...
Pakistan Ungkap Jumlah Korban dalam Pertempuran dengan india, Tegaskan Komitmen Gencatan Senjata
Trump Bertemu Presiden...
Trump Bertemu Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa, Israel Makin Murka
Rekomendasi
Profil Taiwo Awoniyi,...
Profil Taiwo Awoniyi, Eks Striker Liverpool yang Koma usai Tabrak Tiang Gawang
Migo Mufarta Resmi Pimpin...
Migo Mufarta Resmi Pimpin BPD Hipmi Riau Periode 2025–2028
Bikin Emosi Naik-Turun,...
Bikin Emosi Naik-Turun, Ini Karakter Megan Domani di Series Sugar Daddy
Berita Terkini
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved