Ribuan Warga Iran Protes, Tuntut Air Sungai Zayandeh Rud Kembali Mengalir

Sabtu, 20 November 2021 - 11:11 WIB
loading...
Ribuan Warga Iran Protes, Tuntut Air Sungai Zayandeh Rud Kembali Mengalir
Dasar sungai Zayandeh Rud yang mengering. FOTO/Reuters
A A A
TEHERAN - Ribuan warga Iran di Isfahan, wilayah Iran tengah, melakukan unjuk rasa. Mereka memprotes kekeringan yang melanda sebuah sungai besar di wilayah itu, sungai Zayandeh Rud.

Seperti dilaporkan Aljazeera, Jumat (19/11/2021), para pengunjuk rasa berkumpul di dasar sungai Zayandeh Rud yang kering. Mereka menuntut tindakan nyata pemerintah untuk mengembalikan air ke sungai.



Rekaman yang disiarkan oleh televisi pemerintah dan lusinan video yang beredar di media sosial menunjukkan para petani dan warga lainnya berdiri di atas tanah tandus yang besar, tempat Sungai Zayandeh Rud dulu mengalir. Lokasi warga berkumpul tepatnya di dekat Jembatan Khaju yang ikonik, di provinsi Isfahan.

“Berikan Isfahan nafasnya, kembalikan Zayandeh Rud kami,” teriak para pengunjuk rasa. Beberapa menyerukan "kesetaraan dan keadilan". Kekeringan sungai diperkirakan secara langsung mempengaruhi mata pencaharian ratusan ribu petani di provinsi tersebut, selain juga berdampak buruk pada lingkungan.

Sungai utama telah menghadapi kekurangan air dan kekeringan selama bertahun-tahun, dan para petani sesekali memprotes kurangnya perhatian yang diberikan pada masalah ini. Tetapi, para pejabat belum menemukan solusi berkelanjutan untuk masalah ini.



Mantan pejabat pemerintahan telah berjanji untuk memberikan solusi dan Dewan Tertinggi Air negara itu menyetujui rencana sembilan poin yang melibatkan menghidupkan kembali lahan basah utama yang dikatakan sebagai solusi berkelanjutan delapan tahun lalu, tetapi tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan.

Petani telah memprotes di lokasi tersebut selama lebih dari seminggu. Namun, demonstrasi hari Jumat kemarin menarik banyak orang dan menarik perhatian pemerintah.

Presiden Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan dengan para ahli lingkungan, sementara Wakil Presiden pertama Iran, Mohammad Mokhber, secara langsung berbicara kepada para pengunjuk rasa melalui panggilan telepon singkat dengan lembaga penyiaran negara.



Mokhber berjanji bahwa pemerintah "serius" menindaklanjuti masalah ini. “Kami telah memerintahkan Menteri Pertanian dan Energi untuk menyelesaikannya,” katanya. Mokhber juga menambahkan bahwa sejumlah solusi telah diusulkan, tetapi tidak menyebutkan satu pun dari solusi itu.

Kekeringan telah melanda Iran selama beberapa dekade, tetapi telah meningkat selama dekade terakhir. Sebagian besar provinsi Iran saat ini menghadapi beberapa tingkat kekeringan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2181 seconds (0.1#10.140)