Canggihnya Jet Tempur Siluman Checkmate Rusia Tanpa Pilot, Ini Videonya
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perusahaan pengembangan senjata negara Rusia mengumumkan sedang mengerjakan jet tempur siluman Checkmate tak berawak atau tanpa pilot yang canggih. Varian dari jet tempur baru ini nantinya dapat terbang di atas awan dan menyelubungi diri dari pertahanan musuh, sambil dikendalikan oleh keamanan darat.
Dalam teaser mencolok yang dirilis pada hari Senin, Rostec dan raksasa kedirgantaraan Rusia; UAC, memamerkan rendering generasi kelima Sukhoi Su-75 dengan nama kode "Checkmate".
Varian jet siluman, kata dua perusahaan itu, akan tersedia tanpa kokpit. Sebagai gantinya, komputer onboard-nya akan memungkinkannya terbang secara mandiri, menghilangkan risiko pilot terlatih ditangkap atau terbunuh.
"Seorang profesional tidak membutuhkan palu—seorang profesional membutuhkan pisau bedah," kata seorang perwira militer Rusia dalam video tersebut.
"Ini bukan hanya pesawat lain dari generasi kelima—ini adalah Checkmate," lanjut dia, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (16/11/2021).
Pada bulan Juli, para insinyur senjata mengungkapkan versi berawak dari Sukhoi Su-75, yang memiliki bentuk yang mirip dengan F-35 Amerika tetapi disebut lebih murah dan lebih canggih.
Pesawat tempur bermesin tunggal itu akan mampu terbang hampir dua kali lebih cepat dari kecepatan suara dan menutupi dirinya dari pertahanan darat dan radar.
Penerbangan uji coba diharapkan akan dimulai pada 2023, dengan varian—seperti versi tak berawak—dalam pengembangan hingga 2025, dan unit pertama keluar dari jalur produksi pada awal tahun berikutnya.
Checkmate dimaksudkan untuk mampu menggunakan landasan pacu pendek untuk lepas landas dan dilengkapi dengan ruang senjata modular yang mampu menggunakan berbagai macam roket anti-pesawat, pod senjata, bom, dan peluru kendali.
“Ini adalah pesawat yang unik,” kata pengembangnya kepada wartawan di sebuah pameran selama musim panas, yang menambahkan bahwa Checkmate lebih cepat, memiliki jangkauan yang lebih jauh, tanda radar yang lebih kecil, dan dapat membawa lebih banyak persenjataan daripada F-35.
“Harga kami, saya harap, masing-masing antara USD25 dan USD30 juta,” kata kepala Rostec, Sergey Chemezov, membuat jet itu setidaknya setengah dari harga rekanan Amerika-nya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
Dalam teaser mencolok yang dirilis pada hari Senin, Rostec dan raksasa kedirgantaraan Rusia; UAC, memamerkan rendering generasi kelima Sukhoi Su-75 dengan nama kode "Checkmate".
Varian jet siluman, kata dua perusahaan itu, akan tersedia tanpa kokpit. Sebagai gantinya, komputer onboard-nya akan memungkinkannya terbang secara mandiri, menghilangkan risiko pilot terlatih ditangkap atau terbunuh.
"Seorang profesional tidak membutuhkan palu—seorang profesional membutuhkan pisau bedah," kata seorang perwira militer Rusia dalam video tersebut.
"Ini bukan hanya pesawat lain dari generasi kelima—ini adalah Checkmate," lanjut dia, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (16/11/2021).
Pada bulan Juli, para insinyur senjata mengungkapkan versi berawak dari Sukhoi Su-75, yang memiliki bentuk yang mirip dengan F-35 Amerika tetapi disebut lebih murah dan lebih canggih.
Pesawat tempur bermesin tunggal itu akan mampu terbang hampir dua kali lebih cepat dari kecepatan suara dan menutupi dirinya dari pertahanan darat dan radar.
Penerbangan uji coba diharapkan akan dimulai pada 2023, dengan varian—seperti versi tak berawak—dalam pengembangan hingga 2025, dan unit pertama keluar dari jalur produksi pada awal tahun berikutnya.
Checkmate dimaksudkan untuk mampu menggunakan landasan pacu pendek untuk lepas landas dan dilengkapi dengan ruang senjata modular yang mampu menggunakan berbagai macam roket anti-pesawat, pod senjata, bom, dan peluru kendali.
“Ini adalah pesawat yang unik,” kata pengembangnya kepada wartawan di sebuah pameran selama musim panas, yang menambahkan bahwa Checkmate lebih cepat, memiliki jangkauan yang lebih jauh, tanda radar yang lebih kecil, dan dapat membawa lebih banyak persenjataan daripada F-35.
“Harga kami, saya harap, masing-masing antara USD25 dan USD30 juta,” kata kepala Rostec, Sergey Chemezov, membuat jet itu setidaknya setengah dari harga rekanan Amerika-nya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(min)