Rusia Klaim S-550 Memiliki Jangkauan Lebih Luas dan Mampu Cegat Target Apapun
loading...
A
A
A
DUBAI - Sistem pertahanan udara terbaru milik Rusia , S-550 akan mampu menampilkan deteksi target dan jangkauan rudal yang diperluas. S-550 diklaim CEO Rostec, Sergey Chemezov, bakal mampu mencegat target apapun.
“Ini adalah pekerjaan yang tidak pernah berhenti dan akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan jangkauan deteksi dan jangkauan rudal dengan kemampuan mencegat target apa pun. Itulah fokus pekerjaan pada S-550,” ujar Chemezov kepada wartawan di sela-sela Dubai Airshow, seperti dikutip dari TASS, Senin (15/11/2021).
Sebelumnya, sebuah sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS bahwa Angkatan Bersenjata Rusia akan mendapatkan pengiriman pertama sistem pertahanan rudal strategis S-550 sebelum tahun 2025. Perangkat keras untuk S-550 juga dilaporkan telah dibangun.
“S-550 akan menggunakan peluncur bergerak dengan rudal hipersonik. Dan, tidak ada opsi pengiriman laut yang dibayangkan,” kata sumber itu.
Sementara itu, Sergey Shoigu, Kepala Pertahanan Negara, mengatakan pada pertemuan Kementerian Pertahanan, bahwa Presiden Vladimir Putin telah mendorong pengiriman sistem pertahanan udara S-350, S-500 dan S-550 ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Sistem intersepsi rudal jarak dekat S-550 telah dikembangkan selama era Soviet pada 1981-1988 oleh sebuah perusahaan yang sekarang dikenal sebagai NPO Almaz. Proyek tersebut, bersama dengan beberapa proyek lainnya, dihentikan sebagai bagian dari perjanjian pertahanan Soviet-AS pada periode itu. Beberapa peralatan sistem dibongkar setelah tahun 1992. Dasar proyek ini hancur setelah runtuhnya Uni Soviet.
“Ini adalah pekerjaan yang tidak pernah berhenti dan akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan jangkauan deteksi dan jangkauan rudal dengan kemampuan mencegat target apa pun. Itulah fokus pekerjaan pada S-550,” ujar Chemezov kepada wartawan di sela-sela Dubai Airshow, seperti dikutip dari TASS, Senin (15/11/2021).
Sebelumnya, sebuah sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS bahwa Angkatan Bersenjata Rusia akan mendapatkan pengiriman pertama sistem pertahanan rudal strategis S-550 sebelum tahun 2025. Perangkat keras untuk S-550 juga dilaporkan telah dibangun.
“S-550 akan menggunakan peluncur bergerak dengan rudal hipersonik. Dan, tidak ada opsi pengiriman laut yang dibayangkan,” kata sumber itu.
Sementara itu, Sergey Shoigu, Kepala Pertahanan Negara, mengatakan pada pertemuan Kementerian Pertahanan, bahwa Presiden Vladimir Putin telah mendorong pengiriman sistem pertahanan udara S-350, S-500 dan S-550 ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Sistem intersepsi rudal jarak dekat S-550 telah dikembangkan selama era Soviet pada 1981-1988 oleh sebuah perusahaan yang sekarang dikenal sebagai NPO Almaz. Proyek tersebut, bersama dengan beberapa proyek lainnya, dihentikan sebagai bagian dari perjanjian pertahanan Soviet-AS pada periode itu. Beberapa peralatan sistem dibongkar setelah tahun 1992. Dasar proyek ini hancur setelah runtuhnya Uni Soviet.
(esn)