Militer Iran Agendakan Operasi Amfibi pada Latihan Perang Zolfaqar-1400 di Laut Merah
loading...
A
A
A
TEHERAN - Operasi Amfibi menjadi salah satu agenda dalam latihan perang skala besar yang diberi nama Zolfaqar-1400. Latihan perang militer Iran ini digelar di Laut Merah dan Laut Arab sejak akhir pekan kemarin.
Laksamana Muda Mahmoud Mousavi mengatakan pada kantor berita Mehr, Minggu (7/11/2021), pada tahap pertama latihan perencanaan dan pelaksanaan operasi amfibi, operasi dilakukan dalam dua tahap, ofensif dan defensive.
“Tahap ofensif akan dilakukan untuk merebut pantai musuh. Pasukan operasi, setelah menembus pantai dan melewati lapisan pertahanan, akan membuka jalan untuk transfer peralatan utama dan memperkuat posisi pertahanan,” jelas Mousavi.
“Pada tahap selanjutnya, kami memiliki operasi pertahanan pantai kami sendiri, yang akan dilakukan dengan menggunakan empat kekuatan operasi tentara,” terang jenderal. Pasukan yang bertugas di infanteri Angkatan Darat, Unit Lapis Baja, Resimen Mekanis, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara telah mengambil bagian dalam tahap utama latihan.
Mousavi menekankan bahwa pelaksanaan Operasi Amfibi adalah salah satu operasi militer paling kompleks di laut dan pantai, yang membutuhkan interaksi dan kedekatan kekuatan operasi.
"Menggunakan daya tembak artileri Angkatan Darat, helikopter Angkatan Darat, menggunakan sistem berawak dan tak berawak Angkatan Udara untuk mendukung pasukan yang beroperasi di pantai dan di laut, serta unit permukaan dan bawah permukaan dan laut,” ungkapnya.
Sementara itu, Jenderal Top Iran, Mayor Jenderal Gholam-Ali Rashid menegaskan, negaranya siap menghadapi ancaman apa pun dari negara mana pun “Angkatan Bersenjata kami, termasuk Angkatan Darat dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), akan menghancurkan segala ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan arogan dan agresif, di tingkat mana pun, dan berasal dari wilayah mana pun,” tandasnya.
Berbicara di sela-sela latihan Zulfiqar-1400, Rashid mengatakan, Angkatan Bersenjata Iran mempertahankan kesiapan mereka “secara strategis, operasional dan taktis” untuk menjaga keamanan, stabilitas, kedaulatan dan integritas teritorial Iran.
Baca: Pengamat: Aksi Bakar Diri Putra Pahlawan Perang Ungkap Parahnya Tingkat Kemiskinan di Iran
“Dalam latihan yang dilakukan di selatan provinsi Sistan-Baluchestan provinsi Hormozgan dan pantai Makran dan ujung utara Samudra Hindia ke mulut Selat Hormuz yang strategis, kesiapan penuh Angkatan Darat terbukti,” lanjutnya.
“Hari ini, dalam latihan besar-besaran ini, yang diadakan di selatan provinsi Sistan-Baluchestan, provinsi Hormozgan, pantai Makran, dan Samudra Hindia bagian utara, kami menyaksikan banyak kesiapan dari pihak Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan pertahanan udara yang menjadi kebanggaan tersendiri,” jelas Rasyid.
Ia mencatat, bahwa pelajaran terbesar dari 8 tahun perang dengan Irak mengungkapkan bahwa Iran harus memiliki kekuatan militer untuk menanggapi ancaman. Menurutnya, Angkatan Bersenjata adalah “pilar kekuatan pertahanan negara berdasarkan warisan nasional, sejarah dan strategis dari 8 tahun Perang Suci.
Laksamana Muda Mahmoud Mousavi mengatakan pada kantor berita Mehr, Minggu (7/11/2021), pada tahap pertama latihan perencanaan dan pelaksanaan operasi amfibi, operasi dilakukan dalam dua tahap, ofensif dan defensive.
“Tahap ofensif akan dilakukan untuk merebut pantai musuh. Pasukan operasi, setelah menembus pantai dan melewati lapisan pertahanan, akan membuka jalan untuk transfer peralatan utama dan memperkuat posisi pertahanan,” jelas Mousavi.
“Pada tahap selanjutnya, kami memiliki operasi pertahanan pantai kami sendiri, yang akan dilakukan dengan menggunakan empat kekuatan operasi tentara,” terang jenderal. Pasukan yang bertugas di infanteri Angkatan Darat, Unit Lapis Baja, Resimen Mekanis, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara telah mengambil bagian dalam tahap utama latihan.
Mousavi menekankan bahwa pelaksanaan Operasi Amfibi adalah salah satu operasi militer paling kompleks di laut dan pantai, yang membutuhkan interaksi dan kedekatan kekuatan operasi.
"Menggunakan daya tembak artileri Angkatan Darat, helikopter Angkatan Darat, menggunakan sistem berawak dan tak berawak Angkatan Udara untuk mendukung pasukan yang beroperasi di pantai dan di laut, serta unit permukaan dan bawah permukaan dan laut,” ungkapnya.
Sementara itu, Jenderal Top Iran, Mayor Jenderal Gholam-Ali Rashid menegaskan, negaranya siap menghadapi ancaman apa pun dari negara mana pun “Angkatan Bersenjata kami, termasuk Angkatan Darat dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), akan menghancurkan segala ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan arogan dan agresif, di tingkat mana pun, dan berasal dari wilayah mana pun,” tandasnya.
Berbicara di sela-sela latihan Zulfiqar-1400, Rashid mengatakan, Angkatan Bersenjata Iran mempertahankan kesiapan mereka “secara strategis, operasional dan taktis” untuk menjaga keamanan, stabilitas, kedaulatan dan integritas teritorial Iran.
Baca: Pengamat: Aksi Bakar Diri Putra Pahlawan Perang Ungkap Parahnya Tingkat Kemiskinan di Iran
“Dalam latihan yang dilakukan di selatan provinsi Sistan-Baluchestan provinsi Hormozgan dan pantai Makran dan ujung utara Samudra Hindia ke mulut Selat Hormuz yang strategis, kesiapan penuh Angkatan Darat terbukti,” lanjutnya.
“Hari ini, dalam latihan besar-besaran ini, yang diadakan di selatan provinsi Sistan-Baluchestan, provinsi Hormozgan, pantai Makran, dan Samudra Hindia bagian utara, kami menyaksikan banyak kesiapan dari pihak Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan pertahanan udara yang menjadi kebanggaan tersendiri,” jelas Rasyid.
Ia mencatat, bahwa pelajaran terbesar dari 8 tahun perang dengan Irak mengungkapkan bahwa Iran harus memiliki kekuatan militer untuk menanggapi ancaman. Menurutnya, Angkatan Bersenjata adalah “pilar kekuatan pertahanan negara berdasarkan warisan nasional, sejarah dan strategis dari 8 tahun Perang Suci.
(esn)