Salah Sangka, Personel Militer Estonia Tembaki Mobil Pasukan Inggris di Mali
loading...
A
A
A
MALI - Personel militer Inggris yang bertugas dalam misi Penjaga Perdamaian PBB di Mali lolos dari insiden "tembakan persahabatan" tanpa cedera. Pasukan Estonia mengira personel militer Inggris sebagai pemberontak Islam dan langsung melepaskan tembakan.
Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (6/11/2021), sebuah minibus yang membawa kru Royal Air Force (RAF) dan pasukan Inggris ditembaki dari pangkalan pasukan khusus Prancis, setelah tentara Estonia yakin bahwa minibus itu mengangkut menyusup yang berupaya masuk ke garnisun.
Pasukan Estonia mengklaim bahwa penembakan itu disebabkan oleh pihak Inggris yang gagal mengisi dokumen yang benar, yang akhirnya menciptakan kebingungan. Pasukan Estonia sedang menjaga pos senapan mesin yang dilindungi kantong pasir, ketika melihat kendaraan tak dikenal muncul.
Personel Inggris sedang mengemudikan mobil menuju ke helikopter RAF yang dikerahkan bersama pasukan Prancis ketika mendapat serangan tersebut.
“Itu jelas kesalahpahaman. Tetapi, konsekuensinya bisa sangat serius dengan risiko korban yang nyata. Kami sangat beruntung tidak ada yang terluka,” ujar seorang pejabat militer Inggris.
Sementara Kapten Taavi Karotamm, juru bicara Angkatan Pertahanan Estonia, mengatakan: “Pasukan Estonia yang menjaga sebuah pos kendali melepaskan tembakan ke kendaraan tak dikenal. Semua prosedur diikuti dengan benar oleh pasukan Estonia dan tidak ada personel Estonia atau sekutu yang dirugikan.”
Pasukan Estonia, yang tergabung dalam Operasi kontra-pemberontakan pimpinan Prancis bermarkas di dekat kota timur Gao. Di wilayah ini, mereka kerap mendapat serangan dari pemberontak Islam.
Sementara pasukan Inggris yang berkekuatan 300 orang yang terdiri dari pasukan pengintai kavaleri ringan telah beroperasi di wilayah tersebut. Patroli baru-baru ini terlibat dalam baku tembak dengan ISIS. Ini adalah kontak besar pertama yang melibatkan pasukan reguler Inggris sejak berakhirnya operasi tempur di Afghanistan pada tahun 2014.
Seperti dilaporkan Arab News, Sabtu (6/11/2021), sebuah minibus yang membawa kru Royal Air Force (RAF) dan pasukan Inggris ditembaki dari pangkalan pasukan khusus Prancis, setelah tentara Estonia yakin bahwa minibus itu mengangkut menyusup yang berupaya masuk ke garnisun.
Pasukan Estonia mengklaim bahwa penembakan itu disebabkan oleh pihak Inggris yang gagal mengisi dokumen yang benar, yang akhirnya menciptakan kebingungan. Pasukan Estonia sedang menjaga pos senapan mesin yang dilindungi kantong pasir, ketika melihat kendaraan tak dikenal muncul.
Personel Inggris sedang mengemudikan mobil menuju ke helikopter RAF yang dikerahkan bersama pasukan Prancis ketika mendapat serangan tersebut.
“Itu jelas kesalahpahaman. Tetapi, konsekuensinya bisa sangat serius dengan risiko korban yang nyata. Kami sangat beruntung tidak ada yang terluka,” ujar seorang pejabat militer Inggris.
Sementara Kapten Taavi Karotamm, juru bicara Angkatan Pertahanan Estonia, mengatakan: “Pasukan Estonia yang menjaga sebuah pos kendali melepaskan tembakan ke kendaraan tak dikenal. Semua prosedur diikuti dengan benar oleh pasukan Estonia dan tidak ada personel Estonia atau sekutu yang dirugikan.”
Pasukan Estonia, yang tergabung dalam Operasi kontra-pemberontakan pimpinan Prancis bermarkas di dekat kota timur Gao. Di wilayah ini, mereka kerap mendapat serangan dari pemberontak Islam.
Sementara pasukan Inggris yang berkekuatan 300 orang yang terdiri dari pasukan pengintai kavaleri ringan telah beroperasi di wilayah tersebut. Patroli baru-baru ini terlibat dalam baku tembak dengan ISIS. Ini adalah kontak besar pertama yang melibatkan pasukan reguler Inggris sejak berakhirnya operasi tempur di Afghanistan pada tahun 2014.
(esn)