Seperti F-35 AS, J-20 China Tak Lagi Jet Siluman saat Senjatanya Berlebih
loading...
A
A
A
BEIJING - Seperti pesawat jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS), Chengdu J-20 China kehilangan beberapa kemampuan sembunyi-sembunyi atau siluman ketika membawa banyak senjata yang lebih besar. Dalam lelucon militer, kondisi seperti itu dikenal dengan sebutan "beast mode (mode binatang)".
Media Beijing, The Global Times, melaporkan jet tempur J-20 China baru-baru ini telah terlihat dilengkapi dengan adaptor tiang di bawah sayapnya, menunjukkan jangkauan baru dalam kemampuan tempur.
Sebuah prototipe J-20 yang melakukan uji terbang memiliki dua adaptor tiang eksternal, satu di bawah setiap sisi sayapnya, dan dapat membawa total empat rudal tambahan. Data ini dilaporkan situs web berita yang berbasis di Shanghai, eastday.com, mengutip foto-foto J-20 terbaru yang beredar.
"Ini mirip dengan jet tempur F-35 AS, yang memiliki mode siluman yang hanya dapat membawa sejumlah kecil persenjataan internal dan mode binatang yang dapat membawa lebih banyak persenjataan internal dan eksternal," tulis eastday.com yang dikutip Asia Times, Kamis (4/6/2020). (Baca: China Tumpuk Jet Tempur di Dekat India, Perang Dikhawatirkan Pecah )
Dalam manuvernya di Airshow China 2018, satu J-20 dapat membawa setidaknya empat rudal PL-15 di ruang senjata utamanya dan dua rudal jarak pendek PL-10 di ruang senjata sampingnya, ketika tidak menggunakan adaptor eksternal.
Biasanya, pesawat jet tempur siluman menyembunyikan senjata mereka di teluk atau ruang senjata untuk menjaga agar tak terdeteksi radar. Pakar militer China yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times bahwa jet tempur jenis seperti itu biasanya menggunakan tiang eksternal untuk membawa senjata yang akan membuat mereka kurang tersembunyi tetapi lebih kuat.
Menurut pakar tersebut, pesawat-pesawat tempur dapat memilih berbagai jenis pemuatan senjata berdasarkan pada persyaratan misi yang berbeda.
Laporan easttoday.com meyebutkan pesawat siluman dapat menggunakan mode siluman untuk merebut superioritas udara, dan begitu langit cerah dan aman, mereka dapat membuang mode siluman dan beralih ke mode binatang dengan membawa lebih banyak amunisi melalui adaptor eksternal dan melancarkan serangan tambahan.
Laporan lain dari China Power menyatakan J-20 diyakini dilengkapi dengan subsistem dan teknologi pengurangan signatureyang secara kolektif memenuhi klasifikasi yang diterima secara internasional dari pesawat "generasi kelima".
Ini mengacu pada pesawat militer yang menampilkan persyaratan umum teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, dan avionik yang sangat terintegrasi.
J-20 adalah pesawat China pertama yang sesuai dengan deskripsi tersebut, dan itu dapat berfungsi sebagai aset penting bagi Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Secara umum, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) adalah andalan China untuk operasi udara dan bertanggung jawab atas pertahanan udara dalam negeri, sementara Naval Aviation ditugaskan untuk pertahanan udara armada dan mempertahankan perairan wilayah dan garis pantai China.
Media Beijing, The Global Times, melaporkan jet tempur J-20 China baru-baru ini telah terlihat dilengkapi dengan adaptor tiang di bawah sayapnya, menunjukkan jangkauan baru dalam kemampuan tempur.
Sebuah prototipe J-20 yang melakukan uji terbang memiliki dua adaptor tiang eksternal, satu di bawah setiap sisi sayapnya, dan dapat membawa total empat rudal tambahan. Data ini dilaporkan situs web berita yang berbasis di Shanghai, eastday.com, mengutip foto-foto J-20 terbaru yang beredar.
"Ini mirip dengan jet tempur F-35 AS, yang memiliki mode siluman yang hanya dapat membawa sejumlah kecil persenjataan internal dan mode binatang yang dapat membawa lebih banyak persenjataan internal dan eksternal," tulis eastday.com yang dikutip Asia Times, Kamis (4/6/2020). (Baca: China Tumpuk Jet Tempur di Dekat India, Perang Dikhawatirkan Pecah )
Dalam manuvernya di Airshow China 2018, satu J-20 dapat membawa setidaknya empat rudal PL-15 di ruang senjata utamanya dan dua rudal jarak pendek PL-10 di ruang senjata sampingnya, ketika tidak menggunakan adaptor eksternal.
Biasanya, pesawat jet tempur siluman menyembunyikan senjata mereka di teluk atau ruang senjata untuk menjaga agar tak terdeteksi radar. Pakar militer China yang meminta tak disebutkan namanya mengatakan kepada Global Times bahwa jet tempur jenis seperti itu biasanya menggunakan tiang eksternal untuk membawa senjata yang akan membuat mereka kurang tersembunyi tetapi lebih kuat.
Menurut pakar tersebut, pesawat-pesawat tempur dapat memilih berbagai jenis pemuatan senjata berdasarkan pada persyaratan misi yang berbeda.
Laporan easttoday.com meyebutkan pesawat siluman dapat menggunakan mode siluman untuk merebut superioritas udara, dan begitu langit cerah dan aman, mereka dapat membuang mode siluman dan beralih ke mode binatang dengan membawa lebih banyak amunisi melalui adaptor eksternal dan melancarkan serangan tambahan.
Laporan lain dari China Power menyatakan J-20 diyakini dilengkapi dengan subsistem dan teknologi pengurangan signatureyang secara kolektif memenuhi klasifikasi yang diterima secara internasional dari pesawat "generasi kelima".
Ini mengacu pada pesawat militer yang menampilkan persyaratan umum teknologi siluman, kecepatan jelajah supersonik, dan avionik yang sangat terintegrasi.
J-20 adalah pesawat China pertama yang sesuai dengan deskripsi tersebut, dan itu dapat berfungsi sebagai aset penting bagi Angkatan Udara dan Angkatan Laut.
Secara umum, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) adalah andalan China untuk operasi udara dan bertanggung jawab atas pertahanan udara dalam negeri, sementara Naval Aviation ditugaskan untuk pertahanan udara armada dan mempertahankan perairan wilayah dan garis pantai China.
(min)