Bayi Afghanistan Dijual Rp7 Juta oleh Keluarganya yang Kelaparan
loading...
A
A
A
KABUL - Seorang bayi perempuan telah dijual seharga USD500 (lebih dari Rp7 juta) oleh keluarganya yang kelaparan di Afghanistan .
Sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Afghanistan telah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, di mana negara tersebut mengalami penurunan tajam dalam situasi tersebut.
Ibu dari bayi perempuan yang dijual berkata, “Anak-anak saya yang lain sekarat karena kelaparan jadi kami harus menjual putri saya”.
"Saya berharap saya tidak harus menjual putri saya," lanjut dia, seperti dikutip BBC, Selasa (26/10/2021) tanpa menyebutkan namanya.
Ayah gadis itu biasa memulung sampah, tetapi itu pun sekarang tidak menghasilkan apa-apa baginya. “Kami kelaparan. Saat ini kami tidak memiliki tepung, tidak ada minyak di rumah. Kami tidak punya apa-apa," katanya.
Ditanya bagaimana nasib putrinya, dia berkata, “Putri saya tidak tahu seperti apa masa depannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaannya tentang hal itu. Tapi saya harus melakukannya.”
Jurnalis BBC, Yogita Limaye, yang melakukan perjalanan ke rumah sakit Médecins Sans Frontires di Herat mengatakan, “Begitu bayinya bisa berjalan, dia akan dibawa pergi oleh pria yang membelinya."
“Pria itu telah membayar lebih dari setengah dari USD500. Itu akan membuat keluarga melewati beberapa bulan. Pria itu mengatakan gadis (bayi) itu akan menikah dengan anaknya, tetapi tidak ada yang bisa memastikan.”
PBB telah mengeluarkan peringatan keras bahwa jutaan orang akan meninggal jika bantuan mendesak tidak segera mencapai Afghanistan.
Sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021, Afghanistan telah menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, di mana negara tersebut mengalami penurunan tajam dalam situasi tersebut.
Ibu dari bayi perempuan yang dijual berkata, “Anak-anak saya yang lain sekarat karena kelaparan jadi kami harus menjual putri saya”.
"Saya berharap saya tidak harus menjual putri saya," lanjut dia, seperti dikutip BBC, Selasa (26/10/2021) tanpa menyebutkan namanya.
Ayah gadis itu biasa memulung sampah, tetapi itu pun sekarang tidak menghasilkan apa-apa baginya. “Kami kelaparan. Saat ini kami tidak memiliki tepung, tidak ada minyak di rumah. Kami tidak punya apa-apa," katanya.
Ditanya bagaimana nasib putrinya, dia berkata, “Putri saya tidak tahu seperti apa masa depannya. Saya tidak tahu bagaimana perasaannya tentang hal itu. Tapi saya harus melakukannya.”
Jurnalis BBC, Yogita Limaye, yang melakukan perjalanan ke rumah sakit Médecins Sans Frontires di Herat mengatakan, “Begitu bayinya bisa berjalan, dia akan dibawa pergi oleh pria yang membelinya."
“Pria itu telah membayar lebih dari setengah dari USD500. Itu akan membuat keluarga melewati beberapa bulan. Pria itu mengatakan gadis (bayi) itu akan menikah dengan anaknya, tetapi tidak ada yang bisa memastikan.”
PBB telah mengeluarkan peringatan keras bahwa jutaan orang akan meninggal jika bantuan mendesak tidak segera mencapai Afghanistan.
(min)