Peneliti Inggris Ungkap Covid-19 Pengaruhi Tingkat Kecerdasan Manusia

Selasa, 19 Oktober 2021 - 01:00 WIB
loading...
Peneliti Inggris Ungkap...
Ilustrasi
A A A
LONDON - Penurunan kecerdasan yang signifikan terdeteksi pada pasien yang pulih dari Covid-19 , terutama di antara mereka yang memiliki kasus infeksi yang parah. Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Inggris .

Tim peneliti yang dikepalai Adam Hampshire, ahli saraf kognitif di Imperial College London, mengungkapkan, bahwa mereka yang sebelumnya tertular virus Covid-19 mendapat skor lebih rendah pada tes kecerdasan dan penilaian kognitif dibanidng mereka yang tidak pernah terinfeksi.



Sebelum pandemi, seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (17/10/2021), Hampshire dan timnya bekerja dengan BBC dalam studi kognitif nasional untuk menentukan tingkat umum kecerdasan Inggris.

Pada Mei, ketika pandemi telah memaksa negara-negara di seluruh dunia untuk mengunci dan menutup perbatasan mereka, Hampshire dan timnya memasukkan pertanyaan terkait Covid-19 ke dalam survei untuk menentukan apakah penyakit itu akan memiliki efek jangka panjang pada kemampuan kognitif seseorang.

“Pada saat penulisan, kami telah mengumpulkan data tes kognitif dan kuesioner yang komprehensif dari sebagian besar masyarakat umum, terutama di Inggris, sebagai bagian dari Great British Intelligence Test - sebuah proyek kolaboratif dengan BBC2 Horizon,” kata para peneliti, yang hasil penelitiannya diterbitkan di jurnal The Lancet EClincal Medicine.



“Selama Mei, di puncak penguncian Inggris, kami memperluas kuesioner untuk memasukkan pertanyaan yang berkaitan dengan dampak pandemi, termasuk penyakit Covid-19 yang dicurigai atau dikonfirmasi, di samping perincian persistensi dan tingkat keparahan gejala, kondisi medis yang sudah ada sebelumnya yang relevan, dan ukuran depresi, kecemasan dan stres pasca-trauma,” sambungnya.

Para peneliti melihat data dari 81.337 orang di seluruh Inggris dan disesuaikan dengan berbagai faktor, termasuk usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, bahasa pertama dan variabel lainnya. Mereka menemukan bahwa semakin parah infeksi Covid-19, semakin besar kemungkinan orang yang pulih memiliki penurunan kecerdasan yang lebih besar.

Defisit paling signifikan ditemukan dalam tugas-tugas yang mengevaluasi penalaran, perencanaan, dan perhatian selektif. Studi skala besar sebelumnya telah menunjukkan pasien Covid-19 menderita "kabut otak" lama setelah mereka pulih.



“Ketika memeriksa seluruh populasi, defisit paling menonjol untuk paradigma yang memanfaatkan fungsi kognitif seperti penalaran, pemecahan masalah, perencanaan tata ruang dan deteksi target sementara uji hemat fungsi sederhana seperti rentang kerja-memori serta pemrosesan emosional,” kata peneliti.

"Hasil ini sesuai dengan laporan Covid-19 panjang, di mana 'kabut otak', kesulitan berkonsentrasi dan kesulitan menemukan kata-kata yang benar adalah hal biasa," ujarnya.

Penurunan IQ, menurut penelitian tersebut, juga secara signifikan lebih menonjol pada mereka yang dirawat di rumah sakit dan memakai ventilator. Defisit itu bahkan lebih besar daripada defisit yang tercatat pada orang-orang yang sebelumnya menderita stroke dan melaporkan ketidakmampuan belajar.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)