AS Prediksi Korut akan Gelar Uji Tembak Rudal Balistik Tahun Depan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang menyebut Korea Utara (Korut) dapat melanjutkan uji coba rudal balistik jarak jauh pada tahun depan. Badan tersebut juga telah melakukan analisa kemampuan militer Korut dan memperingatkan bahwa Pyongyang akan terus menimbulkan "tantangan keamanan kritis" bagi AS dan sekutunya.
Seperti dilaporkan Kyodo, Minggu (17/10/2021), laporan yang dirilis pada Jumat (15/10/2021) itu merupakan peringatan terbaru tentang upaya Korut untuk meningkatkan kekuatan militernya. Meski Korut tidak melakukan uji coba rudal balistik antarbenua atau perangkat nuklir selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Badan Intelijen Pertahan AS, para pemimpin Korut memandang senjata nuklir sebagai sesuatu yang "penting bagi kelangsungan hidup rezim". "Mengintegrasikan senjata nuklir dengan rudal balistik dan memungkinkan rudal bersenjata nuklir itu berfungsi dengan andal sebagai sistem senjata nuklir adalah tujuan operasional utama Korut," jelas Badan Intelijen Pertahan AS.
"Ada kemungkinan kita bisa melihat uji coba rudal jarak jauh selama tahun depan," kata badan tersebut, seraya menambahkan Pyongyang juga dapat melakukan uji coba nuklir bawah tanah lebih lanjut untuk memvalidasi kemampuan senjata.
Terakhir kali Pyongyang menguji ICBM yang berpotensi mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS adalah November 2017. Korut belum melakukan uji coba nuklir sejak September di tahun yang sama.
Korut dan AS menjalin komunikasi secara diplomatis pada 2018 dan 2019. Namun, pembicaraan antara Presiden AS saat itu Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un gagal membuat kemajuan dalam negosiasi untuk menyingkirkan senjata nuklir Pyongyang.
Pada Oktober 2020, Korut memamerkan apa yang tampak sebagai tipe baru ICBM selama parade militer dan melanjutkan pengujian rudal balistik jarak pendek dan senjata lainnya.
“Bahkan jika uji terbang tambahan sistem jarak jauh tidak terjadi dalam waktu dekat, Pyongyang mungkin akan fokus pada pelatihan dan peningkatan kekuatan misilnya yang semakin penting bagi strategi pencegahan Korea Utara,” kata badan tersebut.
Korut juga diharapkan bekerja untuk meningkatkan rudal balistik berbahan bakar padat yang lebih baru, yang dapat disiapkan untuk diluncurkan lebih cepat daripada rudal berbahan bakar cair, katanya.
“Kim Jong-un telah menekan negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir dan menggabungkannya dengan rudal balistik yang dapat mencapai Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat,” ungkap Letjen Angkatan Darat, AS Scott Berrier, Direktur Badan Intelijen Pertahan AS dalam laporan tersebut.
Seperti dilaporkan Kyodo, Minggu (17/10/2021), laporan yang dirilis pada Jumat (15/10/2021) itu merupakan peringatan terbaru tentang upaya Korut untuk meningkatkan kekuatan militernya. Meski Korut tidak melakukan uji coba rudal balistik antarbenua atau perangkat nuklir selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Badan Intelijen Pertahan AS, para pemimpin Korut memandang senjata nuklir sebagai sesuatu yang "penting bagi kelangsungan hidup rezim". "Mengintegrasikan senjata nuklir dengan rudal balistik dan memungkinkan rudal bersenjata nuklir itu berfungsi dengan andal sebagai sistem senjata nuklir adalah tujuan operasional utama Korut," jelas Badan Intelijen Pertahan AS.
"Ada kemungkinan kita bisa melihat uji coba rudal jarak jauh selama tahun depan," kata badan tersebut, seraya menambahkan Pyongyang juga dapat melakukan uji coba nuklir bawah tanah lebih lanjut untuk memvalidasi kemampuan senjata.
Terakhir kali Pyongyang menguji ICBM yang berpotensi mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS adalah November 2017. Korut belum melakukan uji coba nuklir sejak September di tahun yang sama.
Korut dan AS menjalin komunikasi secara diplomatis pada 2018 dan 2019. Namun, pembicaraan antara Presiden AS saat itu Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un gagal membuat kemajuan dalam negosiasi untuk menyingkirkan senjata nuklir Pyongyang.
Pada Oktober 2020, Korut memamerkan apa yang tampak sebagai tipe baru ICBM selama parade militer dan melanjutkan pengujian rudal balistik jarak pendek dan senjata lainnya.
“Bahkan jika uji terbang tambahan sistem jarak jauh tidak terjadi dalam waktu dekat, Pyongyang mungkin akan fokus pada pelatihan dan peningkatan kekuatan misilnya yang semakin penting bagi strategi pencegahan Korea Utara,” kata badan tersebut.
Korut juga diharapkan bekerja untuk meningkatkan rudal balistik berbahan bakar padat yang lebih baru, yang dapat disiapkan untuk diluncurkan lebih cepat daripada rudal berbahan bakar cair, katanya.
“Kim Jong-un telah menekan negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir dan menggabungkannya dengan rudal balistik yang dapat mencapai Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat,” ungkap Letjen Angkatan Darat, AS Scott Berrier, Direktur Badan Intelijen Pertahan AS dalam laporan tersebut.
(esn)