Wanita Ini Meninggal, Ingin Rumah Dukanya seperti Pesta dan Semua Pelayat Diberi Lotre
loading...
Seorang wanita Singapura meninggal akibat kanker paru-paru. Dia berwasiat agar semua pelayatnya diberi tiket lotre dan rumah dukanya dipermak seperti tempat pesta. Foto/REUTERS
A
A
A
SINGAPURA - Seorang wanita Singapura meninggal akibat kanker paru-paru. Jauh hari sebelum ajal tiba, dia sudah merencanakan pemakamannya dengan meminta rumah dukanya dipermak seperti pesta dan semua pelayat diberi tiket lotre.
Wasiat mendiang bernama Evelyn Hoi ini telah membuat pemakamannya jauh dari kesan sedih dan khidmat. Sebelum meninggal, dia sendiri ikut terlibat dalam mendekorasi ruang dukanya.
Suami Evelyn, Royston Lim, mengatakan bahwa istrinya yang berusia 38 tahun mulai mengalami nyeri dada pada bulan Juni dan dipastikan menderita kanker paru-paru stadium akhir setelah pemeriksaan medis.
"Dia tidak minum atau merokok, hidup sehat," katanya, seperti dikutip dari Shin MinDaily News, Sabtu (16/10/2021).
“Dia memang menderita batuk ringan sebulan sebelum pemeriksaan. Dia mengira itu batuk biasa jadi tidak terlalu memerhatikannya," ujar sang suami.
Pengamatan oleh para jurnalis di aula berkabung Evelyn mendapati bahwa tempat itu dihiasi dengan balon warna-warni seperti tempat pesta.
Kakak perempuan Evelyn, Yi Lian, mengatakan bahwa Evelyn suka minum bubble tea dan telah menginstruksikan agar dia ditawari bubble tea selama doa.
Asia One melaporkan bahwa Evelyn mulai merencanakan pemakamannya 10 hari sebelum kematiannya.
"Kami mengikuti rencananya, menunjukkan sketsa dekorasinya, termasuk warna yang dia inginkan," kata Lim.
Lim mengatakan istrinya memiliki banyak tas dan perhiasan bermerek dan sebelum kematiannya, dia mengatur agar barang-barang itu dibagikan kepada teman dan keluarga sebagai kenang-kenangan.
Evelyn juga menulis surat perpisahan kepada Lim, orang tuanya, dan saudara perempuannya enam jam sebelum kematiannya, meskipun saat itu dia sangat tidak nyaman.
Lim mengatakan satu-satunya penyesalan Evelyn adalah tidak bisa bepergian karena pandemi COVID-19.
“Menikahinya adalah hal paling beruntung yang terjadi pada saya,” katanya.
Wasiat mendiang bernama Evelyn Hoi ini telah membuat pemakamannya jauh dari kesan sedih dan khidmat. Sebelum meninggal, dia sendiri ikut terlibat dalam mendekorasi ruang dukanya.
Suami Evelyn, Royston Lim, mengatakan bahwa istrinya yang berusia 38 tahun mulai mengalami nyeri dada pada bulan Juni dan dipastikan menderita kanker paru-paru stadium akhir setelah pemeriksaan medis.
"Dia tidak minum atau merokok, hidup sehat," katanya, seperti dikutip dari Shin MinDaily News, Sabtu (16/10/2021).
“Dia memang menderita batuk ringan sebulan sebelum pemeriksaan. Dia mengira itu batuk biasa jadi tidak terlalu memerhatikannya," ujar sang suami.
Pengamatan oleh para jurnalis di aula berkabung Evelyn mendapati bahwa tempat itu dihiasi dengan balon warna-warni seperti tempat pesta.
Kakak perempuan Evelyn, Yi Lian, mengatakan bahwa Evelyn suka minum bubble tea dan telah menginstruksikan agar dia ditawari bubble tea selama doa.
Asia One melaporkan bahwa Evelyn mulai merencanakan pemakamannya 10 hari sebelum kematiannya.
"Kami mengikuti rencananya, menunjukkan sketsa dekorasinya, termasuk warna yang dia inginkan," kata Lim.
Lim mengatakan istrinya memiliki banyak tas dan perhiasan bermerek dan sebelum kematiannya, dia mengatur agar barang-barang itu dibagikan kepada teman dan keluarga sebagai kenang-kenangan.
Evelyn juga menulis surat perpisahan kepada Lim, orang tuanya, dan saudara perempuannya enam jam sebelum kematiannya, meskipun saat itu dia sangat tidak nyaman.
Lim mengatakan satu-satunya penyesalan Evelyn adalah tidak bisa bepergian karena pandemi COVID-19.
“Menikahinya adalah hal paling beruntung yang terjadi pada saya,” katanya.
(min)
Lihat Juga :
