Utusan Dilarang Bertemu Suu Kyi, Menlu ASEAN Gelar Pertemuan Darurat

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 18:46 WIB
loading...
Utusan Dilarang Bertemu...
Menlu ASEAN akan menggelar pertemuan darurat setelah utusan khusus untuk Myanmar dilarang bertemu dengan Aung San Suu Kyi oleh junta militer. Foto/Ilustrasi
A A A
KUALA LUMPUR - Para menteri luar negeri ASEAN akan melakukan pertemuan darurat guna membahas apakah akan mengizinkan pemimpin militer Myanmar menghadiri pertemuan puncak tahunan. Ini dilakukan setelah utusan ASEAN untuk krisis Myanamr dilarang bertemu dengan pemimpin terguling Aung San Suu Kyi .

ASEAN sebelumnya telah menunjuk Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Erywan Yusof sebagai utusan khusus untuk krisis Myanmar. Namun, dia tiba-tiba membatalkan perjalanannya ke Myanmar setelah diberitahu oleh pihak junta tidak akan dapat bertemu Aung San Suu Kyi dan yang lainnya.

Pejabat Myanmar mengatakan Erywan tidak dapat bertemu dengan Suu Kyi karena tuduhan kriminal terhadapnya.

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan dia diberitahu bahwa Erywan mungkin mengunjungi Myanmar Senin depan, jelang pertemuan puncak ASEAN pada 26-28 Oktober.

Baca juga: Militer Myanmar Tidak akan Izinkan Utusan ASEAN Bertemu Suu Kyi

“Malam ini kami akan melihat detail usulan kunjungan. Jika tidak ada kemajuan nyata, maka sikap Malaysia akan tetap, bahwa kami tidak ingin jenderal itu menghadiri KTT. Tidak ada kompromi untuk itu," tegasnya seperti dikutip dari AP, Jumat (15/10/2021).

Saifuddin mengatakan ASEAN tidak menurunkan perwakilan anggota ke KTT dan akan melihat opsi lain. Dengan menteri luar negeri yang ditunjuk militer Myanmar menunjukkan kehadirannya pada pertemuan tingkat menteri Jumat malam, Saifuddin menyuarakan harapan blok tersebut dapat menemukan cara untuk mengatasi perbedaan mereka.

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. telah mendukung posisi mitranya dari Malaysia.

“Jika kita mengalah dengan cara apa pun, kredibilitas kita sebagai organisasi regional yang nyata akan hilang,” tegasnya.

Baca juga: Eks Presiden Myanmar Mengaku Dipaksa Mundur oleh Tentara Beberapa Jam Sebelum Kudeta

Locsin telah menuntut Myanmar kembali ke tatanan politiknya sebelum pengambilalihan militer 1 Februari tetapi menekankan selama forum online dengan Lowy Institute Australia bahwa tentara Myanmar sangat penting untuk stabilitasnya.

“Kami tidak bisa bergerak maju, kecuali Anda kembali seperti semula,” kata Locsin.

“Tanpa tentara…Myanmar akan menjadi apa yang mungkin mereka berikan kepada Anda: neraka anarki,” ia menambahkan.

ASEAN telah berada di bawah tekanan internasional yang kuat untuk mengambil tindakan tegas guna memaksa Myanmar membebaskan sejumlah tokoh politik, termasuk mantan pemimpin Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam pengambilalihan militer 1 Februari, dan menempatkan negara itu kembali ke jalan demokrasi.

Kekerasan di Myanmar dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.100 warga sipil sejak para jenderal menggulingkan pemerintahan Suu Kyi.

Baca juga: Muncul Seruan Pemberontakan, Pertempuran Paling Mematikan Pecah di Myanmar
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Bahas Geopolitik dan...
Bahas Geopolitik dan Geoekonomi di Universiti Malaya, Ibas: Kita Bersatu, Berjuang Dalam Nilai-nilai ASEAN
Lancarkan Operasi Sindoor...
Lancarkan Operasi Sindoor ke Wilayah Pakistan, India Tidak Ingin Ada Eskalasi Konflik
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Gober...
Sinopsis Sinetron Gober Parijs Van Java Eps 13-14: Aksi Pencopetan yang Meresahkan Agus dan Yayat
Biodata dan Agama Vijender...
Biodata dan Agama Vijender Singh: Dari Ring Olimpiade ke Panggung Politik India
PSG vs Inter Milan di...
PSG vs Inter Milan di Final Liga Champions 2024/2025: Lahir Juara Baru Lagi di Munich?
Berita Terkini
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Infografis
9 Negara Asia Lolos...
9 Negara Asia Lolos Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Wakil ASEAN
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved