Sambut Hari Nasional Taiwan, Taipei dan RI Perkuat Kerja Sama Bilateral

Senin, 11 Oktober 2021 - 23:01 WIB
loading...
Sambut Hari Nasional Taiwan, Taipei dan RI Perkuat Kerja Sama Bilateral
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) John Chen. Foto/teto
A A A
JAKARTA - Hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia terus menguat melalui upaya bersama kedua pihak. Taiwan adalah mitra dagang terbesar ke-10 Indonesia dan sumber investasi asing langsung terbesar ke-9 pada 2020.

Dalam beberapa tahun terakhir, untuk merestrukturisasi rantai pasokan industri, banyak perusahaan Taiwan yang terkenal secara internasional, termasuk Meiloon Industry, Pegatron Corporation, Kenda Rubber, Walsin Lihwa, dan lainnya telah mempercepat relokasi mereka dari China ke Indonesia.

“Karena itu, saya yakin bahwa prospek kerja sama lebih lanjut di berbagai bidang antara Taiwan dan Indonesia penuh dengan potensi besar,” ungkap Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) John Chen saat pidato menyambut Hari Nasional Taiwan pada 10 Oktober 2021.



Chen ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia karena memenangkan medali emas pertama di ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020. Secara kebetulan, duo bulu tangkis Taiwan, Lee Yang dan Wang Chi-lin juga memenangkan emas bulu tangkis Olimpiade yang bersejarah untuk Taiwan.



“Banyak orang Indonesia yang mungkin tidak tahu bahwa Indonesia sebenarnya memiliki peran dalam membina generasi baru atlet bulu tangkis Taiwan,” papar Chen.



Salah satu pelatih bulu tangkis paling terkenal di Taiwan adalah Victo Wibowo, saat ini mengajar di Keelung High School Taiwan. Victo adalah mantan anggota tim bulu tangkis nasional Indonesia dengan prestasi peringkat terbaik ke-4 dunia untuk ganda putra.

Dia pindah ke Taiwan 20 tahun yang lalu dan telah menjadi pelatih bulu tangkis terkenal di sana. “Para pemain bulu tangkis Olimpiade Taiwan, seperti Lee Yang dan Chou Tien-chen, berada di bawah bimbingan Pak Victo di sekolah menengah,” tutur Chen.

“Saya sangat tersentuh dengan interaksi orang-ke-orang antara Taiwan dan Indonesia ini. Tanpa ragu, ini adalah penjelasan terbaik dari semangat berpusat pada rakyat dari Kebijakan Baru Menuju Selatan Taiwan,” ujar dia.

Sejak penerapan “New Southbound Policy” pada tahun 2016, pemerintah Taiwan terus berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dalam berbagai aspek dengan Indonesia. Sampai saat ini, kedua belah pihak telah menandatangani total 20 MOU dan rencana aksi, yang bertujuan memperkuat kerjasama bilateral di bidang-bidang seperti: perdagangan dan pembangunan ekonomi, tenaga kerja, pertanian, pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, penerbangan sipil, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lainnya.

“Yang membuat kami lebih bersyukur lagi adalah kami melihat hubungan people-to-people antara Taiwan dan Indonesia tumbuh dan semakin dekat karena New Southbound Policy. Saat ini, lebih dari 300.000 orang Indonesia bekerja, belajar, dan tinggal di Taiwan, menjadikan Taiwan tujuan utama ke-3 di luar negeri bagi diaspora Indonesia,” ungkap dia.

“Dan saya harus menekankan bahwa orang Indonesia di Taiwan dirawat dengan baik dan menikmati perawatan dan perlindungan yang adil di bawah sistem kesejahteraan sosial dan perawatan medis Taiwan,” ujar dia.

Meski dibayangi pandemi COVID-19, masih ada lebih dari 13.800 pelajar Indonesia yang belajar di Taiwan, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah pelajar terbanyak ke-3 di Taiwan.

Berbagai program beasiswa dan pelatihan yang diberikan Taiwan sejalan dengan tujuan kebijakan peningkatan sumber daya manusia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Dalam hal kerjasama pertanian, Taiwan memulai kerjasama pertanian dengan Indonesia pada 1976, dan Taiwan Technical Mission (TTM) telah berada di Indonesia selama lebih dari 45 tahun.

Dalam 45 tahun terakhir, TTM telah menjadi tuan rumah dan melaksanakan banyak inisiatif pertanian mulai dari budidaya, produksi beras, hortikultura, agribisnis dan koperasi petani di seluruh Indonesia.

Semua proyek ini telah mencapai hasil yang nyata dan berkelanjutan, dan telah membawa manfaat yang luar biasa bagi ratusan dan ribuan petani Indonesia.

Saat ini, TTM terus melaksanakan proyek inkubator agribisnis di wilayah Bandung, proyek pengembangan hortikultura di Karawang, dan proyek produksi benih padi berkualitas di Sulawesi Selatan.

Kedepannya, Taiwan juga tertarik berbagi keahlian dan pengalamannya dengan Indonesia dalam mendorong produksi pangan dari segi kualitas dan kuantitas yang lebih baik, sehingga dapat mengatasi masalah kelangkaan pangan akibat pandemi.

“Sebagai kesimpulan, izinkan saya menekankan bahwa pandemi COVID-19 dapat menyebabkan dampak sementara pada perjalanan antara Taiwan dan Indonesia, tetapi itu tidak dapat menghentikan kita untuk mewujudkan hasrat kita satu sama lain, juga tidak dapat menghalangi kita dari perusahaan bilateral yang lebih dekat antara kedua negara kita,” ungkap Chen.

“Dan saya percaya bahwa, dengan bekerja sama secara erat, kita akan mengalahkan pandemi,” papar Chen.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)