Bos Media China: Pandora Papers Hanya Alat Barat Ikut Campur di Negara-negara Berkembang
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemimpin Redaksi Global Times Hu Xijin menyebut badan-badan intelijen Barat terlibat dalam penyebaran Pandora Papers. Dia mengklaim Pandora membantu Barat campur tangan di negara-negara berkembang.
Global Times merupakan media China yang sangat vokal menyuarakan kepentingan pemerintah Beijing. Pada Senin (4/10/2021), Hu Xijin menegaskan skeptisismenya seputar rilis Pandora Papers berisi jutaan dokumen yang merinci berbagai kesepakatan lintas negara dan aset orang-orang super kaya dan banyak lagi dan menyebut lebih dari 30 pemimpin dunia.
"Naluri saya memberi tahu saya di balik rilis makalah ini, ada keterlibatan badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Barat," tulis Hu dalam tweet.
Dia menunjukkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mungkin bukan satu-satunya pihak yang terlibat dalam mengambil dan menyebarkan dokumen itu.
“Mereka menciptakan alat baru untuk intervensi politik mereka di negara-negara berkembang,” ujar dia.
Dia merujuk pada para pemimpin negara non-Barat, seperti keluarga Aliyev Azerbaijan, Raja Yordania, Abdullah II, dan beberapa presiden Afrika yang di antara mereka dituduh dalam penerbitan Pandora Papers.
Hu juga membagikan postingan BBC tentang Pandora Papers. Editor Global Times yang blak-blakan itu sangat kritis terhadap penyiar publik Inggris, BBC, dan sering menuduhnya salah melaporkan masalah yang berkaitan dengan China.
Laporan ICIJ telah menyebabkan kegemparan besar di seluruh dunia dengan lebih dari 30 pemimpin dunia saat ini dan mantan pemimpin dunia terungkap dalam 11,9 juta file yang memanfaatkan struktur lepas pantai dan mempercayai surga pajak untuk membuat mereka lebih kaya.
Pemimpin lain yang didakwa dalam laporan tersebut termasuk Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, Presiden Gabon Ali Bongo, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan pemimpin Kongo Denis Sassou-Nguesso.
File yang bocor mengungkapkan Tony dan Cherie Blair menghemat 312.000 poundsterling dalam pajak properti melalui skema penghematan uang.
Rekanan Presiden Rusia Vladimir Putin juga tercantum di Pandora Papers tersebut.
Global Times merupakan media China yang sangat vokal menyuarakan kepentingan pemerintah Beijing. Pada Senin (4/10/2021), Hu Xijin menegaskan skeptisismenya seputar rilis Pandora Papers berisi jutaan dokumen yang merinci berbagai kesepakatan lintas negara dan aset orang-orang super kaya dan banyak lagi dan menyebut lebih dari 30 pemimpin dunia.
"Naluri saya memberi tahu saya di balik rilis makalah ini, ada keterlibatan badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Barat," tulis Hu dalam tweet.
Dia menunjukkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mungkin bukan satu-satunya pihak yang terlibat dalam mengambil dan menyebarkan dokumen itu.
Baca Juga
“Mereka menciptakan alat baru untuk intervensi politik mereka di negara-negara berkembang,” ujar dia.
Dia merujuk pada para pemimpin negara non-Barat, seperti keluarga Aliyev Azerbaijan, Raja Yordania, Abdullah II, dan beberapa presiden Afrika yang di antara mereka dituduh dalam penerbitan Pandora Papers.
Hu juga membagikan postingan BBC tentang Pandora Papers. Editor Global Times yang blak-blakan itu sangat kritis terhadap penyiar publik Inggris, BBC, dan sering menuduhnya salah melaporkan masalah yang berkaitan dengan China.
Laporan ICIJ telah menyebabkan kegemparan besar di seluruh dunia dengan lebih dari 30 pemimpin dunia saat ini dan mantan pemimpin dunia terungkap dalam 11,9 juta file yang memanfaatkan struktur lepas pantai dan mempercayai surga pajak untuk membuat mereka lebih kaya.
Pemimpin lain yang didakwa dalam laporan tersebut termasuk Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, Presiden Gabon Ali Bongo, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dan pemimpin Kongo Denis Sassou-Nguesso.
File yang bocor mengungkapkan Tony dan Cherie Blair menghemat 312.000 poundsterling dalam pajak properti melalui skema penghematan uang.
Rekanan Presiden Rusia Vladimir Putin juga tercantum di Pandora Papers tersebut.
(sya)