Taiwan Kalang-kabut, 52 Jet Tempur China Terbang Dekat Kepulauan Pratas
loading...
A
A
A
TAIPEI - Selama tiga hari terakhir, Taiwan melaporkan mendeteksi sekitar 100 jet tempur China terbang di sepanjang tepi wilayah udara yang dikontrolnya. Aksi China itu selalu direspon Taipei dengan mengerahkan sejumlah jet tempur untuk mengusirnya.
“Taiwan mengerahkan jet tempur setelah melihat 52 pesawat militer milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taipei,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (4/10/2021).
Selusin pembom H-6 China dan 31 jet tempur J-16 termasuk di antara pesawat PLA yang terdeteksi.
Ini adalah hari ketiga Taiwan melaporkan pesawat militer China terbang dekat dengan jangkauan deteksi sistem pertahanan udaranya.
Pada 3 Oktober, Taiwan melaporkan melihat 39 pesawat PLA, di antaranya jet tempur, pesawat tempur anti-kapal selam Y-8, dan jet peringatan dini dan kontrol KJ-500.
Sebelum itu, Taiwan mengatakan telah melihat 38 jet China terbang di dekat wilayah udaranya pada Jumat.
Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang mengecam tindakan China sebagai "brutal dan barbar". Dia mengklaim Beijing membahayakan perdamaian di kawasan itu.
“Taiwan mengerahkan jet tempur setelah melihat 52 pesawat militer milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taipei,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (4/10/2021).
Selusin pembom H-6 China dan 31 jet tempur J-16 termasuk di antara pesawat PLA yang terdeteksi.
Ini adalah hari ketiga Taiwan melaporkan pesawat militer China terbang dekat dengan jangkauan deteksi sistem pertahanan udaranya.
Baca Juga
Pada 3 Oktober, Taiwan melaporkan melihat 39 pesawat PLA, di antaranya jet tempur, pesawat tempur anti-kapal selam Y-8, dan jet peringatan dini dan kontrol KJ-500.
Sebelum itu, Taiwan mengatakan telah melihat 38 jet China terbang di dekat wilayah udaranya pada Jumat.
Perdana Menteri (PM) Taiwan Su Tseng-chang mengecam tindakan China sebagai "brutal dan barbar". Dia mengklaim Beijing membahayakan perdamaian di kawasan itu.