Jepang Peringatkan AS Berisiko Dikalahkan Kekuatan Militer China

Rabu, 29 September 2021 - 11:04 WIB
loading...
Jepang Peringatkan AS...
Kapal induk dan beberapa kapal perang China saat berlayar di Laut China Selatan pada 12 April 2018. Foto/REUTERS
A A A
TOKYO - Jepang memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) berisiko dikalahkan oleh kekuatan militer China karena Beijing sekarang muncul sebagai raksasa teknologi.

Untuk itu, Tokyo menyerukan Amerika dan Jepang untuk meningkatkan kerja sama pertahanan bilateral.

Baca juga: Mengejutkan, Misil yang Ditembakkan Korut Ternyata Rudal Hipersonik

Peringatan itu disampaikan Menteri Akuisisi, Teknologi dan Logistik Departemen Pertahanan Jepang, Suzuki Atsuo, yang dilansir South China Morning Post, Rabu (29/9/2021).

“Kemunculan China sebagai raksasa teknologi berarti bahwa negara-negara demokratis seperti Jepang dan AS berada di ambang kehilangan dominasi teknologi,” kata Suzuki.

Suzuki menggambarkan kemampuan militer China saat ini sebagai “revolusi teknologi”, memuji kemajuannya dalam memanfaatkan teknologi sipil, akuisisi insinyur dan ilmuwan asing, serta dugaan pencurian teknologi.

Dengan pemikiran ini, Suzuki meminta Jepang dan AS untuk berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan dan untuk memperkuat kerja sama mereka dalam membangun teknologi pertahanan yang lebih baik.

Baca juga: AS Terkejut Tentara Afghanistan Dilatih 20 Tahun Runtuh dalam Sekejap

Baru bulan ini, AS mengumumkan aliansi baru dengan Australia dan Inggris untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia dalam langkah seperti yang diminta Suzuki.

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa aliansi itu dibangun di atas gagasan untuk memperkuat kekuatan negara-negara yang berpartisipasi untuk bermanuver dan bertahan melawan ancaman yang berkembang pesat.

Presiden Biden juga menjelaskan bahwa aliansi AUKUS akan mencakup berbagi teknologi siber, artificial intelligence (
AI)—khususnya AI terapan—teknologi kuantum dan beberapa kemampuan bawah laut juga.”
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
4 Kesepakatan Bersejarah...
4 Kesepakatan Bersejarah AS-Arab Saudi, Salah Satunya Jual Beli Senjata Rp2.348 Triliun
Israel Jatuhkan Enam...
Israel Jatuhkan Enam Bom di Rumah Sakit Gaza, Tewaskan Setidaknya 28 Orang
Gencatan Senjata Perang...
Gencatan Senjata Perang Tarif, China Terima Pesawat Boeing Lagi
Rekomendasi
Manfaat Ganda Cicil...
Manfaat Ganda Cicil Emas di Pegadaian: Investasi dan Asuransi Jiwa
Jangka Waktu Kerja Sama...
Jangka Waktu Kerja Sama TNI dan Kejagung Dinilai Perlu Dibatasi
Pendaftaran Calon Ketum...
Pendaftaran Calon Ketum PSI Dibuka, Jokowi: Kalau Saya Mendaftar, Mungkin yang Lain Malah Enggak Daftar
Berita Terkini
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
Siapa Ayesha Farooq?...
Siapa Ayesha Farooq? Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan yang Jadi Pahlawan
3 Tanda Kemenangan Pakistan...
3 Tanda Kemenangan Pakistan dari India yang Menggemparkan, Salah Satunya Keberhasilan Operasi
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved