Pompeo: China dan Partai Komunisnya Berupaya Merusak AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pompeo mengatakan tindakan Partai Komunis China baru-baru ini menunjukkan bahwa para pejabatnya secara aktif berusaha untuk merusak Amerika dan sekutu Barat-nya. Namun, dia menyatakan optimismenya bahwa pemerintahan Donald Trump dan Eropa akan melawannya.
Dalam program "Sunday Morning Futures" Fox News, diplomat top Amerika itu mengatakan Presiden Trump siap untuk menanggapi agresi China, yang dia sebut telah meningkat pesat dari waktu ke waktu.
"Jadi ini adalah Partai Komunis China yang berbeda hari ini daripada 10 tahun yang lalu," kata Pompeo.
"Dan saya pikir pernyataan yang diberikan Presiden Trump pada hari Jumat pekan lalu ini mencerminkan bahwa ini adalah Partai Komunis China yang telah memandang dirinya sendiri sebagai niat atas penghancuran ide-ide Barat, demokrasi Barat, nilai-nilai Barat. Ini menempatkan orang Amerika dalam risiko," paparnya yang dilansir Senin (1/6/2020). (Baca: AS Hendak Usir Ribuan Mahasiswa China, Konflik Makin Memanas )
Pompeo merujuk pada pernyataan Trump dari Rose Garden Gedung Putih pada hari Jumat, di mana dia mengecam China atas berbagai tindakan yang menurutnya bertentangan dengan kepentingan Amerika, termasuk yang diduga menutupi rincian seputar wabah virus corona, mencuri kekayaan intelektual, dan tindakannya di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat menginginkan hubungan yang terbuka dan konstruktif dengan China, tetapi mencapai hubungan itu mengharuskan kami untuk membela kepentingan nasional kami dengan penuh semangat," kata Trump. "Pemerintah China terus-menerus melanggar janjinya kepada kami dan banyak negara lain."
Trump, seperti halnya Pompeo, juga menyebutkan pencurian kekayaan intelektual, dan mengumumkan bahwa sebagai tanggapan terhadap perlakuan China terhadap Hong Kong, AS akan membuat perubahan kebijakan untuk menghapus perlakuan khusus yang pernah mereka berikan kepada Hong Kong karena status khusus yang dinikmati selama ini di bawah persetujuan China.
"Kami memperlakukan Hong Kong dengan lebih baik dari pada China selama bertahun-tahun karena perjanjian itu," kata Pompeo. "Partai Komunis China sekarang telah melanggar janjinya dan Amerika Serikat akan merespons. Secara praktis, presiden memberikan beberapa hal yang akan kami lakukan. Dia meminta kami untuk meninjau setiap perlakuan istimewa yang dimiliki Hong Kong dan berusaha untuk dihilangkan. Tidak masuk akal lagi jika orang China akan memperlakukan Hong Kong dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukan daratan China, tidak ada dasar bagi Amerika Serikat untuk memperlakukannya secara berbeda juga."
Pompeo mengatakan dia percaya bahwa sekutu Eropa akan melihat bahwa kepentingan terbaik mereka adalah menjaga China tetap terkendali. (Baca juga: AS Diguncang Kerusuhan Hebat, Media China: Nikmati Pemandangan Ini )
"Saya pikir populasi di negara-negara itu sekarang melihat dengan jelas risiko yang disajikan Partai Komunis China," kata Pompeo. "Inilah yang dilakukan rezim otoriter. Mereka mencuri informasi. Mereka menyangkal kebebasan berekspresi. Mereka menindas rakyat mereka dan mereka menghadirkan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia," ujarnya.
Dalam program "Sunday Morning Futures" Fox News, diplomat top Amerika itu mengatakan Presiden Trump siap untuk menanggapi agresi China, yang dia sebut telah meningkat pesat dari waktu ke waktu.
"Jadi ini adalah Partai Komunis China yang berbeda hari ini daripada 10 tahun yang lalu," kata Pompeo.
"Dan saya pikir pernyataan yang diberikan Presiden Trump pada hari Jumat pekan lalu ini mencerminkan bahwa ini adalah Partai Komunis China yang telah memandang dirinya sendiri sebagai niat atas penghancuran ide-ide Barat, demokrasi Barat, nilai-nilai Barat. Ini menempatkan orang Amerika dalam risiko," paparnya yang dilansir Senin (1/6/2020). (Baca: AS Hendak Usir Ribuan Mahasiswa China, Konflik Makin Memanas )
Pompeo merujuk pada pernyataan Trump dari Rose Garden Gedung Putih pada hari Jumat, di mana dia mengecam China atas berbagai tindakan yang menurutnya bertentangan dengan kepentingan Amerika, termasuk yang diduga menutupi rincian seputar wabah virus corona, mencuri kekayaan intelektual, dan tindakannya di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat menginginkan hubungan yang terbuka dan konstruktif dengan China, tetapi mencapai hubungan itu mengharuskan kami untuk membela kepentingan nasional kami dengan penuh semangat," kata Trump. "Pemerintah China terus-menerus melanggar janjinya kepada kami dan banyak negara lain."
Trump, seperti halnya Pompeo, juga menyebutkan pencurian kekayaan intelektual, dan mengumumkan bahwa sebagai tanggapan terhadap perlakuan China terhadap Hong Kong, AS akan membuat perubahan kebijakan untuk menghapus perlakuan khusus yang pernah mereka berikan kepada Hong Kong karena status khusus yang dinikmati selama ini di bawah persetujuan China.
"Kami memperlakukan Hong Kong dengan lebih baik dari pada China selama bertahun-tahun karena perjanjian itu," kata Pompeo. "Partai Komunis China sekarang telah melanggar janjinya dan Amerika Serikat akan merespons. Secara praktis, presiden memberikan beberapa hal yang akan kami lakukan. Dia meminta kami untuk meninjau setiap perlakuan istimewa yang dimiliki Hong Kong dan berusaha untuk dihilangkan. Tidak masuk akal lagi jika orang China akan memperlakukan Hong Kong dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukan daratan China, tidak ada dasar bagi Amerika Serikat untuk memperlakukannya secara berbeda juga."
Pompeo mengatakan dia percaya bahwa sekutu Eropa akan melihat bahwa kepentingan terbaik mereka adalah menjaga China tetap terkendali. (Baca juga: AS Diguncang Kerusuhan Hebat, Media China: Nikmati Pemandangan Ini )
"Saya pikir populasi di negara-negara itu sekarang melihat dengan jelas risiko yang disajikan Partai Komunis China," kata Pompeo. "Inilah yang dilakukan rezim otoriter. Mereka mencuri informasi. Mereka menyangkal kebebasan berekspresi. Mereka menindas rakyat mereka dan mereka menghadirkan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia," ujarnya.