Pompeo: China dan Partai Komunisnya Berupaya Merusak AS

Selasa, 02 Juni 2020 - 05:06 WIB
loading...
Pompeo: China dan Partai...
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Richard Pompeo mengatakan tindakan Partai Komunis China baru-baru ini menunjukkan bahwa para pejabatnya secara aktif berusaha untuk merusak Amerika dan sekutu Barat-nya. Namun, dia menyatakan optimismenya bahwa pemerintahan Donald Trump dan Eropa akan melawannya.

Dalam program "Sunday Morning Futures" Fox News, diplomat top Amerika itu mengatakan Presiden Trump siap untuk menanggapi agresi China, yang dia sebut telah meningkat pesat dari waktu ke waktu.

"Jadi ini adalah Partai Komunis China yang berbeda hari ini daripada 10 tahun yang lalu," kata Pompeo.

"Dan saya pikir pernyataan yang diberikan Presiden Trump pada hari Jumat pekan lalu ini mencerminkan bahwa ini adalah Partai Komunis China yang telah memandang dirinya sendiri sebagai niat atas penghancuran ide-ide Barat, demokrasi Barat, nilai-nilai Barat. Ini menempatkan orang Amerika dalam risiko," paparnya yang dilansir Senin (1/6/2020). (Baca: AS Hendak Usir Ribuan Mahasiswa China, Konflik Makin Memanas )

Pompeo merujuk pada pernyataan Trump dari Rose Garden Gedung Putih pada hari Jumat, di mana dia mengecam China atas berbagai tindakan yang menurutnya bertentangan dengan kepentingan Amerika, termasuk yang diduga menutupi rincian seputar wabah virus corona, mencuri kekayaan intelektual, dan tindakannya di Laut China Selatan.

"Amerika Serikat menginginkan hubungan yang terbuka dan konstruktif dengan China, tetapi mencapai hubungan itu mengharuskan kami untuk membela kepentingan nasional kami dengan penuh semangat," kata Trump. "Pemerintah China terus-menerus melanggar janjinya kepada kami dan banyak negara lain."

Trump, seperti halnya Pompeo, juga menyebutkan pencurian kekayaan intelektual, dan mengumumkan bahwa sebagai tanggapan terhadap perlakuan China terhadap Hong Kong, AS akan membuat perubahan kebijakan untuk menghapus perlakuan khusus yang pernah mereka berikan kepada Hong Kong karena status khusus yang dinikmati selama ini di bawah persetujuan China.

"Kami memperlakukan Hong Kong dengan lebih baik dari pada China selama bertahun-tahun karena perjanjian itu," kata Pompeo. "Partai Komunis China sekarang telah melanggar janjinya dan Amerika Serikat akan merespons. Secara praktis, presiden memberikan beberapa hal yang akan kami lakukan. Dia meminta kami untuk meninjau setiap perlakuan istimewa yang dimiliki Hong Kong dan berusaha untuk dihilangkan. Tidak masuk akal lagi jika orang China akan memperlakukan Hong Kong dengan cara yang sama seperti mereka memperlakukan daratan China, tidak ada dasar bagi Amerika Serikat untuk memperlakukannya secara berbeda juga."

Pompeo mengatakan dia percaya bahwa sekutu Eropa akan melihat bahwa kepentingan terbaik mereka adalah menjaga China tetap terkendali. (Baca juga: AS Diguncang Kerusuhan Hebat, Media China: Nikmati Pemandangan Ini )

"Saya pikir populasi di negara-negara itu sekarang melihat dengan jelas risiko yang disajikan Partai Komunis China," kata Pompeo. "Inilah yang dilakukan rezim otoriter. Mereka mencuri informasi. Mereka menyangkal kebebasan berekspresi. Mereka menindas rakyat mereka dan mereka menghadirkan risiko bagi orang-orang di seluruh dunia," ujarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
Bos Pentagon Ancam Iran...
Bos Pentagon Ancam Iran usai Serangan Houthi Bikin Jet F/A-18 AS Tenggelam di Laut Merah
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Israel Blokir Bantuan...
Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan, Pikiran dan Tubuh Anak-Anak di Gaza Hancur
Waduh! Serangan Udara...
Waduh! Serangan Udara Israel Nyaris Hantam Istana Kepresidenan Suriah
Rekomendasi
Isuzu Mulai Produksi...
Isuzu Mulai Produksi D-MAX Listrik di Thailand
Apakah Ethereum Alami...
Apakah Ethereum Alami Bullish pada Mei 2025?
Pelita Air Rilis Fitur...
Pelita Air Rilis Fitur Reschedule Tiket Online, Begini Caranya
Berita Terkini
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
8 menit yang lalu
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
53 menit yang lalu
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
1 jam yang lalu
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
2 jam yang lalu
Kereta Peluru Shinkansen...
Kereta Peluru Shinkansen Jepang Lumpuh Gara-gara Seekor Ular
2 jam yang lalu
5 Negara yang Menolak...
5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
3 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved