Guru Muslimah Sabina Nessa Dibunuh, Publik Inggris Marah

Senin, 27 September 2021 - 12:14 WIB
loading...
Guru Muslimah Sabina Nessa Dibunuh, Publik Inggris Marah
Ribuan warga di London, Inggris, berkumpul bersama untuk berduka atas kematian guru muslimah Sabina Nessa akibat dibunuh. Insert: Sabina Nessa. Foto/Metro.co.uk
A A A
LONDON - Kematian guru muslimah di Inggris , Sabina Nessa, 28, akibat dibunuh telah membuat ribuan warga setempat berduka sekaligus marah. Mereka telah berkumpul menyalakan lilin duka pekan lalu.

Sementara itu, polisi Inggris pada Senin (27/9/2021) mengumumkan bahwa seorang tersangka pembunuhan Nessa telah ditangkap.



Jasad guru muda itu ditemukan warga di sebuah taman di London pada 17 September 2021. Jasad guru Rushey Green Primary School itu disembunyikan tersangka di bawah tumpukan daun.

Kerabat Nessa pada hari Minggu telah mengunjungi lokasi pembunuhannya untuk membacakan penghormatan dari ribuan anggota masyarakat yang berduka.

Jebina Yasmin Islam, saudara perempuan Nessa, membacakan beberapa kartu ucapan duka yang diberikan kepada guru muda yang dikenal brilian tersebut.

Jebina juga mengumpulkan kotak putih dengan gambar Nessa di atasnya dari penyelenggara kegiatan tersebut, Annie Gibbs.

Nessa dibunuh saat sedang perjalanan untuk menemui seorang teman di sebuah pub dekat rumahnya di Cator Park, Kidbrooke, pada 17 September. Jasadnya ditemukan oleh anggota masyarakat pada hari berikutnya.

Perasaan Jebina hancur saat dia berbicara kepada banyak orang yang berduka.

"Kata-kata tidak dapat menggambarkan bagaimana perasaan kita, ini terasa seperti kita terjebak dalam mimpi buruk dan tidak bisa keluar darinya—dunia kita hancur, kita kehilangan kata-kata," katanya.

"Tidak ada keluarga yang harus melalui apa yang kita alami," ujarnya.



Gibbs, yang berbagi pelukan emosional dengan saudara perempuan Nessa, mengatakan banyak orang menghormati Nessa.

"Saya percaya mungkin ada sebanyak 3.000 orang yang hadir yang luar biasa," katanya.

“Semua orang datang ke sana dengan hati yang sama. Mereka hanya ingin keluarga merasa dicintai dan didukung dan itu tercapai," ujarnya.

“Kami benar-benar ingin memastikan kami mendapat pesan di luar sana bahwa kami menginginkan keadilan dan ini bukan sesuatu yang kami harapkan di komunitas kami. Tapi ini tidak akan memisahkan kami," paparnya.

“Kami akan terus berjuang sampai kami menemukan siapa yang melakukan ini. Saya sangat senang pagi ini melihat penangkapan telah dilakukan," imbuh dia.

Polisi Inggris mengatakan tersangka pembunuhan Nessa adalah pria 38 tahun.

"Seorang pria berusia 38 tahun ditangkap atas dugaan pembunuhan pada hari Minggu, 26 September, di sebuah alamat di East Sussex," kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.

Polisi belum merinci identitas tersangka. Motif pembunuhan juga belum diungkap.

Pembunuhannya telah menyoroti lagi kemarahan publik atas kekerasan terhadap perempuan, terjadi enam bulan setelah kemarahan publik yang besar ketika seorang wanita diculik, diperkosa dan dibunuh di London selatan pada bulan Maret oleh seorang petugas polisi.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)