Wanita Hamil AS yang Dipukuli Taliban Melarikan Diri dari Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Seorang wanita hamil asal Amerika Serikat (AS) yang pernah dipukuli milisi Taliban telah melarikan diri dari Afghanistan.
Darrell Issa, anggota Kongres Amerika dari Partai Republik yang membantu para warga Amerika meninggalkan Kabul, telah mengonfirmasi wanita hamil yang diidentifikasi dengan nama pendek Nasria itu telah melarikan diri dengan selamat.
Issa saat tampil di Fox News bulan lalu mengatakan Nasria mengalami pemukulan dan pelecehan oleh anggota Taliban saat dia bertahan di negara itu. Pelecehan itu termasuk tendangan ke perutnya.
Anggota kongres itu mengatakan Nasria, 25, akan pulang ke AS. Namun, suaminya, yang dinikahinya saat berada di Afghanistan, masih tertinggal di sana.
Pada hari Jumat, sebuah pesawat yang membawa orang-orang Amerika dan pengungsi lainnya meninggalkan Kabul dan mendarat di Doha, Qatar. Namun, belum jelas apakah Nasria berada di pesawat tersebut.
Awal bulan ini, Nasria berbicara kepada Voice of America, mengeklaim pada saat itu bahwa para milisi Taliban memburu orang Amerika sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.
"Rupanya mereka pergi dari pintu ke pintu...mencoba melihat apakah ada orang yang memiliki paspor biru," kata Nasria.
Nasria dan suaminya berusaha meninggalkan Afghanistan melalui bandara yang kacau di Kabul awal bulan ini tetapi tidak dapat naik pesawat.
"Sangat sulit untuk naik pesawat," katanya kepada Voice of America. "Ada beberapa hari di mana kami harus tidur di jalanan. Orang-orang benar-benar melangkahi orang. Seburuk itu."
Darrell Issa, anggota Kongres Amerika dari Partai Republik yang membantu para warga Amerika meninggalkan Kabul, telah mengonfirmasi wanita hamil yang diidentifikasi dengan nama pendek Nasria itu telah melarikan diri dengan selamat.
Issa saat tampil di Fox News bulan lalu mengatakan Nasria mengalami pemukulan dan pelecehan oleh anggota Taliban saat dia bertahan di negara itu. Pelecehan itu termasuk tendangan ke perutnya.
Anggota kongres itu mengatakan Nasria, 25, akan pulang ke AS. Namun, suaminya, yang dinikahinya saat berada di Afghanistan, masih tertinggal di sana.
Pada hari Jumat, sebuah pesawat yang membawa orang-orang Amerika dan pengungsi lainnya meninggalkan Kabul dan mendarat di Doha, Qatar. Namun, belum jelas apakah Nasria berada di pesawat tersebut.
Awal bulan ini, Nasria berbicara kepada Voice of America, mengeklaim pada saat itu bahwa para milisi Taliban memburu orang Amerika sejak pasukan AS meninggalkan negara itu.
"Rupanya mereka pergi dari pintu ke pintu...mencoba melihat apakah ada orang yang memiliki paspor biru," kata Nasria.
Nasria dan suaminya berusaha meninggalkan Afghanistan melalui bandara yang kacau di Kabul awal bulan ini tetapi tidak dapat naik pesawat.
"Sangat sulit untuk naik pesawat," katanya kepada Voice of America. "Ada beberapa hari di mana kami harus tidur di jalanan. Orang-orang benar-benar melangkahi orang. Seburuk itu."