Dedengkot Taliban, Abdul Ghani Baradar Masuk Daftar 100 Tokoh Berpengaruh Dunia
loading...
A
A
A
KABUL - Majalah Time , memasukkan Abdul Ghani Baradar sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh pada tahun 2021 di dalam kategori "pemimpin". Baradar adalah salah satu pendiri Taliban dan saat ini menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Afghanistan.
Time, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/9/2021), menggambarkan Baradar sebagai pemimpin militer karismatik dan sosok yang sangat saleh, yang berdiri sebagai tumpuan bagi masa depan Afghanistan.
Menurut keterangan PBB, Baradar pernah menjabat sebagai komandan militer senior Taliban yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi.
Dia ditangkap dan dipenjarakan di Pakistan pada 2010. Setelah dibebaskan pada 2018, dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha, menjadi salah satu tokoh paling menonjol dalam pembicaraan damai dengan Amerika Serikat (AS).
Bersama dengan beberapa tokoh politik Taliban lainnya, Baradar sukses membuat kesepakatan dengan AS. Sebuah kesepakatan yang “memaksa” AS untuk angkat kaki dari Afghanistan, yang pada akhirnya membuat Taliban berhasil menguasai kembali negara tersebut.
“Baradar mewakili arus yang lebih moderat di dalam Taliban, yang akan menjadi pusat perhatian untuk memenangkan dukungan Barat dan sangat membutuhkan bantuan keuangan,” tulis Time.
“Pertanyaannya adalah apakah orang yang membujuk Amerika keluar dari Afghanistan dapat mempengaruhi gerakannya sendiri,” sambungnya.
Time, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/9/2021), menggambarkan Baradar sebagai pemimpin militer karismatik dan sosok yang sangat saleh, yang berdiri sebagai tumpuan bagi masa depan Afghanistan.
Menurut keterangan PBB, Baradar pernah menjabat sebagai komandan militer senior Taliban yang bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan koalisi.
Dia ditangkap dan dipenjarakan di Pakistan pada 2010. Setelah dibebaskan pada 2018, dia mengepalai kantor politik Taliban di Doha, menjadi salah satu tokoh paling menonjol dalam pembicaraan damai dengan Amerika Serikat (AS).
Bersama dengan beberapa tokoh politik Taliban lainnya, Baradar sukses membuat kesepakatan dengan AS. Sebuah kesepakatan yang “memaksa” AS untuk angkat kaki dari Afghanistan, yang pada akhirnya membuat Taliban berhasil menguasai kembali negara tersebut.
“Baradar mewakili arus yang lebih moderat di dalam Taliban, yang akan menjadi pusat perhatian untuk memenangkan dukungan Barat dan sangat membutuhkan bantuan keuangan,” tulis Time.
“Pertanyaannya adalah apakah orang yang membujuk Amerika keluar dari Afghanistan dapat mempengaruhi gerakannya sendiri,” sambungnya.
(ian)