Pembelot China Peringatkan AS soal COVID-19 Lima Bulan sebelum Pandemi
loading...
A
A
A
"Saya tidak yakin apakah politisi ini ingin saya membicarakannya di sini," katanya.
"Tapi saya ingin mengatakan dia adalah politisi yang cukup tinggi, cukup tinggi untuk bisa mencapai Presiden Amerika Serikat," ujarnya.
Baca juga: Putra Osama bin Laden Malu dengan Kejahatan Ayahnya, Ingin Kunjungi Israel
China tidak memberi tahu WHO tentang wabah itu hingga 31 Desember 2019 dan membantah COVID-19 menular hingga akhir Januari 2020.
WHO awalnya menyatakan wabah itu sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada 30 Januari 2020.
Awal bulan itu, kasus pertama di Amerika Utara dilaporkan di Amerika Serikat, dengan Australia juga mencatat kasus resmi pertama COVID-19 pada 25 Januari.
Tetapi baru pada 11 Maret 2020 dinyatakan sebagai pandemi global, dengan Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat pada saat itu bahwa jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat hanya dalam dua minggu, di mana jumlah negara dengan kasus meningkat tiga kali lipat pada periode yang sama.
Dia mengatakan WHO sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan dan oleh tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan dan mendesak dunia untuk “menggandakan” dan “menjadi lebih agresif”.
Saat ini, jumlah kematian akibat COVID-19 secara global mencapai lebih dari 4,5 juta jiwa.
"Tapi saya ingin mengatakan dia adalah politisi yang cukup tinggi, cukup tinggi untuk bisa mencapai Presiden Amerika Serikat," ujarnya.
Baca juga: Putra Osama bin Laden Malu dengan Kejahatan Ayahnya, Ingin Kunjungi Israel
China tidak memberi tahu WHO tentang wabah itu hingga 31 Desember 2019 dan membantah COVID-19 menular hingga akhir Januari 2020.
WHO awalnya menyatakan wabah itu sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada 30 Januari 2020.
Awal bulan itu, kasus pertama di Amerika Utara dilaporkan di Amerika Serikat, dengan Australia juga mencatat kasus resmi pertama COVID-19 pada 25 Januari.
Tetapi baru pada 11 Maret 2020 dinyatakan sebagai pandemi global, dengan Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat pada saat itu bahwa jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat hanya dalam dua minggu, di mana jumlah negara dengan kasus meningkat tiga kali lipat pada periode yang sama.
Dia mengatakan WHO sangat prihatin dengan tingkat penyebaran dan keparahan yang mengkhawatirkan dan oleh tingkat kelambanan yang mengkhawatirkan dan mendesak dunia untuk “menggandakan” dan “menjadi lebih agresif”.
Saat ini, jumlah kematian akibat COVID-19 secara global mencapai lebih dari 4,5 juta jiwa.
(min)
Lihat Juga :