Muncul Seruan Pemberontakan, Pertempuran Paling Mematikan Pecah di Myanmar

Sabtu, 11 September 2021 - 16:54 WIB
loading...
Muncul Seruan Pemberontakan,...
Pertempuran paling mematikan pecah di Myanmar usai munculnya seruan pemberontakan. Setidaknya 15 orang tewas. Foto/Ilustrasi
A A A
YANGON - Setidaknya 15 hingga 20 penduduk desa, termasuk beberapa remaja, tewas dalam sejumlah pertempuran paling mematikan di Myanmar sejak Juli lalu antara pasukan pemerintah dan pasukan perlawanan. Hal itu diungkapkan seorang penduduk desa dan laporan media independen.

Pertempuran di dekat kota Gangaw di wilayah Magway barat laut dimulai pada Kamis lalu, dua hari setelah seruan untuk pemberontakan nasional dikeluarkan oleh Pemerintah Persatuan Nasional, sebuah organisasi oposisi yang berusaha mengoordinasikan perlawanan terhadap kekuasaan militer.

"Pertempuran pecah ketika lebih dari 100 tentara tiba dengan empat kendaraan militer untuk mengamankan daerah di Myin Thar dan lima desa terdekat lainnya," kata seorang penduduk seperti dikutip dari The Associated Press, Sabtu (11/9/2021).

"Anggota milisi bela diri desa bersenjata ringan melepaskan tembakan peringatan tetapi tidak dapat menghentikan tentara memasuki daerah itu dan bentrokan berlanjut setelah itu," sambungnya, yang berbicara dengan syarat anonim untuk menjaga keamanannya.



Menurut sumber, yang mendapatkan informasi dari orang lain di desanya, setidaknya 11 anggota kelompok bela diri tewas dalam pertempuran tersebut. Foto-foto yang digambarkan sebagai jasad para korban beredar luas di internet, dan cukup jelas untuk diidentifikasi oleh mereka yang mengenal para korban.

“Kami hanya memiliki senjata buatan tangan dan senjata kunci perkusi,” kata penduduk desa.

“Saat hujan, senjata menjadi tidak berguna. Ada banyak korban karena ketidakseimbangan senjata,” imbuhnya.

Pasukan pemerintah Myanmar sendiri diperlengkapi dengan baik dengan senjata modern dan memiliki akses ke dukungan udara dan artileri.

Sumber tersebut mengatakan penduduk lain mengatakan kepadanya bahwa sebagian besar anggota pasukan pertahanan desa adalah pemuda dan lima dari mereka yang tewas adalah siswa kelas 9 dan 10.

"Seorang guru sekolah menengah juga dikatakan telah terbunuh," katanya.



Ia menambahkan lebih dari 2.000 rumah tangga di daerah itu telah melarikan diri ke hutan, sementara tentara berkemah di rumah-rumah yang ditinggalkan dan di biara Buddha setempat. Empat orang lagi dipastikan tewas setelah pertempuran pecah lagi Jumat pagi, katanya, dan sejumlah rumah dibakar.

Laporan oleh media independen menyebutkan jumlah korban tewas di antara penduduk desa mencapai 20 orang atau lebih. Khit Thit Media, sebuah berita online, mengatakan diberitahu oleh penduduk desa bahwa korban tewas termasuk tujuh non-pejuang selain militan.

Gerakan oposisi yang bangkit melawan kudeta yang dilakukan oleh tentara terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada bulan Februari lalu awalnya berjalan damai. Namun gerakan itu secara bertahap mulai melawan setelah pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk membubarkan protes tanpa kekerasan.

Seruan Pemerintah Persatuan Nasional pada hari Selasa untuk "perang defensif rakyat" mendapatkan respons yang antusias di media sosial, tetapi dampak aktualnya di lapangan sulit diukur.

Media yang bersimpati kepada oposisi melaporkan ledakan penembakan skala kecil dan sabotase oleh kelompok perlawanan, terutama penggulingan menara transmisi telepon seluler.



Tetapi kegiatan serupa telah terjadi selama beberapa bulan dan detailnya sulit diverifikasi secara independen.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah organisasi independen yang menyimpan penghitungan rinci mereka yang terbunuh atau ditahan oleh pemerintah militer, ada 1.058 aktivis dan pengamat yang terbunuh sejak pengambilalihan militer Februari.

Pemerintah minggu ini mengklaim pasukan perlawanan bertanggung jawab atas kematian 933 orang, lapor Popular News, mengutip Wakil Menteri Dalam Negeri Jenderal Soe Tint Naing.

Dalam briefing hari Kamis untuk diplomat asing yang juga dihadiri oleh kantor berita, Soe Tint Naing mengatakan mereka yang tewas termasuk personel keamanan, pegawai negeri dan orang-orang yang diyakini oleh perlawanan sebagai informan pemerintah.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Waspada! Saudi Peringatkan...
Waspada! Saudi Peringatkan Potensi Banjir termasuk di Makkah
Rekomendasi
7 Danlanud Dimutasi...
7 Danlanud Dimutasi Panglima TNI Akhir April 2025, Ini Sosok Penggantinya
Kesombongan Floyd Mayweather...
Kesombongan Floyd Mayweather Jr, Pamer Uang Rp2 Triliun di Rekeningnya!
Bentuk Generasi Berkarakter,...
Bentuk Generasi Berkarakter, Dua Kejurnas Karate Lemkari Resmi Digelar
Berita Terkini
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
23 menit yang lalu
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
1 jam yang lalu
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
2 jam yang lalu
Hamas Peringatkan Gaza...
Hamas Peringatkan Gaza dalam Fase Kelaparan Total, Israel Perluas Operasi Militer
2 jam yang lalu
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
11 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
11 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Penduduknya...
10 Negara Penduduknya Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved