Rezim Kim Jong-un Angkat Jenderal 'Rising Star' Korut Jadi Petinggi Partai
loading...
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/KCNA via REUTERS
A
A
A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) telah mengangkat seorang jenderal menjadi petinggi Partai Buruh Korea (WPK). Jenderal "rising star" ini telah menjadi pemain utama dalam program rudal Pyongyang.
Korean Central News Agency (KCNA), pada Selasa (7/9/2021), melaporkan Jenderal Pak Jong-chon diangkat sebagai Sekretaris Komite Pusat WPK.
Peangkatannya ke presidium WPK, salah satu badan pembuat keputusan paling kuat di Korea Utara, terjadi setelah dia menghadapi teguran atau penurunan pangkat pada Juli setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, menuduh para pejabat menyebabkan "krisis besar" dengan penyimpangan penanganan virus corona.
Korea Utara belum melaporkan kasus virus COVID-19 yang dikonfirmasi, dan tidak pernah merinci penyimpangan para pejabat tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir Pak Jong-chon dipromosikan menjadi jenderal bintang empat Angkatan Darat, memimpin militer sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Darat.
Dia juga kerap tampil menonjol bersama Kim Jong-un, termasuk menunggang kuda terkenal di Gunung Paektu yang suci di Korea Utara.
Analis mengaitkan pengangkatannya sebagai petinggi partai berkuasa sebagian dengan perannya dalam pengembangan rudal jarak pendek Korea Utara, yang melonjak setelah Kim Jong-un menangguhkan uji coba rudal balistik jarak jauh pada 2018 di tengah pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Kantor berita Yonhap di Korea Selatan melaporkan Pak Jong-chon tampaknya telah menggantikan Ri Pyong-chol, jenderal kuat lainnya yang memainkan peran utama dalam program rudal balistik Korea Utara, di presidium WPK.
Analis mengatakan perombakan pada bulan Juli adalah perubahan personel paling signifikan di antara elite inti dalam beberapa tahun, dan dipandang sebagai peringatan yang mungkin bagi mereka bahwa Kim Jong-un akan meminta pertanggungjawaban mereka dan mempertahankan kontrol atas kekuasaan mereka.
Rim Kwang-il, yang menjabat sebagai kepala badan intelijen militer Korea Utara, ditunjuk sebagai kepala staf umum militer, sementara jenderal militer Jang Jong-nam terpilih sebagai Menteri Keamanan Sosial.
Korean Central News Agency (KCNA), pada Selasa (7/9/2021), melaporkan Jenderal Pak Jong-chon diangkat sebagai Sekretaris Komite Pusat WPK.
Peangkatannya ke presidium WPK, salah satu badan pembuat keputusan paling kuat di Korea Utara, terjadi setelah dia menghadapi teguran atau penurunan pangkat pada Juli setelah pemimpin Korut, Kim Jong-un, menuduh para pejabat menyebabkan "krisis besar" dengan penyimpangan penanganan virus corona.
Korea Utara belum melaporkan kasus virus COVID-19 yang dikonfirmasi, dan tidak pernah merinci penyimpangan para pejabat tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir Pak Jong-chon dipromosikan menjadi jenderal bintang empat Angkatan Darat, memimpin militer sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Darat.
Dia juga kerap tampil menonjol bersama Kim Jong-un, termasuk menunggang kuda terkenal di Gunung Paektu yang suci di Korea Utara.
Analis mengaitkan pengangkatannya sebagai petinggi partai berkuasa sebagian dengan perannya dalam pengembangan rudal jarak pendek Korea Utara, yang melonjak setelah Kim Jong-un menangguhkan uji coba rudal balistik jarak jauh pada 2018 di tengah pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Kantor berita Yonhap di Korea Selatan melaporkan Pak Jong-chon tampaknya telah menggantikan Ri Pyong-chol, jenderal kuat lainnya yang memainkan peran utama dalam program rudal balistik Korea Utara, di presidium WPK.
Analis mengatakan perombakan pada bulan Juli adalah perubahan personel paling signifikan di antara elite inti dalam beberapa tahun, dan dipandang sebagai peringatan yang mungkin bagi mereka bahwa Kim Jong-un akan meminta pertanggungjawaban mereka dan mempertahankan kontrol atas kekuasaan mereka.
Rim Kwang-il, yang menjabat sebagai kepala badan intelijen militer Korea Utara, ditunjuk sebagai kepala staf umum militer, sementara jenderal militer Jang Jong-nam terpilih sebagai Menteri Keamanan Sosial.
(min)
Explore More