Raisi: Iran Siap untuk Lanjutkan Pembicaraan Nuklir, Tapi Tidak di Bawah Tekanan Barat

Minggu, 05 September 2021 - 15:26 WIB
loading...
Raisi: Iran Siap untuk...
Raisi mengatakan bahwa Teheran siap untuk melanjutkan pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, tetapi tidak di bawah tekanan Barat. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Teheran siap untuk melanjutkan pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, tetapi tidak di bawah tekanan Barat. Pembicaraan tidak langsung yang berlangsung di Wina, Austria itu saat ini sedang dalam status “ditangguhkan”.

Raisi juga menggarisbawahi bahwa Teheran sedang mencoba melakukan negosiasi yang pada akhirnya akan mengarah pada pelonggaran sanksi Amerika Serikat (AS).

“Saya menyatakan sebelumnya bahwa masalah pembicaraan, tentu saja, akan menjadi pusat bagi pemerintah kita, tetapi tidak dengan tekanan yang mereka (Barat) terapkan (melawan Iran). Pembicaraan tidak akan berhasil jika mereka terus di bawah tekanan,” kata Raisi.

"Pembicaraan ada dalam agenda. Kami mencari negosiasi yang berorientasi pada tujuan, sehingga sanksi terhadap rakyat Iran dicabut,” sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (5/9/2021).

Bulan lalu, Prancis, Jerman, dan Inggris menyatakan "keprihatinan besar" atas penilaian pengawas nuklir PBB yang menunjukkan Iran telah memproduksi logam uranium yang diperkaya dengan kemurnian fisil 20 persen untuk pertama kalinya, dan meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya menjadi 60 persen.

Tindakan-tindakan ini, menurut klaim negara-negara tersebut, merupakan pelanggaran serius terhadap komitmen Iran di bawah kesepakatan nuklir 2015, yang membatasi kemurnian pemurnian uranium Teheran menjadi 3,67 persen.

Selanjutnya, kekuatan Eropa menghukum Iran karena membatasi akses Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dengan menarik diri dari perjanjian pemantauan nuklir.

Pada gilirannya, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya damai, bahwa mereka telah memberi tahu IAEA tentang operasinya dan bahwa setiap langkah menjauh dari perjanjian 2015 akan dibatalkan jika AS kembali ke perjanjian, dan mencabut sanksi.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi Amerika, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan Melawan Trump
Apa Motif Perang Trump...
Apa Motif Perang Trump Melawan Harvard?
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Montir Cantik Eps 2: Jadi Montir Pembawa Keberuntungan, Indah Unjuk Keahlian
Kerusahan Antarpeguruan...
Kerusahan Antarpeguruan Silat Pecah, Magetan Mencekam
Cak Imin Gelar Halalbihalal...
Cak Imin Gelar Halalbihalal di Widya Chandra, Dasco, Raffi Ahmad, hingga Ma'ruf Amin Hadir
Berita Terkini
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
55 menit yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
1 jam yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
5 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
5 jam yang lalu
Rusia Pukul Mundur Serangan...
Rusia Pukul Mundur Serangan Ukraina di Tengah Gencatan Senjata Paskah
5 jam yang lalu
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
7 jam yang lalu
Infografis
Militer Iran Siap Kirim...
Militer Iran Siap Kirim Pasukan untuk Bantu Pemerintah Suriah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved