Malaysia Heran Kasus COVID-19 di Indonesia Turun Lebih Cepat
loading...
A
A
A
Malaysia juga menduduki puncak angka kematian COVID-19 di kawasan itu, dengan 8,48 per juta orang. Vietnam berada di urutan kedua dengan 8,19 sementara kematian harian per satu juta orang di Indonesia adalah 2,36.
“Pada laju infeksi dan kematian saat ini, kami akan menembus angka 1,8 juta untuk total kumulatif kasus COVID-19 hari ini,” kata Lim.
“Kami akan memecahkan angka dua juta untuk total kumulatif kasus COVID-19 dan memecahkan angka 20.000 untuk kematian akibat COVID-19 ketika kami merayakan Hari ke-58 Malaysia pada 16 September 2021,” imbuh dia.
Malaysia dapat menyalip dua negara lagi, Irak dan Belanda, untuk menduduki peringkat ke-21 di antara negara-negara dengan total kumulatif kasus COVID-19 terbanyak, bergabung dengan 20 negara lain dengan lebih dari dua juta kasus COVID-19.
Tanggapan pandemi pemerintah telah dikritik habis-habisan, karena otoritas kesehatan masyarakat terus melaporkan lima digit kasus harian dalam dua bulan terakhir.
Direktur jenderal kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, yang berjanji bahwa kasus akan stabil pada pertengahan Agustus, juga menghadapi pengawasan yang meningkat atas sejumlah keputusan yang belum secara signifikan mengurangi jumlah kasus, termasuk mendukung penguncian yang ketat.
Dia telah menolak untuk menerima seruan untuk mengundurkan diri.
Lim mengatakan dia telah lama meminta pemerintah untuk menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada "penguncian total" dan agarmembuka bisnis sesuai dengan tujuan "Live with COVID" alih-alih "Nol COVID" dan sebagai gantinya menggunakan pembatasan yang ditargetkan.
“Ini adalah keburukan yang harus kita atasi karena ini adalah angka yang tak terbayangkan bagi Malaysia ketika pandemi COVID-19 dimulai 20 bulan lalu,” kata Lim.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
“Pada laju infeksi dan kematian saat ini, kami akan menembus angka 1,8 juta untuk total kumulatif kasus COVID-19 hari ini,” kata Lim.
“Kami akan memecahkan angka dua juta untuk total kumulatif kasus COVID-19 dan memecahkan angka 20.000 untuk kematian akibat COVID-19 ketika kami merayakan Hari ke-58 Malaysia pada 16 September 2021,” imbuh dia.
Malaysia dapat menyalip dua negara lagi, Irak dan Belanda, untuk menduduki peringkat ke-21 di antara negara-negara dengan total kumulatif kasus COVID-19 terbanyak, bergabung dengan 20 negara lain dengan lebih dari dua juta kasus COVID-19.
Tanggapan pandemi pemerintah telah dikritik habis-habisan, karena otoritas kesehatan masyarakat terus melaporkan lima digit kasus harian dalam dua bulan terakhir.
Direktur jenderal kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah, yang berjanji bahwa kasus akan stabil pada pertengahan Agustus, juga menghadapi pengawasan yang meningkat atas sejumlah keputusan yang belum secara signifikan mengurangi jumlah kasus, termasuk mendukung penguncian yang ketat.
Dia telah menolak untuk menerima seruan untuk mengundurkan diri.
Lim mengatakan dia telah lama meminta pemerintah untuk menjauhkan diri dari kepercayaan buta pada "penguncian total" dan agarmembuka bisnis sesuai dengan tujuan "Live with COVID" alih-alih "Nol COVID" dan sebagai gantinya menggunakan pembatasan yang ditargetkan.
“Ini adalah keburukan yang harus kita atasi karena ini adalah angka yang tak terbayangkan bagi Malaysia ketika pandemi COVID-19 dimulai 20 bulan lalu,” kata Lim.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(min)