Hengkang dari Afghanistan, Media China: AS Tidak Sekuat yang Dikira
loading...
A
A
A
Pada sesi tersebut, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan AS telah mengevakuasi lebih dari 122.000 warga Amerika, warga negara asing dan warga Afghanistan sejak Juli.
"Dewan Keamanan mengharapkan Taliban untuk memenuhi komitmennya guna memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warga Afghanistan dan warga negara asing yang ingin meninggalkan Afghanistan, apakah itu hari ini, besok, atau setelah 31 Agustus," kata Thomas-Greenfield.
"Konsisten dengan hak untuk meninggalkan negara mana pun, termasuk negaranya sendiri, setiap orang harus diizinkan meninggalkan Afghanistan dengan aman, untuk alasan apa pun, kapan pun mereka mau, melalui udara atau darat. Ini sangat penting bagi kami," tambahnya.
Taliban merayakan "kemerdekaan" Afghanistan pada hari Senin ketika personel AS terakhir terbang keluar dari Kabul untuk memenuhi batas waktu 31 Agustus. Ini menandai akhir yang hiruk pikuk selama dua dekade intervensi AS dan NATO di negara itu, diperburuk oleh serangan teror ISIS-K yang menewaskan hampir 170 warga Afghanistan dan 13 anggotamiliter AS.
Taliban juga telah merangkul prospek bekerja sama dengan China, yang telah mengisyaratkan kesiapannya untuk mengakui pemerintah Afghanistan yang baru. Kelompok itu juga mengatakan menginginkan hubungan baik dengan AS.
"Dewan Keamanan mengharapkan Taliban untuk memenuhi komitmennya guna memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warga Afghanistan dan warga negara asing yang ingin meninggalkan Afghanistan, apakah itu hari ini, besok, atau setelah 31 Agustus," kata Thomas-Greenfield.
"Konsisten dengan hak untuk meninggalkan negara mana pun, termasuk negaranya sendiri, setiap orang harus diizinkan meninggalkan Afghanistan dengan aman, untuk alasan apa pun, kapan pun mereka mau, melalui udara atau darat. Ini sangat penting bagi kami," tambahnya.
Taliban merayakan "kemerdekaan" Afghanistan pada hari Senin ketika personel AS terakhir terbang keluar dari Kabul untuk memenuhi batas waktu 31 Agustus. Ini menandai akhir yang hiruk pikuk selama dua dekade intervensi AS dan NATO di negara itu, diperburuk oleh serangan teror ISIS-K yang menewaskan hampir 170 warga Afghanistan dan 13 anggotamiliter AS.
Taliban juga telah merangkul prospek bekerja sama dengan China, yang telah mengisyaratkan kesiapannya untuk mengakui pemerintah Afghanistan yang baru. Kelompok itu juga mengatakan menginginkan hubungan baik dengan AS.
(ian)