Rusia Kecam Sanksi Baru AS, Siapkan Langkah Balasan

Minggu, 22 Agustus 2021 - 14:28 WIB
loading...
Rusia Kecam Sanksi Baru AS, Siapkan Langkah Balasan
Rusia mengecam sanksi baru oleh Amerika Serikat (AS) dan menyatakan mereka sedang mempersiapkan langkah balasan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia mengecam sanksi baru oleh Amerika Serikat (AS) dan menyiapkan langkah balasan. AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia terkait dengan Nord Stream 2 dan Alexei Navalny.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, apa yang dia sebut provokasi AS terkait dengan peristiwa seputar Navalny membuktikan bahwa Washington tidak mau menghadapi kenyataan, karena tidak ada gunanya menekan Rusia.

"Sekali lagi provokasi, yang dibuat oleh badan intelijen Barat dalam dugaan meracuni Navalny bersama dengan ancaman terhadap perusahaan yang terlibat dalam proyek Nord Stream 2 yang hampir selesai, sedang digunakan,” ucap Zakharova.

“Ini terlihat menyedihkan dan hancur, menunjukkan tindakan Washington, ketidakmampuan untuk meninggalkan kekasaran arogan, dan keengganannya untuk menghadapi kenyataan, mengetahui sebelumnya bahwa tidak ada gunanya menekan Rusia dan bahwa tanggapan kami, seperti biasa, akan kuat dan tepat,” sambungnya.

Dia menuturkan, bahwa Moskow memandang babak baru sanksi AS atas Nord Stream 2 dan kasus Navalny sebagai kurangnya kemauan politik Washington untuk membangun hubungan bilateral berdasarkan kemitraan.

"Kami menganggap tindakan bermusuhan dari pemerintahan Joe Biden seperti yang didikte oleh kurangnya kemauan politik dan keengganan untuk membangun hubungan Rusia-AS atas dasar kemitraan," ujarnya, seperti dilansir Tass pada Minggu (22/8/2021).

Menurutnya, sanksi itu bertentangan dengan semangat kesepakatan yang dicapai oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Joe Biden saat keduanya bertemu di Jenewa pada 16 Juni.

"Saya berharap pertimbangan rasional dan pemahaman tentang fakta bahwa adalah kontraproduktif untuk terus-menerus membangkitkan suasana beracun dalam hubungan bilateral, yang menghalangi prospek positif, pada akhirnya akan menang di Gedung Putih,” tukasnya.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)