Sistem Rudal Suriah Buatan Rusia Tembak Jatuh 22 Rudal Israel

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 11:14 WIB
loading...
Sistem Rudal Suriah Buatan Rusia Tembak Jatuh 22 Rudal Israel
Sistem rudal darat ke udara Pantsir-S buatan Rusia. Foto/REUTERS/Maxim Shemetov
A A A
DAMASKUS - Dua sistem pertahanan rudal udara Suriah telah menembak jatuh 22 dari 24 rudal Israel yang ditembakkan selama serangan udara baru-baru ini di dekat Damaskus. Kedua sistem pertahanan itu adalah Buk-M2E dan Pantsir-S buatan Rusia.

Jumlah misil Zionis yang diintersepsi pasukan Damaskus itu disampaikan Laksamana Muda Vadim Kulit, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (20/8/2021).



Diluncurkan dari wilayah udara Lebanon, serangan rudal Israel tersebut telah memicu keberatan dari para pejabat di Beirut.

“Pada 19 Agustus 2021, enam pesawat tempur taktis Angkatan Udara Israel meluncurkan 24 peluru kendali dari wilayah udara Lebanon ke sasaran di Republik Arab Suriah,” kata Kulit.

"Pertahanan udara Suriah menghancurkan 22 rudal menggunakan sistem Buk-M2E dan Pantsir-S buatan Rusia...Tidak ada korban di antara personel militer Suriah atau kerusakan infrastruktur," lanjut dia, yang dilansir Sputniknews.

Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan serangan Israel berasal dari sekitar Beirut, Ibu Kota Lebanon, dan daerah yang ditargetkan di provinsi Damaskus dan Homs.

Sedangkan media Israel, Jerusalem Post, pada Sabtu (21/8/2021), melaporkan ada empat warga sipil di kota Qara yang tewas dalam serangan itu. Data itu diklaim mengutip sumber lokal.

Menteri Pertahanan Lebanon Zeina Akar mengutuk serangan udara pada hari Jumat, dengan mengatakan itu secara terang-terangan melanggar wilayah udara Lebanon dan memicu keadaan panik di antara warga.

Beirut juga telah mengajukan pengaduan resmi ke PBB, dengan mengatakan serangan Israel itu bertentangan dengan Resolusi PBB 1701, yang mengakhiri putaran besar pertempuran antara Israel dan Lebanon pada 2006.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1203 seconds (0.1#10.140)