80.000 Warga AS dan Afghanistan Masih Menunggu Evakuasi dari Kabul

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 22:19 WIB
loading...
80.000 Warga AS dan...
Tentara AS berpatroli di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 17 Agustus 2021. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Sebanyak 80.000 warga Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan yang pernah bekerja untuk AS masih perlu dievakuasi dari Kabul.

Mereka masih menunggu meski sudah hampir sepekan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan.

AS telah mengevakuasi 7.000 orang sejauh ini dari Kabul sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi masih ada antara 60.000 orang dan 80.000 orang yang perlu dibantu untuk melarikan diri dari negara itu.

Baca juga: Baik dan Sabar, Sosok Bintang Sepak Bola Afghanistan yang Jatuh dari Pesawat AS

“Jumlah itu termasuk lebih dari 10.000 warga Amerika,” ungkap laporan CBS News.

Baca juga: Bintang Sepak Bola Afghanistan Tewas Jatuh dari Pesawat AS saat Bandara Kabul Kacau

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sejauh ini belum memberikan perkiraan berapa banyak warga AS yang perlu dievakuasi.

Baca juga: Publik Marah, Warga AS Diminta Bayar Rp29 Juta untuk Dievakuasi dari Afghanistan

AS sedang berjuang menertibkan kekacauan yang terus berlanjut di bandara Kabul di tengah laporan para ekspatriat dan sekutu Barat berjuang mencapai penerbangan evakuasi saat ribuan warga Afghanistan yang panik menghalangi akses mereka.

AS memiliki lebih dari 5.000 tentara yang ditempatkan di bandara Kabul untuk membantu mengevakuasi warga Amerika dan ribuan warga Afghanistan yang membantu AS selama perang.

Taliban telah memeriksa surat-surat di luar perimeter bandara sebelum mengizinkan para pengungsi yang ditunjuk untuk memasuki ruang yang dikendalikan AS.

Laporan telah muncul dalam beberapa hari terakhir bahwa Taliban menolak beberapa orang di pos pemeriksaan, serta menggunakan kekerasan untuk memaksa sejumlah orang pergi.

“Jika kita tidak menyelesaikan ini, kita benar-benar akan mengutuk orang sampai mati,” ujar Marina Kielpinski LeGree, kepala organisasi nirlaba Amerika Serikat, Ascend, mengatakan kepada Associated Press.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
4 Kesepakatan Bersejarah...
4 Kesepakatan Bersejarah AS-Arab Saudi, Salah Satunya Jual Beli Senjata Rp2.348 Triliun
Israel Jatuhkan Enam...
Israel Jatuhkan Enam Bom di Rumah Sakit Gaza, Tewaskan Setidaknya 28 Orang
Gencatan Senjata Perang...
Gencatan Senjata Perang Tarif, China Terima Pesawat Boeing Lagi
Rekomendasi
Jangka Waktu Kerja Sama...
Jangka Waktu Kerja Sama TNI dan Kejagung Dinilai Perlu Dibatasi
Pendaftaran Calon Ketum...
Pendaftaran Calon Ketum PSI Dibuka, Jokowi: Kalau Saya Mendaftar, Mungkin yang Lain Malah Enggak Daftar
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Berita Terkini
Pakistan dan India Bertukar...
Pakistan dan India Bertukar Tahanan di Perbatasan, Siapa yang Dibebaskan?
Tahun Lalu Kepalanya...
Tahun Lalu Kepalanya Dihargai Rp165 Miliar oleh AS, Kini Justru Berjabat Tangan dengan Trump
Masa Depan Jet Rafale...
Masa Depan Jet Rafale Makin Suram setelah Ditembak Jatuh Pakistan
Agama Warga Negara Pakistan...
Agama Warga Negara Pakistan dan Persentasenya, Berpotensi jadi Populasi Islam Terbesar Dunia
Siapa Ayesha Farooq?...
Siapa Ayesha Farooq? Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Pakistan yang Jadi Pahlawan
3 Tanda Kemenangan Pakistan...
3 Tanda Kemenangan Pakistan dari India yang Menggemparkan, Salah Satunya Keberhasilan Operasi
Infografis
Robert Prevost, Paus...
Robert Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved