80.000 Warga AS dan Afghanistan Masih Menunggu Evakuasi dari Kabul
loading...
A
A
A
KABUL - Sebanyak 80.000 warga Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan yang pernah bekerja untuk AS masih perlu dievakuasi dari Kabul.
Mereka masih menunggu meski sudah hampir sepekan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan.
AS telah mengevakuasi 7.000 orang sejauh ini dari Kabul sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi masih ada antara 60.000 orang dan 80.000 orang yang perlu dibantu untuk melarikan diri dari negara itu.
“Jumlah itu termasuk lebih dari 10.000 warga Amerika,” ungkap laporan CBS News.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sejauh ini belum memberikan perkiraan berapa banyak warga AS yang perlu dievakuasi.
AS sedang berjuang menertibkan kekacauan yang terus berlanjut di bandara Kabul di tengah laporan para ekspatriat dan sekutu Barat berjuang mencapai penerbangan evakuasi saat ribuan warga Afghanistan yang panik menghalangi akses mereka.
AS memiliki lebih dari 5.000 tentara yang ditempatkan di bandara Kabul untuk membantu mengevakuasi warga Amerika dan ribuan warga Afghanistan yang membantu AS selama perang.
Taliban telah memeriksa surat-surat di luar perimeter bandara sebelum mengizinkan para pengungsi yang ditunjuk untuk memasuki ruang yang dikendalikan AS.
Laporan telah muncul dalam beberapa hari terakhir bahwa Taliban menolak beberapa orang di pos pemeriksaan, serta menggunakan kekerasan untuk memaksa sejumlah orang pergi.
“Jika kita tidak menyelesaikan ini, kita benar-benar akan mengutuk orang sampai mati,” ujar Marina Kielpinski LeGree, kepala organisasi nirlaba Amerika Serikat, Ascend, mengatakan kepada Associated Press.
Mereka masih menunggu meski sudah hampir sepekan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan.
AS telah mengevakuasi 7.000 orang sejauh ini dari Kabul sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi masih ada antara 60.000 orang dan 80.000 orang yang perlu dibantu untuk melarikan diri dari negara itu.
“Jumlah itu termasuk lebih dari 10.000 warga Amerika,” ungkap laporan CBS News.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden sejauh ini belum memberikan perkiraan berapa banyak warga AS yang perlu dievakuasi.
AS sedang berjuang menertibkan kekacauan yang terus berlanjut di bandara Kabul di tengah laporan para ekspatriat dan sekutu Barat berjuang mencapai penerbangan evakuasi saat ribuan warga Afghanistan yang panik menghalangi akses mereka.
AS memiliki lebih dari 5.000 tentara yang ditempatkan di bandara Kabul untuk membantu mengevakuasi warga Amerika dan ribuan warga Afghanistan yang membantu AS selama perang.
Taliban telah memeriksa surat-surat di luar perimeter bandara sebelum mengizinkan para pengungsi yang ditunjuk untuk memasuki ruang yang dikendalikan AS.
Laporan telah muncul dalam beberapa hari terakhir bahwa Taliban menolak beberapa orang di pos pemeriksaan, serta menggunakan kekerasan untuk memaksa sejumlah orang pergi.
“Jika kita tidak menyelesaikan ini, kita benar-benar akan mengutuk orang sampai mati,” ujar Marina Kielpinski LeGree, kepala organisasi nirlaba Amerika Serikat, Ascend, mengatakan kepada Associated Press.
(sya)